@yudutt0: sandal sepatu yg bener bener mirip banget kyk sepatu😭 #sandalsepatu #sepatusandal #sendalsepatu #sepatusendal

obat ganteng💊
obat ganteng💊
Open In TikTok:
Region: ID
Thursday 29 May 2025 08:05:56 GMT
151601
920
14
77

Music

Download

Comments

memefrey1
yoo 18k :
mahal 80,disini toko cuman 24
2025-06-10 05:55:53
1
ydhaaicikiriwir
esembeleh jawir :
licin ga bang
2025-07-09 02:08:42
2
kang.erwan1
kang erwan :
ungkit nya 30 ribu buset buset
2025-07-20 13:46:47
0
tirta.darmawan.su
🍜 Dr.dr.Tirta D.Susanto,MKes :
👍
2025-06-10 09:56:55
1
bg_regar37
bg Regar :
😅
2025-06-06 03:47:15
1
fikri.ilhami53
Fikri Ilhami :
🥰
2025-09-28 05:13:54
0
akunoob16
Aku Noob :
🤣
2025-08-04 08:21:30
0
ntuye123_
TiRen apriani :
👍👍👍
2025-07-07 12:02:44
0
To see more videos from user @yudutt0, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Wapres Gibran Soal IKN: Saya Tegaskan Tetap Dilanjutkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam kunjungan ke Kalimantan Barat menegaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara tetap akan dilanjutkan dan diselesaikan.  Ia menyebut IKN bukan proyek mangkrak dan pembangunan yang sedang berjalan adalah simbol pemerataan pembangunan agar Indonesia tidak lagi Jawa-sentris (merdeka.com).  Meski demikian, di masyarakat muncul kritik bahwa proyek IKN justru berpotensi membebani rakyat. Sejumlah data memperkuat pandangan tersebut. Total kebutuhan dana pembangunan IKN diperkirakan mencapai 466 triliun rupiah dengan 89,4 triliun berasal dari APBN, 123,2 triliun dari BUMN/BUMD, dan sisanya 253,4 triliun diharapkan dari investasi swasta (ikn.go.id).  Faktanya, hingga 2024 sudah terkucur lebih dari 75 triliun rupiah APBN untuk proyek ini. Bahkan Otorita IKN mengajukan tambahan anggaran 2026 sebesar 16,13 triliun di luar pagu awal 5,05 triliun sehingga total membengkak menjadi 21,18 triliun (kbr.id).  Anggota DPR Bambang Haryo bahkan mengingatkan bahwa biaya perjalanan menuju IKN bisa mencapai 3 triliun rupiah per hari jika dihitung dari ongkos pesawat dan akomodasi masyarakat yang harus bepergian (kompas.com). Lagi lagi dengan biaya besar ini rakyat bakal ditarik pajak dan pajak Bandingkan dengan sejarah peradaban Islam di masa Khilafah yang berlangsung selama 13 abad. Pembangunan tidak pernah membebani rakyat, justru menyejahterakan.  Baghdad di era Abbasiyah menjadi pusat ilmu dengan Baitul Hikmah yang melahirkan ilmuwan besar, Cordoba di Andalusia memiliki ratusan masjid, perpustakaan, dan jalanan yang terang ketika Eropa masih dalam kegelapan.  Sistem baitul mal memastikan zakat terdistribusi dengan baik, hingga pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz hampir tidak ada lagi yang mau menerima zakat karena rakyat sudah sejahtera (Al-Dzahabi, Siyar A’lam al-Nubala).  Rakyat mendapatkan pendidikan gratis, rumah sakit umum gratis, dan ekonomi yang tumbuh tanpa riba dan pajak mencekik. Tak heran ilmuwan Eropa banyak belajar dari dunia Islam hingga melahirkan Renaisans (Philip K. Hitti, History of the Arabs; Montgomery Watt, The Influence of Islam on Medieval Europe). Semua itu menunjukkan bahwa Islam ketika diterapkan sebagai sistem bernegara bukan hanya agama ritual yang sebatas mengurusi sholat, melainkan aturan hidup totalitas yang mengatur politik, ekonomi, pendidikan, hingga kesejahteraan rakyat.  Rasulullah telah mencontohkan pendirian negara di Madinah, dilanjutkan para khalifah dengan kepemimpinan iman dan taqwa. Selama 13 abad umat Islam hidup dalam keberkahan sebelum akhirnya Khilafah diruntuhkan oleh Inggris lewat tangan  Kemal Attaturk.  Maka solusi bagi umat manusia hari ini adalah menegakkan kembali sistem Islam dalam bernegara agar bumi dipenuhi keberkahan dan rakyat hidup makmur sejahtera.  #ikn #kalimantan #wapres #gibran #pajak
Wapres Gibran Soal IKN: Saya Tegaskan Tetap Dilanjutkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam kunjungan ke Kalimantan Barat menegaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara tetap akan dilanjutkan dan diselesaikan. Ia menyebut IKN bukan proyek mangkrak dan pembangunan yang sedang berjalan adalah simbol pemerataan pembangunan agar Indonesia tidak lagi Jawa-sentris (merdeka.com). Meski demikian, di masyarakat muncul kritik bahwa proyek IKN justru berpotensi membebani rakyat. Sejumlah data memperkuat pandangan tersebut. Total kebutuhan dana pembangunan IKN diperkirakan mencapai 466 triliun rupiah dengan 89,4 triliun berasal dari APBN, 123,2 triliun dari BUMN/BUMD, dan sisanya 253,4 triliun diharapkan dari investasi swasta (ikn.go.id). Faktanya, hingga 2024 sudah terkucur lebih dari 75 triliun rupiah APBN untuk proyek ini. Bahkan Otorita IKN mengajukan tambahan anggaran 2026 sebesar 16,13 triliun di luar pagu awal 5,05 triliun sehingga total membengkak menjadi 21,18 triliun (kbr.id). Anggota DPR Bambang Haryo bahkan mengingatkan bahwa biaya perjalanan menuju IKN bisa mencapai 3 triliun rupiah per hari jika dihitung dari ongkos pesawat dan akomodasi masyarakat yang harus bepergian (kompas.com). Lagi lagi dengan biaya besar ini rakyat bakal ditarik pajak dan pajak Bandingkan dengan sejarah peradaban Islam di masa Khilafah yang berlangsung selama 13 abad. Pembangunan tidak pernah membebani rakyat, justru menyejahterakan. Baghdad di era Abbasiyah menjadi pusat ilmu dengan Baitul Hikmah yang melahirkan ilmuwan besar, Cordoba di Andalusia memiliki ratusan masjid, perpustakaan, dan jalanan yang terang ketika Eropa masih dalam kegelapan. Sistem baitul mal memastikan zakat terdistribusi dengan baik, hingga pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz hampir tidak ada lagi yang mau menerima zakat karena rakyat sudah sejahtera (Al-Dzahabi, Siyar A’lam al-Nubala). Rakyat mendapatkan pendidikan gratis, rumah sakit umum gratis, dan ekonomi yang tumbuh tanpa riba dan pajak mencekik. Tak heran ilmuwan Eropa banyak belajar dari dunia Islam hingga melahirkan Renaisans (Philip K. Hitti, History of the Arabs; Montgomery Watt, The Influence of Islam on Medieval Europe). Semua itu menunjukkan bahwa Islam ketika diterapkan sebagai sistem bernegara bukan hanya agama ritual yang sebatas mengurusi sholat, melainkan aturan hidup totalitas yang mengatur politik, ekonomi, pendidikan, hingga kesejahteraan rakyat. Rasulullah telah mencontohkan pendirian negara di Madinah, dilanjutkan para khalifah dengan kepemimpinan iman dan taqwa. Selama 13 abad umat Islam hidup dalam keberkahan sebelum akhirnya Khilafah diruntuhkan oleh Inggris lewat tangan Kemal Attaturk. Maka solusi bagi umat manusia hari ini adalah menegakkan kembali sistem Islam dalam bernegara agar bumi dipenuhi keberkahan dan rakyat hidup makmur sejahtera. #ikn #kalimantan #wapres #gibran #pajak

About