@al_za29: pasti tau tempat ini 🗿 #semogafyp #fyp #gtasa #ucokgta #fouryou

￶
Open In TikTok:
Region: ID
Friday 04 July 2025 00:39:56 GMT
41733
2426
131
159

Music

Download

Comments

user6754126616580
𝖅𝕬𝕹𝕹 𝕶𝖈™ :
tapi sayangnya aku gak bisa download
2025-08-31 23:59:38
0
manusiasukahoreg
cedric :
mc apaan?
2025-07-04 01:02:01
1
kinzz_eking
𝙠𝙞𝙣𝙯𝙯𝙯🔥✨💫 :
kok kamu ada power nya gimana sih
2025-09-03 06:08:05
0
titannofakefake25
ONE_FORTIEZ :
tempat apa tu hoi🗿
2025-09-04 02:31:24
0
alfian.rizki724
pp SDM tinggi :
itukann tmpt🗿🗿🗿
2025-07-04 01:01:49
13
_fourteennn14
doelzstecuu🌊 :
android 12 ram 3 bisa apa?
2025-07-04 10:57:03
0
tofik.ahmad7
Tofik Ahmad :
parah sesat
2025-07-04 03:25:07
1
narzz_10
️ :
gw sering kesana🤭
2025-07-06 08:20:51
0
ahmad.fandi977
anti pacar :
gua biasa nya suka mencet l1
2025-09-01 05:07:03
0
2020cuy
andika :
tempat buat beli makanan itu 🗿
2025-07-06 03:16:31
5
hamneverlusz
I for Ilham :
anjir tiba2 rame🗿
2025-07-21 10:37:31
3
suryanayayan146
@username_17 :
kenapa pas masuk di tembak
2025-08-31 12:57:06
0
alfat_079
PP HALAL OLD :
ada yg ingat pajril
2025-09-03 03:37:57
0
hanz2901
ʜᴀɴɪғ :
gua sekarang juga main🤭🤭
2025-07-06 10:07:31
0
fuad.abdul.rohman
ᗪᑌᒪᒪ᙭_1807 :
HAHAHAH ANJIRR ITUKANN wahh asli dah aku pernah kesana muluuuu hihihi
2025-07-15 10:07:02
0
vinzxjagomainfc
Andréws Dél Prímá :
WTF bro🗿
2025-07-04 03:07:17
0
haris87slwly
¥H4RiS¥ :
tempat untuk pesen tiket liburan kan bang ? 🗿
2025-07-05 15:15:27
2
hadi.gfx.no.hd
Hadi suka mie ayam 😋🤙 :
bro jangan kasih tau itu rahasia kita 🗿
2025-08-28 22:19:11
0
cybercrime055
cybercrime :
otw
2025-08-22 04:32:21
0
dontolbebanitem
DONTOL :
tiba² ke situ🗿
2025-08-22 14:30:15
0
byxlc0920
Nen💫🪐. :
ituu di atasnya ada shootgun
2025-08-23 13:17:13
0
bismarahim5
komputer12 :
di yutup doulodya
2025-09-01 14:43:04
0
ahmadrakhafadilla
Ahmad :
tapi tidak dengan kenangan waktu dulu 😀🥺
2025-07-05 13:33:26
4
adnanamba14
adnanmewing🤭 :
gak jadi ngesad wak🤭
2025-08-30 23:27:16
0
dal_mew1n
r1c4_5ky :
alamak
2025-09-02 12:13:06
0
To see more videos from user @al_za29, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

BANDA ACEH – Dukungan terhadap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Zulfadhli, yang sempat melontarkan opsi pisah dari Pusat, kian menguat. Kali ini, giliran Komite Peralihan Aceh (KPA) Luar Negeri yang menyatakan sikap tegas berdiri di belakang Zulfadhli. Ketua KPA Luar Negeri, T Emi Syamsyumi alias Abu Salam, menegaskan ucapan Zulfadhli bukanlah lontaran emosional, melainkan cerminan kegelisahan rakyat Aceh. “Pisah dari Jakarta bukan dosa, itu hak politik yang dijamin sejarah dan hukum,” kata Abu Salam, Kamis, 2 September 2025. Pernyataan itu muncul setelah sejumlah pihak, termasuk Ketua Pembela Tanah Air (PeTA) Teuku Sukandi, mendesak Zulfadhli mundur dari kursi Ketua DPRA. Namun Abu Salam justru balik menyerang. Ia menyebut Sukandi sebagai bagian dari kelompok Milisi, barisan anti Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang di masa konflik kerap menyebut GAM sebagai kelompok biadab. “Jangan bawa-bawa nama Teuku untuk menutupi sejarah. Sejak dulu para Teuku berdiri di garis depan perjuangan Aceh. Kalau ada yang mengaku keturunan tapi justru jadi alat penindasan, itu pengkhianatan, bukan perjuangan,” tegasnya. Menurut Abu Salam, wacana pisah dari Indonesia tidak bisa langsung dicap provokatif. Ia mengingatkan kembali isi MoU Helsinki yang ditandatangani pada 15 Agustus 2005, yang menurutnya merupakan kontrak politik sah secara hukum internasional. “MoU itu menegaskan Aceh berhak mengatur dirinya sendiri, punya partai politik lokal, bendera, lambang, hingga pengelolaan sumber daya. Kalau hari ini rakyat bicara pisah, itu konsekuensi dari janji-janji yang dikhianati Jakarta,” ujarnya. Ia menambahkan, kritik Zulfadhli harus dibaca sebagai alarm bahwa Pemerintah Pusat gagal memenuhi butir-butir kesepakatan yang telah berusia dua dekade. “Selama 20 tahun, MoU Helsinki jadi jargon tanpa implementasi penuh. Migas masih Jakarta yang kendalikan, tanah ulayat diperas korporasi, rakyat cuma dapat remah. Kalau begini, buat apa kita bertahan,” kata Abu Salam. Selengkapnya di AJNN
BANDA ACEH – Dukungan terhadap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Zulfadhli, yang sempat melontarkan opsi pisah dari Pusat, kian menguat. Kali ini, giliran Komite Peralihan Aceh (KPA) Luar Negeri yang menyatakan sikap tegas berdiri di belakang Zulfadhli. Ketua KPA Luar Negeri, T Emi Syamsyumi alias Abu Salam, menegaskan ucapan Zulfadhli bukanlah lontaran emosional, melainkan cerminan kegelisahan rakyat Aceh. “Pisah dari Jakarta bukan dosa, itu hak politik yang dijamin sejarah dan hukum,” kata Abu Salam, Kamis, 2 September 2025. Pernyataan itu muncul setelah sejumlah pihak, termasuk Ketua Pembela Tanah Air (PeTA) Teuku Sukandi, mendesak Zulfadhli mundur dari kursi Ketua DPRA. Namun Abu Salam justru balik menyerang. Ia menyebut Sukandi sebagai bagian dari kelompok Milisi, barisan anti Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang di masa konflik kerap menyebut GAM sebagai kelompok biadab. “Jangan bawa-bawa nama Teuku untuk menutupi sejarah. Sejak dulu para Teuku berdiri di garis depan perjuangan Aceh. Kalau ada yang mengaku keturunan tapi justru jadi alat penindasan, itu pengkhianatan, bukan perjuangan,” tegasnya. Menurut Abu Salam, wacana pisah dari Indonesia tidak bisa langsung dicap provokatif. Ia mengingatkan kembali isi MoU Helsinki yang ditandatangani pada 15 Agustus 2005, yang menurutnya merupakan kontrak politik sah secara hukum internasional. “MoU itu menegaskan Aceh berhak mengatur dirinya sendiri, punya partai politik lokal, bendera, lambang, hingga pengelolaan sumber daya. Kalau hari ini rakyat bicara pisah, itu konsekuensi dari janji-janji yang dikhianati Jakarta,” ujarnya. Ia menambahkan, kritik Zulfadhli harus dibaca sebagai alarm bahwa Pemerintah Pusat gagal memenuhi butir-butir kesepakatan yang telah berusia dua dekade. “Selama 20 tahun, MoU Helsinki jadi jargon tanpa implementasi penuh. Migas masih Jakarta yang kendalikan, tanah ulayat diperas korporasi, rakyat cuma dapat remah. Kalau begini, buat apa kita bertahan,” kata Abu Salam. Selengkapnya di AJNN

About