1. Home
  2. Detail

@alibaevaoksana: #teacupdogs #teacuppuppies

Оксана Алибаева
Оксана Алибаева
Open In TikTok:
Region: UA
Friday 25 April 2025 08:39:18 GMT
217
37
2
0

Music

Download

No Watermark .mp4 (1.4MB) No Watermark(HD) .mp4 (1.4MB) Watermark .mp4 (0MB) Music .mp3

Comments

archik702
Арчик🩷 :
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2025-04-25 13:32:14
0
To see more videos from user @alibaevaoksana, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Christmas story with Big mummy dropping this Friday 20th December
Christmas story with Big mummy dropping this Friday 20th December
​Ini lima fakta penting seputar keuangan yang sering kali tidak diajarkan di rumah atau di sekolah. ​1.Menabung Saja Tidak Cukup ​Orang tua atau sekolah sering menekankan pentingnya menabung. Ini memang fundamental, tapi hanya menabung tidak akan membuat uang Anda tumbuh. Inflasi adalah monster tak terlihat yang terus menggerogoti nilai uang Anda dari waktu ke waktu. Uang Rp100.000 hari ini tidak akan bisa membeli barang yang sama dalam lima atau sepuluh tahun ke depan. Untuk melawan inflasi dan membuat uang Anda berkembang, Anda perlu berinvestasi. Investasi adalah cara untuk menempatkan uang Anda ke aset yang berpotensi menghasilkan keuntungan, seperti saham, reksa dana, atau properti. ​2.Utang Punya Dua Wajah: Baik dan Buruk ​Kita diajari untuk menghindari utang sebisa mungkin. Tapi, tidak semua utang itu buruk. Ada yang namanya utang produktif dan utang konsumtif. Utang konsumtif digunakan untuk membeli barang yang nilainya akan terus menurun, seperti gadget terbaru atau liburan mewah. Utang jenis ini sebaiknya dihindari. ​Sebaliknya, utang produktif adalah pinjaman yang digunakan untuk hal-hal yang bisa menghasilkan uang atau aset di masa depan. Contohnya, pinjaman untuk modal usaha, pinjaman pendidikan, atau KPR (Kredit Pemilikan Rumah) untuk properti yang akan disewakan. Utang produktif yang dikelola dengan bijak justru bisa menjadi alat untuk mempercepat kekayaan. ​3.Membangun Aset Lebih Penting dari Mengejar Gaji Tinggi ​Fokus utama kita di sekolah adalah mendapatkan nilai bagus agar bisa bekerja di perusahaan bergengsi dengan gaji tinggi. Namun, fakta keuangan menunjukkan bahwa banyak orang dengan gaji besar tetap terjebak dalam gaya hidup yang sama-sama boros, sehingga mereka tidak pernah benar-benar kaya. ​Literasi keuangan mengajarkan bahwa kekayaan sejati tidak ditentukan oleh seberapa besar gaji Anda, melainkan oleh seberapa banyak aset produktif yang Anda miliki. Aset produktif adalah sesuatu yang bisa menghasilkan uang untuk Anda, bahkan saat Anda tidur, seperti investasi saham yang menghasilkan dividen, properti sewaan, atau bisnis yang berjalan secara otomatis. ​4.Pendidikan Finansial itu Seumur Hidup ​Di sekolah, kita belajar matematika dan ekonomi yang teoritis. Namun, manajemen uang sehari-hari, cara menyusun anggaran, atau memahami risiko investasi tidak pernah masuk kurikulum. Orang tua mungkin mengajarkan cara menabung, tapi jarang sekali mengajarkan strategi yang lebih dalam. ​Pendidikan finansial adalah proses yang berkelanjutan. Anda harus proaktif mempelajarinya sendiri, entah itu dari buku, seminar, atau artikel. Literasi keuangan akan membantu Anda mengambil keputusan yang lebih bijak, merencanakan masa depan, dan menghadapi situasi tak terduga tanpa harus panik. ​5.Biaya Hidup Tumbuh, Padahal Pendapatan Sering Kali Stagnan ​Orang tua mengajarkan kita untuk hidup hemat, dan ini bagus. Namun, mereka jarang membicarakan fenomena biaya hidup yang terus merangkak naik, jauh lebih cepat daripada kenaikan gaji. Hal ini membuat banyak orang merasa tertekan secara finansial dari tahun ke tahun. ​Untuk mengatasi ini, Anda tidak bisa hanya mengandalkan satu sumber pendapatan. Diversifikasi pendapatan, entah itu dari kerja sampingan (sambilan), investasi, atau bisnis kecil-kecilan, adalah strategi penting untuk menjaga stabilitas finansial dan mencapai kebebasan finansial di masa depan. ​Apakah Anda pernah merasa salah satu fakta ini sangat relevan dengan pengalaman pribadi Anda?#financialliteracy #financialeducation #networkmarketing #financialadvice #finansialplanner
​Ini lima fakta penting seputar keuangan yang sering kali tidak diajarkan di rumah atau di sekolah. ​1.Menabung Saja Tidak Cukup ​Orang tua atau sekolah sering menekankan pentingnya menabung. Ini memang fundamental, tapi hanya menabung tidak akan membuat uang Anda tumbuh. Inflasi adalah monster tak terlihat yang terus menggerogoti nilai uang Anda dari waktu ke waktu. Uang Rp100.000 hari ini tidak akan bisa membeli barang yang sama dalam lima atau sepuluh tahun ke depan. Untuk melawan inflasi dan membuat uang Anda berkembang, Anda perlu berinvestasi. Investasi adalah cara untuk menempatkan uang Anda ke aset yang berpotensi menghasilkan keuntungan, seperti saham, reksa dana, atau properti. ​2.Utang Punya Dua Wajah: Baik dan Buruk ​Kita diajari untuk menghindari utang sebisa mungkin. Tapi, tidak semua utang itu buruk. Ada yang namanya utang produktif dan utang konsumtif. Utang konsumtif digunakan untuk membeli barang yang nilainya akan terus menurun, seperti gadget terbaru atau liburan mewah. Utang jenis ini sebaiknya dihindari. ​Sebaliknya, utang produktif adalah pinjaman yang digunakan untuk hal-hal yang bisa menghasilkan uang atau aset di masa depan. Contohnya, pinjaman untuk modal usaha, pinjaman pendidikan, atau KPR (Kredit Pemilikan Rumah) untuk properti yang akan disewakan. Utang produktif yang dikelola dengan bijak justru bisa menjadi alat untuk mempercepat kekayaan. ​3.Membangun Aset Lebih Penting dari Mengejar Gaji Tinggi ​Fokus utama kita di sekolah adalah mendapatkan nilai bagus agar bisa bekerja di perusahaan bergengsi dengan gaji tinggi. Namun, fakta keuangan menunjukkan bahwa banyak orang dengan gaji besar tetap terjebak dalam gaya hidup yang sama-sama boros, sehingga mereka tidak pernah benar-benar kaya. ​Literasi keuangan mengajarkan bahwa kekayaan sejati tidak ditentukan oleh seberapa besar gaji Anda, melainkan oleh seberapa banyak aset produktif yang Anda miliki. Aset produktif adalah sesuatu yang bisa menghasilkan uang untuk Anda, bahkan saat Anda tidur, seperti investasi saham yang menghasilkan dividen, properti sewaan, atau bisnis yang berjalan secara otomatis. ​4.Pendidikan Finansial itu Seumur Hidup ​Di sekolah, kita belajar matematika dan ekonomi yang teoritis. Namun, manajemen uang sehari-hari, cara menyusun anggaran, atau memahami risiko investasi tidak pernah masuk kurikulum. Orang tua mungkin mengajarkan cara menabung, tapi jarang sekali mengajarkan strategi yang lebih dalam. ​Pendidikan finansial adalah proses yang berkelanjutan. Anda harus proaktif mempelajarinya sendiri, entah itu dari buku, seminar, atau artikel. Literasi keuangan akan membantu Anda mengambil keputusan yang lebih bijak, merencanakan masa depan, dan menghadapi situasi tak terduga tanpa harus panik. ​5.Biaya Hidup Tumbuh, Padahal Pendapatan Sering Kali Stagnan ​Orang tua mengajarkan kita untuk hidup hemat, dan ini bagus. Namun, mereka jarang membicarakan fenomena biaya hidup yang terus merangkak naik, jauh lebih cepat daripada kenaikan gaji. Hal ini membuat banyak orang merasa tertekan secara finansial dari tahun ke tahun. ​Untuk mengatasi ini, Anda tidak bisa hanya mengandalkan satu sumber pendapatan. Diversifikasi pendapatan, entah itu dari kerja sampingan (sambilan), investasi, atau bisnis kecil-kecilan, adalah strategi penting untuk menjaga stabilitas finansial dan mencapai kebebasan finansial di masa depan. ​Apakah Anda pernah merasa salah satu fakta ini sangat relevan dengan pengalaman pribadi Anda?#financialliteracy #financialeducation #networkmarketing #financialadvice #finansialplanner


juste pour des mangues🤣🤣🤣🤣 #mamanayo
juste pour des mangues🤣🤣🤣🤣 #mamanayo
canda gratis😝#yamahamiosoulgt115 #soulgtmodifikasi #fypシ
canda gratis😝#yamahamiosoulgt115 #soulgtmodifikasi #fypシ
#duhok #duhok_zaxo_amedi_semel_akre #shexan #almnya🇩🇪 #zaxo #tiktok #trinding #realstate #fyp #صناعة #صناعة_الوكا
#duhok #duhok_zaxo_amedi_semel_akre #shexan #almnya🇩🇪 #zaxo #tiktok #trinding #realstate #fyp #صناعة #صناعة_الوكا

About

Legal