@manee.nx:

มานีมานะปิติชูใจ
มานีมานะปิติชูใจ
Open In TikTok:
Region: TH
Saturday 07 June 2025 15:36:55 GMT
23612
10822
12
81

Music

Download

Comments

1ztkh
1stkh :
คนดีคนเดิม
2025-06-07 15:42:03
1
ea_889
sarin_nn :
แสบก้นมาก
2025-06-07 16:22:41
1
preme_2545
💫พรีมมี่หลวมโบ๊ะ🪽 :
พริ้วแท้
2025-06-27 13:38:55
0
natty_1601
Roymee :
สุดๆ
2025-06-08 02:22:36
0
crexm.mi
Crexm Mi :
โดนใจๆ
2025-06-08 13:39:30
0
mangling48
mangling48🥹🥲 :
ขอน้อย
2025-06-08 10:26:04
0
bebaiporrr
กานต์ยา :
ที่สุด
2025-06-08 05:19:52
1
khe_t09
Kt :
😳
2025-06-08 10:32:56
0
onesturn
Willsomeit :
🥰
2025-06-07 17:14:26
0
irhayasir83
yasirjaved5838 :
😋😋😋😋
2025-06-07 16:03:58
0
engsaiai
สะดองอึน :
ตะเเน่ว
2025-06-08 05:40:09
0
To see more videos from user @manee.nx, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

KABARIKA.ID, JAKARTA- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak seluruh jajaran Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Indonesia untuk bersama-sama mengawal program hilirisasi pertanian.  Ajakan ini disampaikan Mentan dalam acara Rembuk Utama dan Expo KTNA 2025 yang dihadiri lebih dari 2.000 peserta dari berbagai daerah.  Mentan Amran menegaskan, hilirisasi merupakan salah satu dari empat program prioritas Presiden Prabowo Subianto, selain swasembada pangan, penyediaan pangan bergizi, dan pengembangan biofuel.  Menurutnya, transformasi pertanian dari hulu hingga hilir akan menjadi motor penggerak perekonomian nasional, sekaligus membuka jalan menuju Indonesia Emas 2045.  “Mimpi besar kita adalah membangun hilirisasi secara masif. Pemerintah sudah menyiapkan investasi sebesar Rp371 triliun, dengan tahap awal Rp9,9 triliun yang digunakan untuk pengadaan bibit tebu, kakao, kelapa, kopi, mente, lada, dan pala. Bantuan ini diberikan secara gratis kepada petani. Kami mohon KTNA se-Indonesia mengawal dan memastikan program ini berjalan sukses,” kata Amran dalam sambutannya secara online, Sabtu (20/9/25).  Lebih lanjut, Mentan Amran mencontohkan potensi besar hilirisasi kelapa. Saat ini ekspor kelapa Indonesia bernilai Rp24 triliun, namun jika dilakukan pengolahan menjadi produk turunan seperti minyak kelapa murni (VCO) dan santan instan, nilai tambahnya bisa melonjak lebih tinggi.  “Bayangkan jika komoditas lain seperti kakao, kopi, dan pala juga diolah di dalam negeri. Ekonomi desa akan bergerak, pendapatan petani meningkat, dan ekspor kita melesat berkali lipat,”ucapnya.  Selain hilirisas, dalam sambutannya Mentan Amran juga menyampaikan capaian pertanian nasional sepanjang 11 bulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Antara lain, produksi beras naik menjadi 31 juta ton hingga Oktober 2025, stok beras mencapai 4,2 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah Indonesia, serta kontribusi pertanian pada PDB mencapai 10,52 persen, terbesar dalam sejarah.  “FAO mencatat Indonesia sebagai negara dengan peningkatan produksi pangan terbesar kedua dunia setelah Brasil. Ini buah kerja keras petani, KTNA, dan seluruh pemangku kepentingan. Namun kita tidak boleh berhenti, karena tantangan dunia ke depan semakin berat,”kata Amran.  Mentan Amran menambahkan, pemerintah juga telah mengambil kebijakan strategis untuk terus melindungi petani, diantaranya baru baru sesuai arahan Presiden Prabowo untuk menghentikan impor etanol dan singkong selama kebutuhan bisa dipenuhi produksi dalam negeri.  “Kita punya Presiden yang sangat berpihak kepada petani, selalu memberikan solusi untuk permasalahan para petani, ini yang harus kita syukuri,” tambah Mentan Amran.  Pada akhir sambutannya, Mentan Amran mengajak seluruh jajaran KTNA untuk terus menjadi garda terdepan transformasi pertanian nasional. Menurutnya, KTNA memiliki peran strategis sebagai motor penggerak di tingkat desa dan daerah, yang langsung bersentuhan dengan petani.  “Kita adalah bangsa agraris. Pertanian harus menjadi episentrum ekonomi baru Indonesia. Dengan kerja keras, kolaborasi, dan semangat KTNA, mimpi swasembada pangan dan hilirisasi pertanian bisa terwujud lebih cepat,”tutup Mentan Amran.  Bersamaan Ketua Umum KTNA Nasional, Yadi Sofyan Noor mengatakan bahwa hasil Rembuk KTNA merupakan keputusan bersama yang akan dilaksanakan oleh seluruh anggota KTNA di seluruh Indonesia.  Selengkapnya tonton video di atas atau kunjungi website Kabarika.id  #kabarikaid #kabarikanews #prabowo #presiden  #andiamransulaiman
KABARIKA.ID, JAKARTA- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak seluruh jajaran Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Indonesia untuk bersama-sama mengawal program hilirisasi pertanian. Ajakan ini disampaikan Mentan dalam acara Rembuk Utama dan Expo KTNA 2025 yang dihadiri lebih dari 2.000 peserta dari berbagai daerah. Mentan Amran menegaskan, hilirisasi merupakan salah satu dari empat program prioritas Presiden Prabowo Subianto, selain swasembada pangan, penyediaan pangan bergizi, dan pengembangan biofuel. Menurutnya, transformasi pertanian dari hulu hingga hilir akan menjadi motor penggerak perekonomian nasional, sekaligus membuka jalan menuju Indonesia Emas 2045. “Mimpi besar kita adalah membangun hilirisasi secara masif. Pemerintah sudah menyiapkan investasi sebesar Rp371 triliun, dengan tahap awal Rp9,9 triliun yang digunakan untuk pengadaan bibit tebu, kakao, kelapa, kopi, mente, lada, dan pala. Bantuan ini diberikan secara gratis kepada petani. Kami mohon KTNA se-Indonesia mengawal dan memastikan program ini berjalan sukses,” kata Amran dalam sambutannya secara online, Sabtu (20/9/25). Lebih lanjut, Mentan Amran mencontohkan potensi besar hilirisasi kelapa. Saat ini ekspor kelapa Indonesia bernilai Rp24 triliun, namun jika dilakukan pengolahan menjadi produk turunan seperti minyak kelapa murni (VCO) dan santan instan, nilai tambahnya bisa melonjak lebih tinggi. “Bayangkan jika komoditas lain seperti kakao, kopi, dan pala juga diolah di dalam negeri. Ekonomi desa akan bergerak, pendapatan petani meningkat, dan ekspor kita melesat berkali lipat,”ucapnya. Selain hilirisas, dalam sambutannya Mentan Amran juga menyampaikan capaian pertanian nasional sepanjang 11 bulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Antara lain, produksi beras naik menjadi 31 juta ton hingga Oktober 2025, stok beras mencapai 4,2 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah Indonesia, serta kontribusi pertanian pada PDB mencapai 10,52 persen, terbesar dalam sejarah. “FAO mencatat Indonesia sebagai negara dengan peningkatan produksi pangan terbesar kedua dunia setelah Brasil. Ini buah kerja keras petani, KTNA, dan seluruh pemangku kepentingan. Namun kita tidak boleh berhenti, karena tantangan dunia ke depan semakin berat,”kata Amran. Mentan Amran menambahkan, pemerintah juga telah mengambil kebijakan strategis untuk terus melindungi petani, diantaranya baru baru sesuai arahan Presiden Prabowo untuk menghentikan impor etanol dan singkong selama kebutuhan bisa dipenuhi produksi dalam negeri. “Kita punya Presiden yang sangat berpihak kepada petani, selalu memberikan solusi untuk permasalahan para petani, ini yang harus kita syukuri,” tambah Mentan Amran. Pada akhir sambutannya, Mentan Amran mengajak seluruh jajaran KTNA untuk terus menjadi garda terdepan transformasi pertanian nasional. Menurutnya, KTNA memiliki peran strategis sebagai motor penggerak di tingkat desa dan daerah, yang langsung bersentuhan dengan petani. “Kita adalah bangsa agraris. Pertanian harus menjadi episentrum ekonomi baru Indonesia. Dengan kerja keras, kolaborasi, dan semangat KTNA, mimpi swasembada pangan dan hilirisasi pertanian bisa terwujud lebih cepat,”tutup Mentan Amran. Bersamaan Ketua Umum KTNA Nasional, Yadi Sofyan Noor mengatakan bahwa hasil Rembuk KTNA merupakan keputusan bersama yang akan dilaksanakan oleh seluruh anggota KTNA di seluruh Indonesia. Selengkapnya tonton video di atas atau kunjungi website Kabarika.id #kabarikaid #kabarikanews #prabowo #presiden #andiamransulaiman

About