@kaguyaaashin: Itu pertanyaan yang kelihatannya kritis, tapi sebenarnya berangkat dari ilusi ahistoris dan determinisme imajinatif. Kita bahas serius ya. Tan Malaka memang pemikir revolusioner yang visinya melampaui zamannya. Tapi membayangkan Indonesia bisa seperti Korea, Singapura, atau bahkan Jepang hanya karena satu orang beda yang naik jadi presiden Let’s unpack this. 1. Korea Selatan Naik karena bantuan luar negeri (Marshall Plan Asia dari AS), ekonomi pasar terarah, dan support penuh saat Perang Dingin karena posisinya penting untuk nahan Korea Utara dan Tiongkok. > GDP Korea Selatan tahun 1960? Setara Indonesia. GDP Korea Selatan tahun 1990? Sudah 3x lipat Indonesia karena suntikan dana, teknologi, dan konsolidasi militer. Tan Malaka anti-AS, anti-IMF, dan anti-capitalist. Apakah AS akan bantu Indonesia seperti mereka bantu Korsel? Jawabannya: Tidak. Malah diembargo. 2. Singapura Ukuran negara kecil, penduduk homogen, dan kepemimpinan semi-otoriter Lee Kuan Yew yang berdarah dingin secara politis. Tan Malaka? Anti-otoritarianisme. Dia revolusioner, bukan manajer birokrasi yang kompromistis. > Bahkan Tan Malaka menolak federalisme ala Belanda. Jadi bayangin aja, bisa nggak dia ngatur Papua, Aceh, Kalimantan, Sulawesi, semua dengan pendekatan Marxis radikal? Singapura nggak pernah harus menyatukan ribuan suku. Indonesia harus. Kalau presidennya salah satu yang terlalu keras kiri atau kanan, Indonesia bisa pecah sebelum 1950. 3. Jepang Diporakporandakan Perang Dunia II, tapi bangkit karena industrialisasi tertutup + proteksionisme terencana, dengan support penuh dari AS sebagai benteng Pasifik dari komunis. Tan Malaka anti-imperialis garis keras. Kalau dia jadi presiden, Indonesia nggak mungkin tunduk ke sistem Bretton Woods (basis stabilitas ekonomi dunia pasca perang). Hasilnya? Isolasi ekonomi total + perang saudara antara kiri dan kanan. 4. Malaysia Malaysia lebih stabil karena support Inggris + etnis mayoritas Melayu tidak terlalu terfragmentasi. Indonesia? 700+ bahasa, 300+ etnis, dan bekas koloni yang jauh lebih parah penjajahannya. Tan Malaka tidak pernah memegang kekuasaan langsung. Bahkan di internal gerakan kemerdekaan pun dia dimusuhi oleh kiri maupun kanan. Dia terlalu ekstrem bagi yang moderat, dan terlalu moderat bagi yang ekstrem. 5. Negara Skandinavia (Swedia, Norwegia, Denmark) Netizen bilang, “kalau Tan Malaka presiden, kita bisa kayak negara Nordik!” > Masalahnya, negara-negara itu homogen, kecil, dan nggak pernah dijajah ratusan tahun secara brutal kayak Indonesia. Mereka membangun welfare state setelah punya ekonomi mapan dan sistem pajak tertib. Indonesia 1945? Anarki. Jangankan welfare state, bikin akta lahir aja kadang gak bisa. Tan Malaka tidak punya infrastruktur kekuasaan untuk membenahi itu semua dalam 5–10 tahun. Jadi... kenapa sekarang dia cuma jadi legenda? Karena realitas tidak memilih pemimpin yang ideal. Realitas memilih pemimpin yang bisa bermain di antara idealisme dan kompromi. Yang bisa menavigasi kekuatan global tanpa dijatuhkan. Yang tahu kapan bicara, kapan diam, dan kapan... berkompromi demi eksistensi negara. Tan Malaka bukan solusi satu-satunya. Dan mengganti satu orang dalam sejarah tidak otomatis mengubah garis dunia. Kalau kalian mau Indonesia jadi seperti negara-negara hebat itu, yang dibutuhkan bukan pemimpin tunggal, tapi sistem yang kuat, rakyat yang cerdas, dan sejarah yang berpihak. Dan sayangnya... sejarah gak pernah berpihak pada yang terlalu bersih #TanMalaka #SejarahIndonesia #PresidenIndonesia #SosialPolitik #IndonesiaMaju #PemimpinIndonesia #PendidikanSejarah #DebatSejarah #RevolusiIndonesia #SistemPolitik #KritikSosial #AlternatifIndonesia #IndonesiaHebat #NegaraBerkembang #KilasSejarah #PemimpinVisioner #AntiOtoriter #PolitikIndonesia #KisahTanMalaka #LegacyTanMalaka #IndonesiaMasaDepan #FYP #ForYou #Viral #Trending #IndonesiaMilenial #capcut
education account 🪽
Region: ID
Friday 23 May 2025 03:29:56 GMT
Music
Download
Comments
Orba :
Gua cuma mau ngingetin admin, kalo Tan Malaka paham betul kondisi rakyat dan geografis negaranya, karena faktanya beliau lah yg menjadikan negara ini Republik sesuai analisa yg ditulis dalam bukunya. Pemikiran extreme Tan itu bukan tentang ideologis negara tapi extreme secara pikiran yg benar dan kritis makanya jangankan dianggap melenceng dari kiri, dari kanan juga dianggap melenceng. Padahal sebetulnya Tan hanya mengambil intisari dari ilmu itu bukan berpaku pada ilmu itu. Dan Tan juga pernah mengatakan kalau komunis dan islam itu bisa saling melengkapi, artinya ia mau meng kolaborasi kan antara pemikiran kanan dan kiri. Tapi yaudah lah, admin nya dijajah ratusan tahun aja percaya 😅
2025-05-23 08:31:37
103
pepepe :
yang paling penting tu RAKYAT YANG CERDAS nya gasi
2025-05-23 10:53:32
530
Fr :
sebenarnya Indonesia itu lebih cocok menjadi negara federal daripada kesatuan.
2025-05-23 11:54:53
5
aan❓ :
tan Malaka ga se hebat itu untuk menggerakkan 300 juta orang di Indonesia. makanya dibutuhkan pak Soekarno yang pinter ngomong dan bisa menggerakkan rakyat Indonesia. yang paling cocok emang jadi penasihat negara. karena pemikiran pak tan Malaka yang hebat.
2025-05-23 08:36:26
119
Azaxill :
mandor romusha jadi presiden pertama cik😹
2025-05-23 17:45:00
0
Phachandra_ :
gw udh dri dulu jelasin ke org" yang benci soekarno, tapi sama aja malah gw dihujat gak ngerti sejarah dll.
2025-05-23 04:21:15
158
wong mumet :
Terima fakta aja bro kita merdeka dari minus bukan dari 0 . terimakasih pak harto, pak habibi, gus dur ,pak bambang ,dan pak jokowi
2025-05-23 12:39:57
62
Shimazu Drifters :
Yg jadi masalahnya kenapa sejarah Tan Malaka di hapus dari pelajaran sejarah di sekolah, cuma sedikit sekolah yg belajar itu, percayalah yg punya VT tau Tan Malaka bukan dari pelajaran sejarah sekolah.
2025-05-23 13:00:21
2
blue :
kalo tan malaka mungkin negara indonesia akan jadi serikat bukan republik mungkin nya
2025-05-23 12:48:55
0
nothing :
tapi ya sebagus apapun pemerintahan nya bagi gua fokus utama nya ya rakyat dulu
2025-05-23 08:15:30
93
R The Magnificent :
Pertanyaan nya menarik sii...
Ini kita bahas soal kemungkinan aja ya bang, jadi ya belum tentu benar belum tentu juga salah.
Begini, kalo kita liat dari pemikiran dan visi Tan Malaka itu, dia punya pandangan yang cukup radikal soal kemandirian bangsa, keadilan sosial, dan pentingnya pendidikan massal buat rakyat kecil.
Tapi itu juga bisa berarti lebih banyak konflik internal, apalagi karena waktu itu Indonesia masih fragile dan banyak faksi politik saling bertentangan...
.
Jadi kemungkinan kehidupan rakyat bisa lebih merata secara ekonomi, tapi di sisi lain, stabilitas politik mungkin lebih menegangkan bang. Intinya mah bisa lebih adil, tapi juga mungkin lebih kacau kalo nggak siap wkwk...
2025-05-23 08:45:24
5
aran. :
kebanyakan negara maju ga pernah netral,ya seperti yang disebutkan,Korsel,jepang,Singapura setelah merdeka mereka maju karena ada bekingan,indonesia cuma sekedar dekat Sama Soviet tanpa jadi aliansi,dan pernah juga dekat dengan as di masa Soeharto tapi ga sepenuhnya berteman,dan kalian bandingkan sendiri negara netral justru kebanyakan terbelakang kecuali swiss.
2025-05-23 07:24:40
32
ℑℜ𝔉𝔄𝔑_𝔑ℨ :
apa yang terjadi jika saya jadi presiden
2025-05-23 10:20:34
2
excyuww :
buat yang bilang, kalo yang mimpin itu seandainya Tan Malaka dan pasti bakal hancur, hey bro, di masa itu, tak akan tau apa yang akan terjadi, langkah apa yang akan diambil, dan tindakan apa yang akan dipilih, tak ada manusia yang bisa memahami manusia lain sampai sejauh informasi kecuali diri sendiri.
2025-08-14 11:12:00
2
Arsenio & Arcello :
tapi seenggaknya, nggak maksa buat projek mecusuar. yang buat inflasi sampai ratusan kali lipat
2025-05-23 13:27:51
4
kkennshee0o :
katanya, Indonesia gak dijajah ratusan tahun, awal belanda ke Indonesia hanya untuk berdagang, kasi pencerahan yaaa❗❗
2025-05-24 23:20:23
0
Acumalaka 😹 :
tapi masalah utamanya itu, mengapa Tan Malaka di eksekusi tanpa di adili
2025-05-23 10:15:29
4
Miftaaa :
Mau nanya knpa presiden cuman orang Jawa?
2025-05-23 15:16:40
0
Inisial E :
Ini ngapain pada berandai2 yak. karena gak akan selesai dgn pendapat masing-masing. pasti akan ada yg merasa lebih baik dr yg lain, gak akan ada ujungnya. lebih2 orang yg disebut udah pd mati, banyak tokoh besar yg mati diluar sana. jadi apa gunanya?
2025-05-23 23:33:34
2
bim :
sudah Terima aja, dulu yang kita butuhkan itu sosok yang seperti bapak ir. seokarno , bapak tan Malaka memang seseorang pemikir yang hebat
2025-07-08 02:51:47
1
zidan :
ini dia yg gw cari akhirnya nongol
2025-05-23 08:10:32
9
zexphire :
jadi inti yang kita dapat adalah stop membandingkan bandingkan Indonesia dengan negara lain, karena kondisi sosial budaya nya Indonesia itu terlalu kompleks dan sangat susah untuk hanya diatur oleh satu pemimpin
2025-05-25 03:22:15
13
︎︎︎︎︎︎︎︎︎︎︎Y :
bukannya Tan Malaka introvert ya?kalo presiden introvert gimana jirr
2025-05-30 17:32:53
1
ryushin. :
tp kondisi kala otu ya wajar si pemikiran condong ke komunis karna kondisi imperialis ama kapital gila gilaan
2025-06-07 13:33:19
1
nuts🎱🚀 :
bg,coba kritik jika bung hatta dan tan malaka sebagai wakil nya bg,udah follow
2025-05-23 15:57:07
0
To see more videos from user @kaguyaaashin, please go to the Tikwm
homepage.