Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@officialmariozelaya: Carney lies. Again. And again. #carneylies #canada
Mario Zelaya
Open In TikTok:
Region: CA
Thursday 10 April 2025 23:23:55 GMT
85432
7638
704
742
Music
Download
No Watermark .mp4 (
3.8MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
3MB
)
Watermark .mp4 (
4.11MB
)
Music .mp3
Comments
billybustinside :
mario lies once again
2025-04-10 23:33:43
45
Kangen Living Water :
He looks like a lier 🤔
2025-06-23 02:15:30
0
brian fairbairnm :
well in all fairness carney did tell the truth once said that Pierre will stop foreign aid and give the people tax breaks
2025-04-10 23:32:38
96
pranombaker :
and PP is not liar?
2025-04-11 00:46:46
9
Rayven Morrison :
carney is a corrupt hack
2025-05-07 04:01:52
4
user3726302230539 :
Carney is a liar. He’s not trustworthy. He will carbon tax us to death. Guaranteed.
2025-04-11 00:05:22
255
shirazcor1958 :
Liberals always lie,
2025-04-11 00:16:13
124
Todd Graber :
liberals can live in canada and have nothing
2025-05-25 07:02:59
0
user382829574 :
mario ain't having a good month. lol remember that maple maga hat and that on his knees for Trump campaign. 😅😅🤣
2025-04-11 01:52:44
3
John g :
liberals lie. 3 out of the first 4 letters spell lie
2025-04-11 03:11:26
15
bitemybits :
So pp doesn't have background on everyone he shakes hands with but Carney is supposed to have omniscience?
2025-04-11 04:47:56
2
johnny🇨🇦 :
CORRUPTION NO ONE CAN DO ANYTHING 💙💙💙💙💙💙🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🇨🇦🇨🇦🇨🇦🇨🇦🇨🇦
2025-04-11 20:26:02
3
Youngfella :
Lie Lie Lie, Deny Deny Deny. Apologize, repeat🙄
2025-04-11 00:30:03
35
Williak21 :
IT DOESNT MATTER. the fix is in. He will win because of interference and nothing will be done. There is no democracy anymore.
2025-04-11 02:40:36
11
Henry :
Why is Mark avoiding a debate?
2025-04-11 00:48:02
9
bryon21 :
That is all Carney does is lie. Carney has huge conflicts of interest with China. Carney will put Canada last. Carney will not help any Canadian
2025-04-11 12:55:06
5
Michael B :
Trudeau lied the whole time he was in government, liberals don’t care.
2025-04-11 00:12:27
50
bradpeterson38 :
Carney defenders will say facts are not true💯
2025-04-11 00:00:34
16
Bucky Barnes is back :
Criminal Carney
2025-04-11 00:30:25
65
alhomier :
He is a Liberal all they do is steal your money and lie
2025-04-12 00:45:31
9
steve 🇨🇦 :
Caught lying, Justin 2.0 he got caught lying as well
2025-04-11 00:50:30
31
Stew :
How people see this and still want to vote for him, is crazy.
2025-04-11 00:24:59
2
2SLICK2QUIT :
MARK CARNAGE , LIES LIES AND YOU GUESSED IT MORE LIES!!!!!!
2025-04-11 00:45:17
26
To see more videos from user @officialmariozelaya, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
Second Date Update. Jubal in the morning radio program “Brooke and Jubal #trending #fyp #fypシ #brookeandjubal #phonecall #dateupdate #seconddateupdate #seconddates #seconddate #storytime #funnyy #prankcall #call
Anyone else? Why are they white? Any farmer people know the answer? #scottish#tesco#eggs#help#foryoupage#confused#farmers#pleaseexplain#fyp
POV: Kamu menyiapkan kopi hangat favoritnya, dengan dua sendok gula seperti biasa. Kamu memeluk cangkir hangat itu di telapak tangan, lalu perlahan berjalan ke ruang kerja tempat Jay biasa duduk. Jay sudah ada di sana. Duduk bersandar dengan ekspresi serius. Matanya terpaku pada layar tab yang sedang dia baca. Sorot matanya tajam, wajahnya tegang. Kamu tersenyum kecil meski hatimu berdebar. Kamu mendekat pelan, lalu meletakkan kopi di atas meja kecil di sampingnya. "Ini kopi kamu, sayang," bisikmu lembut. Tapi— Tanpa sengaja. Cangkir di tanganmu menyenggol sisi meja. BRAKK! Cangkir itu jatuh, isinya tumpah ke arah tab Jay. "Astaga!" kamu refleks panik. "Maaf... maaf, aku gak sengaja..." Jay berdiri tiba-tiba. Matanya membelalak. "Y/N!!!" teriaknya lantang. Tangannya mengepal. Suaranya tinggi dan tajam. "Apa kamu buta?! Ini laporan penting, sialan!!" Kata itu menusukmu seperti sembilu. Kamu menegang, tidak percaya. “Kamu selalu nyusahin! Gak bisa satu hal pun kamu lakuin bener, ya?!” Matamu membulat. Bibirmu bergetar. “Kamu...” bisikmu, tercekat. Air matamu jatuh tanpa bisa dibendung. “Jay... aku gak sengaja... aku cuma ingin kamu senang...” Jay diam. Matanya penuh kemarahan. Tapi kamu tak menunggu dia bicara lagi. Terlalu sakit. Terlalu pedih. Kamu berlari kecil keluar dari ruangan itu. Tubuhmu gemetar. Napasmu berat. Kamu mengambil kunci mobil. Langkahmu tergesa. Kamu tak peduli dengan panggilan pelan dari pelayan mansion. Kamu hanya ingin jauh... pergi... dan menenangkan diri. Kepalamu berdenyut. Hatimu terasa seperti dihancurkan. Kamu menyetir tanpa tujuan, membiarkan jalan menuntunmu. Jalanan kota pagi itu sepi, tapi pikiramu riuh. “Kenapa Jay berubah?” “Apa dia sudah tak mencintaiku lagi?” “Apa salahku…?” Matamu basah. Pandanganmu kabur oleh air mata. Kamu mencoba menghapusnya dengan satu tangan sambil tetap menyetir. Tiba-tiba dari arah kanan— SREEEEETTTTT!!! Sebuah mobil box besar melintas cepat, menabrak sisi mobilmu. BRAKKKK!!! Kendaraanmu terguling. Tiga kali. Suara besi bergesekan. Kaca pecah. Dentuman keras. Tubuhmu terhuyung dalam mobil. Kepala terbentur. Perutmu terjepit. Napasmu menipis. Kamu tak sadarkan diri. Beberapa menit kemudian. Jay sedang di ruangannya di kantor. Dia masih menatap dokumen di layar pengganti. Masih kesal. Tapi pikirannya sedikit terganggu oleh perasaan bersalah. "Tadi aku terlalu keras... dia sedang hamil... aku keterlaluan..." Tiba-tiba ponselnya berdering. Jay mengangkatnya cepat. “Ya?” … … Wajah Jay langsung memucat. Telepon di tangannya jatuh menghantam lantai. Dia membeku sejenak. Lalu matanya membesar. Kakinya melangkah cepat. Terlalu cepat. Dia lari keluar dari kantor, menerobos lorong, menuruni anak tangga menuju basement parkir. “TIDAAAAKKK—!!” Dia masuk ke mobilnya, gas diinjak dalam-dalam, jalanan diterobos. Rasanya seperti mimpi buruk. Rumah Sakit. Jay datang dengan napas memburu. Peluh membasahi keningnya. Dia melihat beberapa orang berpakaian medis di lorong. Mereka membungkuk—lalu membisu saat melihatnya. Jay terus berlari, lalu… BRAK. Dia berhenti mendadak. Matanya menatap tubuh mungil itu—terbaring di atas ranjang dorong. Tubuhmu, Y/N. Penuh darah. Berselimutkan kain putih. Tapi wajahmu masih terlihat. Damai. Diam. Jay merangkak mendekat. Lututnya lemas. “T-Tidak... Y/N... Sayang...” Tangannya gemetar menyentuh tanganmu. Masih sedikit hangat. “Bangun...” bisiknya. “Please bangun, ini Jay... aku suamimu...” Tak ada jawaban. Dokter menghampiri. Dengan suara tenang, tapi berat. “Maaf, Tuan Jay... Istri Anda dan bayinya... tidak tertolong.” Jay menatap kosong. Dunia seperti berhenti. Suara di sekitarnya menghilang. Yang tersisa hanya kamu—terbaring diam dalam darah. Dia menggenggam erat tanganmu, mencium keningmu yang dingin. Air matanya jatuh. "Harusnya aku gak bentak kamu." "Harusnya aku gak marah..." "Ini semua salahku..." Senyummu… Tawa kecilmu setiap menyambutnya pulang… Suaramu yang memanggilnya “sayang”… Semua itu kini hanya tinggal bayang. #povstories #parkjongseong #sadstory🥀 #enhypen #ceritapendek
POV: Dua bulan telah berlalu sejak kejadian mengerikan itu. Kehamilanmu kini telah memasuki usia tujuh bulan. Perutmu semakin membesar, dan setiap gerakan kecil dari dalam rahimmu menjadi pengingat betapa kuatnya kehidupan yang sedang kamu bawa. Kamu masih sering mengelus perutmu sambil tersenyum, membayangkan sosok mungil itu—hasil dari cinta antara kamu dan Jay. Namun entah sejak kapan, semuanya mulai berubah. Jay tak lagi memelukmu begitu ia pulang kerja. Tak ada lagi ciuman singkat di keningmu saat kamu menyiapkan teh hangat seperti biasanya. Tak ada lagi candaan manis yang biasa ia lontarkan saat melihat kamu mengelus perutmu. Kamu mencoba tetap berpikir positif. Mungkin dia lelah… Mungkin dia banyak tekanan di luar sana… Tapi kamu tahu betul, Jay bukan tipe lelaki yang melampiaskan lelahnya pada istrinya. Bahkan saat dia pulang dengan tubuh lelah pun, dia selalu sempat menyentuh perutmu dan bergumam, “Daddy’s home, little one.” Namun sekarang... kehangatan itu hilang. Malam pun tiba. Kamu duduk di ruang tengah, menanti. Rasa cemas mulai memenuhi dadamu. Tepat pukul 10 malam, pintu utama terbuka. Jay masuk, dengan wajah dingin dan ekspresi sulit ditebak. Kamu berdiri cepat, menyambutnya seperti biasa. "Jay… kamu sudah pulang. Aku sudah siapin teh, kamu mau minum dulu?" Tanpa menatapmu, Jay melepas jasnya dan meletakkannya di sofa. "Taruh aja di meja," katanya pendek. Nada suaranya... tajam. Tidak seperti biasanya. Kamu menggigit bibirmu. "Kamu... kenapa akhir-akhir ini berubah, Jay?" tanyamu pelan, mencoba tidak menyinggung. Jay menatapmu, mata gelapnya tampak penuh tekanan. "Aku capek, Y/N. Jangan mulai debat tengah malam." Kamu tetap berdiri di sana. "Aku nggak mau debat... aku cuma—aku cuma mau tahu, kamu kenapa?" Jay mendesah kasar dan tiba-tiba menyentak: "Berhenti! Jangan ganggu aku terus dengan pertanyaan-pertanyaan itu!" Kata-katanya bagaikan cambuk. Matamu langsung berkaca-kaca. Jay… menyentakmu? Jay, yang dulu selalu bicara lembut, yang selalu memelukmu saat kamu khawatir... sekarang membentakmu seolah kamu beban? Hatimu remuk seketika. Tanpa berkata apa pun lagi, kamu langsung berbalik dan berlari ke kamar. Suaramu tercekat. Matamu panas. Sesampainya di kamar, kamu menutup pintu, menekan punggungmu di baliknya, lalu tubuhmu perlahan meluncur turun ke lantai, tenggelam dalam tangis. Air matamu mengalir deras. Kamu memeluk perutmu, tubuhmu gemetar. “Maaf ya, sayang… Mommy nggak tahu kenapa Daddy seperti ini. Tapi Mommy janji akan tetap jaga kamu…” Entah apa yang terjadi dengan Jay. Tapi kamu tahu, kamu dan bayi kalian tidak pantas menerima perlakuan seperti ini. Dan malam itu pun menjadi malam terdingin dalam hidupmu sejak kamu menjadi istrinya. Pagi datang dengan lembut, menyinari jendela kaca besar kamar utama di mansion. Udara segar menyelusup ke sela-sela tirai tipis yang bergoyang lembut ditiup angin. Di dalam kamar, kamu—Y/N—sudah bangun lebih dulu. Mata kamu masih sedikit sembab karena semalam menangis diam-diam. Tapi kamu tetap berusaha tersenyum. Kamu mencoba mengabaikan sakit di hati, berharap hari ini akan berbeda. Hari ini kamu ingin mencairkan suasana. Kamu tahu Jay mungkin lelah... mungkin sedang banyak tekanan kerja... atau mungkin kamu yang terlalu sensitif. Kamu memilih untuk tetap memperlakukan Jay seperti biasa, seolah semalam tak terjadi apa-apa. Kamu percaya, Jay yang dulu—suami penyayang dan penuh perhatian itu—masih ada. Hanya tersembunyi di balik lelahnya hari-hari. Kamu menyiapkan kopi hangat favoritnya, dengan dua sendok gula seperti biasa. Kamu memeluk cangkir hangat itu di telapak tangan, lalu perlahan berjalan ke ruang kerja tempat Jay biasa duduk. Jay sudah ada di sana. Duduk bersandar dengan ekspresi serius. Matanya terpaku pada layar tab yang sedang dia baca. Sorot matanya tajam, wajahnya tegang. Kamu tersenyum kecil meski hatimu berdebar. #povstories #parkjongseong #enhypen #fypdongggggggg #masukberandafyp
THANK YOU FOR THE WAIT‼️ #animation #fyp
Part 2. Second Date Update,Jubal in the morning radio program “Brooke and Jubal #trending #fyp #fypシ #brookeandjubal #phonecall #dateupdate #seconddateupdate #seconddates #seconddate #storytime #fypシ゚viral #fy #funnyy #prankcall
About
Robot
Legal
Privacy Policy