@monev7mn: #unsaidthoughts#unsaidfeelings#unsaidwords#fyppp#fyppppppppppppppppppppppp#viral#relatable#sadcontent#mentalhealthmatters#fypツ

monev7mn
monev7mn
Open In TikTok:
Region: PH
Sunday 27 April 2025 11:31:17 GMT
298291
34811
77
2103

Music

Download

Comments

meganshaun29
Aquariuspen :
And then you're one to blame for not explaining your side.
2025-04-28 03:28:28
25
kamar.puddih
Tito mar§ :
cause no one care about me
2025-09-11 17:22:38
0
hayneeo
Hayne :
kapoy na
2025-09-12 01:21:35
0
t1wiy
Tiwi :
Kapoy na hys
2025-09-11 11:03:56
0
lengvoleakneary
VoleakNeary :
Ofc
2025-09-13 08:16:29
0
unsaid.thoughts963
unsaid.thoughts :
Sometimes the only way to control your emotions is to stay silent and not to say anything
2025-09-08 13:55:51
0
pearlperez203
Perliey :
kapuy nahh
2025-09-11 11:46:55
0
imongmama146
Jop3l :
silent cry
2025-08-15 13:37:15
0
elyah_0
elyah_0 :
lord kapuyna:(
2025-09-09 11:57:05
0
ur_yanie24
ur_yanie :
sometimes the only way to control your emotion is to stay silent and not to say anything
2025-09-03 14:10:56
0
ginamae2616
Pilipinagirl2616🇵🇭 :
sometimes the only way to control my emotions is to be silent and not tell to anyone 😢
2025-09-05 14:25:06
0
coo0ookiee3
Nkclaire :
People are judging you, believe me, but God? He’s the best, truly amazing, and He doesn’t judge! You’re doing great! 🌟💪
2025-07-31 06:06:43
1
bogart1234556
bogart :
444
2025-07-12 04:21:46
1
athenaaa_70
Nini!⁷ :
It hurts but it works..
2025-08-27 12:09:39
0
dominicportales1
Dominic :
Sometimes the only way to control your emotions is to stay silent and not to say anything... thats true bossss
2025-09-05 01:36:28
0
suns3t60
ciyaa ★ :
san po ito?
2025-09-01 08:04:39
0
aprilsrs0
yanna :
kapoy na:<
2025-08-21 14:13:28
1
justine.garcia873
JG :
as always
2025-08-27 14:02:15
0
ur_jeremiah_
𝙅𝙀𝙍𝙀𝙈𝙄𝘼𝙃³ :
bro pero parang pinapatay ko ng dahan dahan yung nararamdaman ko.
2025-09-02 01:53:10
0
sheymarr_
onlyfurrlyseyy :
sometimes the only way to control your emotion is to stay silent and not to say anything.
2025-06-06 13:15:12
1
horizhki
참 잘 :
ohhh
2025-04-28 12:29:30
2
unsaid.thoughts963
unsaid.thoughts :
permission to copy po
2025-09-08 13:55:57
0
jomarieyacat7
Ryu. :
@lynzy♡ @lynseiii🎀♡
2025-09-13 02:43:09
1
ilovehim7878
ilovehim7878 :
@ammar
2025-04-27 12:49:56
1
jian_the_rubrica
Jian the Rubrica :
😳
2025-09-12 17:17:58
0
To see more videos from user @monev7mn, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Kali ini, gw mencoba menjelaskan apa makna dan pesan dibalik monolog akhir dari Koastria di Volume 17 (Sayang banget ga dikasih liat di epilog nih karakter).  1. Transformasi dari "Bahkan jika aku mengambil dan mengambil dan mengambil, aku tidak pernah puas! Jadi aku pikir aku akan mencoba memberi!!". "Pemberian" ini adalah pengorbanan dirinya untuk menghentikan Yzak. Tindakan yang awalnya ia anggap didasari oleh kedengkian, berubah menjadi sesuatu yang lain: sebuah rasa ingin tahu tentang bagaimana Anos akan bereaksi terhadap "hadiah"-nya. Ini menunjukkan pergeserannya dari motivasi yang egois dan destruktif ke sesuatu yang didasari oleh keinginan untuk terhubung dengan orang lain. 3. Penyesalan Mendalam dan Keinginan untuk Koneksi Monolog tersebut dipenuhi dengan penyesalan. Ia akhirnya memahami mengapa orang-orang yang ia tindas memohon untuk hidup: mereka hanya ingin melihat "kelanjutannya". Ia menyadari bahwa dirinyalah yang telah merampas keinginan sederhana itu dari banyak orang hanya karena ia "kesal". Keinginan terbesarnya di saat-saat terakhir bukanlah kekuatan atau kemenangan, melainkan koneksi dengan Anos. Ia tidak peduli jika Anos akan memujinya atau mengutuknya; ia hanya ingin mendengar suaranya sekali lagi. Puncak dari kerentanannya adalah bisikan terakhirnya: > "Tolong—". Ini adalah pembalikan total dari karakter Kostoria yang angkuh dan kuat. Ia, yang selalu menjadi sumber penderitaan, akhirnya mengakui kelemahannya sendiri dan memohon pertolongan, menunjukkan bahwa ia akhirnya memahami perasaan orang-orang yang pernah ia injak-injak. 4. Ironi Tragis dari "Hadiah" dan Kepuasan Terakhir "Hadiah" yang ia sebutkan adalah bagian dari sihir jurang *Shinma* yang berhasil ia rebut dari Yzak dengan mengorbankan nyawanya . Ia ingin melihat wajah Anos saat menerima hadiah itu. Setelah mengalahkan Yzak, Yzak berkomentar tentang senyum puas di wajah Kostoria, sesuatu yang tidak ia sadari sendiri. Ini adalah kepuasan yang berbeda dari "rasakan" yang biasa ia alami. Ini adalah kebahagiaan yang datang dari memberi dan berkorban untuk sesuatu yang ia yakini, meskipun ia sendiri tidak bisa melihat hasilnya. Pada akhirnya, ia menyadari bahwa yang paling ia benci bukanlah dunia atau orang lain, melainkan dirinya sendiri. Dengan melakukan satu tindakan tanpa pamrih, ia menemukan kedamaian yang tidak pernah ia dapatkan sepanjang hidupnya yang penuh dengan kehancuran." width="135" height="240">
Kali ini, gw mencoba menjelaskan apa makna dan pesan dibalik monolog akhir dari Koastria di Volume 17 (Sayang banget ga dikasih liat di epilog nih karakter). 1. Transformasi dari "Binatang" menjadi "Manusia" Pada awalnya, Kostoria digambarkan sebagai "binatang" yang hanya memahami kekuatan dan perintah. Ia hidup dalam dunia yang sederhana: diperintah, menaklukkan, dan merasakan kepuasan dari penderitaan orang lain, sebuah perasaan yang ia sebut "rasakan" (serves you right). Hidupnya kosong dari emosi yang lebih kompleks, dan ia mendambakan perintah yang jelas karena itu lebih mudah daripada berpikir sendiri. Titik baliknya adalah interaksinya dengan Anos. Ketika ia memohon untuk diberi perintah, Anos menolaknya dan berkata, "Itu yang dilakukan binatang" dan menyuruhnya untuk "berpikir dengan kepalanya sendiri". Kata-kata ini menanamkan benih perubahan. Monolog terakhirnya adalah pengakuan bahwa ia lelah hidup hanya dengan amarah dan insting. Ia mulai mencari sesuatu yang lebih dari sekadar menjadi "binatang buas dari Arzenon". 2. Pencarian Perasaan yang "Lebih Tinggi dari 'Rasakan'" Ini adalah inti dari perjuangan batinnya. Setelah Anos menantangnya, Kostoria mulai merenungkan tentang perasaan yang "lebih baik dari 'rasakan'". Selama pertarungannya dengan Yzak, ia berteriak tentang keinginannya untuk menemukan perasaan yang lebih tinggi. Monolognya mengungkapkan bahwa kepuasan dari menindas orang lain tidak pernah benar-benar memuaskannya. Ini membawanya pada kesimpulan yang radikal bagi dirinya: > "Bahkan jika aku mengambil dan mengambil dan mengambil, aku tidak pernah puas! Jadi aku pikir aku akan mencoba memberi!!". "Pemberian" ini adalah pengorbanan dirinya untuk menghentikan Yzak. Tindakan yang awalnya ia anggap didasari oleh kedengkian, berubah menjadi sesuatu yang lain: sebuah rasa ingin tahu tentang bagaimana Anos akan bereaksi terhadap "hadiah"-nya. Ini menunjukkan pergeserannya dari motivasi yang egois dan destruktif ke sesuatu yang didasari oleh keinginan untuk terhubung dengan orang lain. 3. Penyesalan Mendalam dan Keinginan untuk Koneksi Monolog tersebut dipenuhi dengan penyesalan. Ia akhirnya memahami mengapa orang-orang yang ia tindas memohon untuk hidup: mereka hanya ingin melihat "kelanjutannya". Ia menyadari bahwa dirinyalah yang telah merampas keinginan sederhana itu dari banyak orang hanya karena ia "kesal". Keinginan terbesarnya di saat-saat terakhir bukanlah kekuatan atau kemenangan, melainkan koneksi dengan Anos. Ia tidak peduli jika Anos akan memujinya atau mengutuknya; ia hanya ingin mendengar suaranya sekali lagi. Puncak dari kerentanannya adalah bisikan terakhirnya: > "Tolong—". Ini adalah pembalikan total dari karakter Kostoria yang angkuh dan kuat. Ia, yang selalu menjadi sumber penderitaan, akhirnya mengakui kelemahannya sendiri dan memohon pertolongan, menunjukkan bahwa ia akhirnya memahami perasaan orang-orang yang pernah ia injak-injak. 4. Ironi Tragis dari "Hadiah" dan Kepuasan Terakhir "Hadiah" yang ia sebutkan adalah bagian dari sihir jurang *Shinma* yang berhasil ia rebut dari Yzak dengan mengorbankan nyawanya . Ia ingin melihat wajah Anos saat menerima hadiah itu. Setelah mengalahkan Yzak, Yzak berkomentar tentang senyum puas di wajah Kostoria, sesuatu yang tidak ia sadari sendiri. Ini adalah kepuasan yang berbeda dari "rasakan" yang biasa ia alami. Ini adalah kebahagiaan yang datang dari memberi dan berkorban untuk sesuatu yang ia yakini, meskipun ia sendiri tidak bisa melihat hasilnya. Pada akhirnya, ia menyadari bahwa yang paling ia benci bukanlah dunia atau orang lain, melainkan dirinya sendiri. Dengan melakukan satu tindakan tanpa pamrih, ia menemukan kedamaian yang tidak pernah ia dapatkan sepanjang hidupnya yang penuh dengan kehancuran.

About