@ryane.rr: How is it already day number three #glowhouse #ryaneroy #grwm #getreadywithme #OOTD #makeup #viral #trending #MakeupRoutine #skincare @Saie @makeupbymario

Ryane Roy
Ryane Roy
Open In TikTok:
Region: US
Saturday 24 May 2025 15:28:48 GMT
410304
46163
136
65

Music

Download

Comments

aven_spam
aven_spam :
what shade is the kosas
2025-08-18 22:05:16
0
kaileyvandrovec
️ :
ryane your grwms are always so funny
2025-05-24 16:57:20
226
__presleyspammy
♣️🪶Presley🪶♣️ :
If she responds I’ll clean my room!
2025-08-07 01:58:08
0
lib_manceau14
Libby :
You eat every outfit up!
2025-05-24 15:43:13
15
kourtneymoniz
kourtneymoniz :
When I’m older I hope to shine Jesus as much as you do!!
2025-05-24 16:02:40
153
carolineputala29
caroline :
I LOVED THAT SHOW
2025-05-24 15:38:39
103
melissa31421
Melissa :
Hii
2025-05-24 15:38:34
0
bethany.larson01
Bethanyyyy🙃 :
Ryane you are so prettyyyy
2025-06-13 11:59:57
0
ceciliashultes
Cc :
I watched ant farm too😭😭
2025-05-24 15:41:37
15
avery.murley
Avery Murley :
Super early, love your videos so much! Your so pretty💕🤩
2025-05-24 15:58:54
3
neevaeha
𝐍𝐄𝐕𝐀𝐄𝐇𝐀ᥫ᭡ :
Queen
2025-05-24 15:32:44
225
doreen.mcneil
Doreen Mcneil :
I live in Texas I hope I get the opportunity to meet you
2025-05-30 22:22:44
0
nina.ballerina11
nina 🩰 :
out of curiosity are u a trumper 🤨
2025-05-28 02:15:06
0
talia.benveniste
talia🫶🫶 :
if she responds ill literally freak outt
2025-05-24 16:07:48
3
joitistoyou
JoJo15 :
Ryane your my fav person in the GLOWHOUSE the positivity you always show and that cute smile
2025-05-28 03:19:15
0
amrutha9078
Amrutha:)! :
Early
2025-05-24 15:38:17
6
evie.peterson1
evie peterson :
can you show your nails? i think they are so cute
2025-05-24 20:29:56
0
clairecrispy
claire🦤 :
ant farm was SOOOO GOOD
2025-05-28 00:54:58
0
brookejoyce._
Brooklyn;) :
GUYS THE QUEEN HAS POSTEDDD
2025-05-24 18:47:33
0
milaniaisabella
🩷🎀💕Milania💕🎀🩷 :
I actually randomly sing the national anthem to😝
2025-06-01 13:25:19
0
olivia_brake
olivia :
I need to know where the top is from
2025-06-01 11:09:31
0
brooklynonstop
brooklynonstop :
She is litterly so nice
2025-06-19 14:34:01
0
hadleyclark3
hadley :
you have the sweetest soul and you have inspired me so much!! I love you Ryane 🩵
2025-05-24 20:13:40
1
yourfavhad123
Hadleyyy :
EARLYYY
2025-05-24 15:39:18
4
To see more videos from user @ryane.rr, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Richard Swinburne, salah satu teolog Britania yang terkemuka, menulis dengan luar biasa jelas 
 mengenai persoalan ini dalam bukunya Is There a God?:
 Apa yang diklaim oleh teis mengenai Tuhan adalah dia memiliki kekuatan 
 untuk menciptakan, melestarikan, atau meniadakan apa pun, besar atau kecil.
 Dan dia juga bisa membuat objek bergerak atau melakukan apa pun yang 
 lain...Dia bisa membuat planet-planet bergerak dengan cara yang ditemukan 
 oleh Kepler, atau membuat bubuk mesiu meledak ketika dinyalakan dengan 
 korek api; atau dia bisa membuat planet-planet bergerak dengan cara yang 
 sangat berbeda, dan zat-zat kimia meledak atau tidak meledak di bawah kondisi-
 kondisi yang sangat berbeda dengan kondisi yang saat ini mengatur 
 perilakunya. Tuhan tidak dibatasi oleh hukum-hukum alam; dia membuatnya 
 dan dia dapat mengubah atau menariknya – jika dia memilih itu.
 Semudah itu, ya! Jelas dari kutipan ini bahwa kita sudah jauh sekali dari NOMA. Dan 
 apa pun yang lain yang mereka katakan, ilmuwan-ilmuwan yang menyetujui mazhab pemikiran 
 ‘kewibawaan terpisah’ seharusnya mengaku bahwa suatu alam semesta dengan suatu pencipta 
 yang cerdas secara supernatural adalah jenis alam semesta yang sangat berbeda dengan suatu 
 alam semesta tanpa pencipta itu. Perbedaan di antara dua alam semesta hipotetis itu hampir tidak 
 bisa lebih fundamental secara prinsip, meskipun tidak mudah diuji secara praktis. Dan itu 
 menggerogoti pernyataan yang menggoda dan melenakan bahwa ilmu pengetahuan harus mutlak 
 diam mengenai klaim eksistensi inti agama. Kehadiran atau ketidakhadiran suatu super-
 kecerdasan kreatif adalah suatu pertanyaan ilmiah murni, meskipun tidak secara praktis – atau 
 belum – diselesaikan. Sama dengan kebenaran atau kesalahan setiap kisah keajaiban yang 
 diandalkan agama-agama untuk membujuk massa-massa yang beriman.
 Apakah Yesus mempunyai ayah manusia, atau apakah ibunya adalah perawan saat ia 
 lahir? Apakah masih tersisa bukti yang cukup untuk memutuskannya atau tidak, ini masih 
 merupakan pertanyaan ilmiah dalam arti sempit dengan jawaban tertentu secara prinsip: ya atau 
 tidak. Apakah Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian? Apakah dia sendiri hidup kembali, 
 tiga hari setelah disalibkan? Ada jawaban untuk setiap pertanyaan semacam itu, apakah kita 
 dapat menemukannya secara praktis atau tidak, dan itu adalah jawaban yang murni ilmiah. 
 Metode-metode yang seharusnya kita gunakan untuk menyelesaikan persoalan ini, seandainya 
 bukti yang relevan ditemukan, adalah metode ilmiah secara murni dan menyeluruh. Untuk 
 mendramatisasi poin ini, bayangkan, melalui serangkaian peristiwa yang luar biasa, bahwa 
 arkeolog-arkeolog forensik menemukan bukti DNA yang menunjukkan bahwa Yesus benar-
 benar tidak mempunyai ayah biologis. Apakah Anda dapat membayangkan para apologis religius 
 mengangkat bahu dan mengatakan apa pun seperti yang berikut? ‘Siapa yang peduli? Bukti 
 ilmiah tidak relevan sama sekali dengan pertanyaan-pertanyaan teologis. Kewibawaan yang 
 salah! Kami hanya berurusan dengan pertanyaan-pertanyaan terakhir dan nilai-nilai moral. Bukti 
 DNA atau bukti ilmiah yang lain tidak pernah akan berkaitan dengan persoalan itu, 
 bagaimanapun.’
 Itulah lelucon. Anda bisa bertaruh bahwa bukti ilmiah, seandainya muncul, akan 
 dipegang erat dan diserukan sampai ke langit. NOMA adalah posisi populer hanya karena tidak 
 ada bukti yang mendukung Hipotesis Tuhan. Pada saat ada sugesti sedikit saja akan adanya bukti 
 yang mendukung kepercayaan religius, para apologis religius segera akan membuang NOMA 
 melalui jendela. Selain dari teolog-teolog terdidik (dan mereka pun dengan senang hati 
 menceritakan kisah keajaiban kepada yang kurang terdidik agar jemaatnya bertambah besar),#thegoddelusion #dawkins #richarddawkins #sains #neuroscience #agama #delusi #biologi #evolusi
Richard Swinburne, salah satu teolog Britania yang terkemuka, menulis dengan luar biasa jelas mengenai persoalan ini dalam bukunya Is There a God?: Apa yang diklaim oleh teis mengenai Tuhan adalah dia memiliki kekuatan untuk menciptakan, melestarikan, atau meniadakan apa pun, besar atau kecil. Dan dia juga bisa membuat objek bergerak atau melakukan apa pun yang lain...Dia bisa membuat planet-planet bergerak dengan cara yang ditemukan oleh Kepler, atau membuat bubuk mesiu meledak ketika dinyalakan dengan korek api; atau dia bisa membuat planet-planet bergerak dengan cara yang sangat berbeda, dan zat-zat kimia meledak atau tidak meledak di bawah kondisi- kondisi yang sangat berbeda dengan kondisi yang saat ini mengatur perilakunya. Tuhan tidak dibatasi oleh hukum-hukum alam; dia membuatnya dan dia dapat mengubah atau menariknya – jika dia memilih itu. Semudah itu, ya! Jelas dari kutipan ini bahwa kita sudah jauh sekali dari NOMA. Dan apa pun yang lain yang mereka katakan, ilmuwan-ilmuwan yang menyetujui mazhab pemikiran ‘kewibawaan terpisah’ seharusnya mengaku bahwa suatu alam semesta dengan suatu pencipta yang cerdas secara supernatural adalah jenis alam semesta yang sangat berbeda dengan suatu alam semesta tanpa pencipta itu. Perbedaan di antara dua alam semesta hipotetis itu hampir tidak bisa lebih fundamental secara prinsip, meskipun tidak mudah diuji secara praktis. Dan itu menggerogoti pernyataan yang menggoda dan melenakan bahwa ilmu pengetahuan harus mutlak diam mengenai klaim eksistensi inti agama. Kehadiran atau ketidakhadiran suatu super- kecerdasan kreatif adalah suatu pertanyaan ilmiah murni, meskipun tidak secara praktis – atau belum – diselesaikan. Sama dengan kebenaran atau kesalahan setiap kisah keajaiban yang diandalkan agama-agama untuk membujuk massa-massa yang beriman. Apakah Yesus mempunyai ayah manusia, atau apakah ibunya adalah perawan saat ia lahir? Apakah masih tersisa bukti yang cukup untuk memutuskannya atau tidak, ini masih merupakan pertanyaan ilmiah dalam arti sempit dengan jawaban tertentu secara prinsip: ya atau tidak. Apakah Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian? Apakah dia sendiri hidup kembali, tiga hari setelah disalibkan? Ada jawaban untuk setiap pertanyaan semacam itu, apakah kita dapat menemukannya secara praktis atau tidak, dan itu adalah jawaban yang murni ilmiah. Metode-metode yang seharusnya kita gunakan untuk menyelesaikan persoalan ini, seandainya bukti yang relevan ditemukan, adalah metode ilmiah secara murni dan menyeluruh. Untuk mendramatisasi poin ini, bayangkan, melalui serangkaian peristiwa yang luar biasa, bahwa arkeolog-arkeolog forensik menemukan bukti DNA yang menunjukkan bahwa Yesus benar- benar tidak mempunyai ayah biologis. Apakah Anda dapat membayangkan para apologis religius mengangkat bahu dan mengatakan apa pun seperti yang berikut? ‘Siapa yang peduli? Bukti ilmiah tidak relevan sama sekali dengan pertanyaan-pertanyaan teologis. Kewibawaan yang salah! Kami hanya berurusan dengan pertanyaan-pertanyaan terakhir dan nilai-nilai moral. Bukti DNA atau bukti ilmiah yang lain tidak pernah akan berkaitan dengan persoalan itu, bagaimanapun.’ Itulah lelucon. Anda bisa bertaruh bahwa bukti ilmiah, seandainya muncul, akan dipegang erat dan diserukan sampai ke langit. NOMA adalah posisi populer hanya karena tidak ada bukti yang mendukung Hipotesis Tuhan. Pada saat ada sugesti sedikit saja akan adanya bukti yang mendukung kepercayaan religius, para apologis religius segera akan membuang NOMA melalui jendela. Selain dari teolog-teolog terdidik (dan mereka pun dengan senang hati menceritakan kisah keajaiban kepada yang kurang terdidik agar jemaatnya bertambah besar),#thegoddelusion #dawkins #richarddawkins #sains #neuroscience #agama #delusi #biologi #evolusi

About