@bridgettebojang:

Serenity
Serenity
Open In TikTok:
Region: US
Wednesday 18 June 2025 13:36:38 GMT
406
16
0
5

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @bridgettebojang, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

KH. Abdul Hamid (Pasuruan)  Lahir di Lasem, 22 November 1914 M/4 Muharram 1333 H).  Ayahnya adalah KH. Abdullah bin KH. Umar, sedangkan Ibunya adalah Nyai Raihanah binti KH. Shiddiq.  Pada usia 12 tahun, Abdul Mu'thi muda dikirimkan ayahnya ke Pondok Pesantren Kasingan, Rembang yang saat itu diasuh oleh Kiai Kholil bin Harun (mertua KH. Bisri Mustofa).  Di tempat ini, ia hanya belajar sekitar satu setengah tahun dan kemudian pindah ke Pondok Pesantren Tremas di Pacitan yang saat itu diasuh oleh KH. Dimyathi, Tremas.  Pada usia 15 tahun (sekitar tahun 1930), Abdul Mu'thi muda diajak kakeknya, KH. Shiddiq menunaikan ibadah haji. Dalam proses berhaji ini, Abdul Mu'thi muda mendapat pengalaman spiritual berjumpa dengan Rasulullah,  12 tahun dalam menuntut ilmu di Tremas, semasa di Tremas ini ia juga bersahabat dengan KH. Ali Maksum yang menjadi Rais Aam Syuriyah PB Nahdlatul Ulama periode 1980 - 1984 dan Mukti Ali yang kemudian menjadi Menteri Agama di masa pemerintahan Orde Baru.  Beliau kemudian menikah pada usia 22 tahun, tanggal 12 September 1940 M / 9 Sya'ban 1359 H, di Masjid Jami' (sekarang Masjid Agung Al-Anwar) Pasuruan.  Seusai menikah, keluarga Haji Abdul Hamid ikut tinggal bersama mertuanya, KH. Ahmad Qusyairi di Kebonsari, kompleks Pesantren Salafiyah Pasuruan.  Beliau meninggal dalam usia 70 tahun menurut perhitungan kalender Hijriah pada 9 Rabiul Awwal 1403 H atau 25 Desember 1982.[2] Ia dimakamkan di kompleks pemakaman wali dan ulama Pasuruan di seberang alun-alun tepatnya di belakang Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan bersama puluhan ulama lainnya termasuk gurunya, Habib Ja'far bin Syaikhan Assegaf, kompleks pemakaman ini masih ramai menjadi tujuan wisata religi. #khabdulhamidpasuruan #pasuruan #makammbahhamidpasuruan #nu #nahdlatululama #aswaja #santri #ansor #banser #waliyullah #walisongo #ey_sinaga
KH. Abdul Hamid (Pasuruan) Lahir di Lasem, 22 November 1914 M/4 Muharram 1333 H). Ayahnya adalah KH. Abdullah bin KH. Umar, sedangkan Ibunya adalah Nyai Raihanah binti KH. Shiddiq. Pada usia 12 tahun, Abdul Mu'thi muda dikirimkan ayahnya ke Pondok Pesantren Kasingan, Rembang yang saat itu diasuh oleh Kiai Kholil bin Harun (mertua KH. Bisri Mustofa). Di tempat ini, ia hanya belajar sekitar satu setengah tahun dan kemudian pindah ke Pondok Pesantren Tremas di Pacitan yang saat itu diasuh oleh KH. Dimyathi, Tremas. Pada usia 15 tahun (sekitar tahun 1930), Abdul Mu'thi muda diajak kakeknya, KH. Shiddiq menunaikan ibadah haji. Dalam proses berhaji ini, Abdul Mu'thi muda mendapat pengalaman spiritual berjumpa dengan Rasulullah,  12 tahun dalam menuntut ilmu di Tremas, semasa di Tremas ini ia juga bersahabat dengan KH. Ali Maksum yang menjadi Rais Aam Syuriyah PB Nahdlatul Ulama periode 1980 - 1984 dan Mukti Ali yang kemudian menjadi Menteri Agama di masa pemerintahan Orde Baru. Beliau kemudian menikah pada usia 22 tahun, tanggal 12 September 1940 M / 9 Sya'ban 1359 H, di Masjid Jami' (sekarang Masjid Agung Al-Anwar) Pasuruan. Seusai menikah, keluarga Haji Abdul Hamid ikut tinggal bersama mertuanya, KH. Ahmad Qusyairi di Kebonsari, kompleks Pesantren Salafiyah Pasuruan.  Beliau meninggal dalam usia 70 tahun menurut perhitungan kalender Hijriah pada 9 Rabiul Awwal 1403 H atau 25 Desember 1982.[2] Ia dimakamkan di kompleks pemakaman wali dan ulama Pasuruan di seberang alun-alun tepatnya di belakang Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan bersama puluhan ulama lainnya termasuk gurunya, Habib Ja'far bin Syaikhan Assegaf, kompleks pemakaman ini masih ramai menjadi tujuan wisata religi. #khabdulhamidpasuruan #pasuruan #makammbahhamidpasuruan #nu #nahdlatululama #aswaja #santri #ansor #banser #waliyullah #walisongo #ey_sinaga

About