Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@josephstockton2: please repost the video if you like it
j
Open In TikTok:
Region: US
Tuesday 10 June 2025 14:49:55 GMT
9214
1027
5
233
Music
Download
No Watermark .mp4 (
7.36MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
7.36MB
)
Watermark .mp4 (
7.66MB
)
Music .mp3
Comments
Corey :
Which souls game is this?
2025-06-13 01:45:29
1
Bubba2004 :
"Sit on 'em, Smough." "Who's Smough?" *DEATH.*
2025-06-11 10:42:57
9
CptCuttlefish :
i love the modding community
2025-06-10 15:10:41
3
To see more videos from user @josephstockton2, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
Sao Lại Có Bé Cá Đẹp Được Như Vậy Chứ - Cá Phi Tần Đỏ - Ngắm Cá Online !!! #cacanh #cakieng #cakiengvietnam #sinhvatcanh #ca #fish #thugian #hoca #chill #hothuysinh #cathuysinh #chep #chepphitan #chepsutu #visinh #multibio #ngamcadeponline
anggep aja vlog buat diri sendiri
13 November 1974, Amityville, New York. Sebuah kota kecil yang tenang di tepian Long Island. Angin musim gugur berhembus dingin melewati deretan rumah bergaya kolonial—sunyi, biasa, tak menyimpan firasat apa pun. Namun pada malam kelam itu, Rumah bernomor 112 Ocean Avenue menjadi saksi dari salah satu pembantaian keluarga paling mengerikan dalam sejarah Amerika. Ronald DeFeo Jr., seorang pemuda berusia 23 tahun, tampak panik saat menerobos masuk ke bar lokal. Nafasnya tersengal, tangannya bergetar. Ia menjerit, “Orang tuaku... seseorang membunuh mereka semua!” Orang-orang berlarian menuju rumahnya. Apa yang mereka temukan bukan sekadar pemandangan tragis—tetapi neraka di dalam empat dinding. Enam jasad terbujur kaku di ranjang masing-masing. Ayah, ibu, dan empat adik Ronald—terbaring menghadap bawah, seolah sedang tidur… hanya saja tak ada lagi yang akan terbangun. Tak ada tanda-tanda perlawanan. Tak ada jeritan. Hanya keheningan kematian, ditemani gema suara pelatuk senapan Marlin .35 yang telah merenggut semuanya. Dalam waktu kurang dari 24 jam, kebohongan Ronald mulai runtuh. Ia tak lagi menyalahkan mafia. Ia menunduk dan berbisik: “Begitu aku mulai… aku tak bisa berhenti.” Apa yang mendorong seorang anak menghabisi seluruh darah dagingnya sendiri? Suara-suara? Dendam? Gila? Atau... apakah rumah itu sendiri yang membisikkan perintah jahatnya? Peristiwa ini tak hanya menggemparkan pengadilan. Dunia mendengarnya—dan percaya bahwa rumah itu dikutuk. #faktaunik #faktamenarik #fypシ #mistery #followforfollow #informasi #amittyvillehorror
8 November 1984, Di balik senyum kecil dan mata polosnya yang cerah, tersimpan luka yang tak terlihat oleh dunia. Arie Hanggara, bocah mungil berusia 7 tahun, seharusnya menjalani masa kanak-kanaknya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Namun, kenyataan berkata lain. Di tangan ayah kandungnya dan ibu tirinya, Arie harus merasakan dinginnya kekerasan, sebuah penderitaan yang bahkan tak pantas dirasakan oleh makhluk sesuci dirinya. Arie adalah anak kedua dari pasangan Machtino Eddiwan dan Dahlia Nasution. Setelah orang tuanya bercerai, Arie tinggal bersama ayahnya dan ibu tirinya, Santi. Menurut laporan, Arie sering mendapat perlakuan kasar, seperti dipukul, ditendang, dan disuruh berdiri atau jongkok berulang kali. Hari itu, 8 November 1984, menjadi saksi bisu betapa seorang anak kecil dianiaya tanpa ampun. Tubuh mungil Arie disiksa sejak siang hingga malam hari, tidak diberi makan atau minum, dan kepalanya dibenturkan ke tembok. Akibatnya, Arie jatuh pingsan dan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. Dunia yang seharusnya menjadi tempat ia tumbuh dan bermimpi, berubah menjadi penjara rasa sakit dan kesedihan. Nisan kecilnya di Jeruk Purut bertuliskan "Maafkan Papa" dan "Maafkan Mama"—kata-kata yang menusuk hati dan membuat setiap orang bertanya. mengapa seorang anak harus memaafkan penderitaan yang seharusnya tidak pernah ia alami? Machtino Eddiwan divonis 5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sementara Santi dihukum 2 tahun penjara karena dianggap hanya membantu dalam penyiksaan tersebut. Kisah Arie bukan sekadar tragedi; ia adalah panggilan bagi kita semua untuk membuka mata, melindungi anak-anak dari kekerasan, dan menjadikan dunia ini tempat yang aman bagi mereka untuk tumbuh dan bahagian. Ingatan tentang Arie mengajarkan kita bahwa setiap anak berhak dicintai dan dijaga, bukan disakiti. #faktaunik #faktamenarik #fypシ #mistery #followforfollow #informasi #ariehanggara
About
Robot
Legal
Privacy Policy