Teknikal-Konfirmasi-Fundamental ✨ Alchemist Method: Seni Sintesis Price Action Metode ini bukan sekadar teknik, tapi sebuah sintesis dari konsep-konsep inti price action. Alchemist mengambil elemen dasar seperti Support/Resistance (SNR), Supply/Demand (SND), dan struktur pasar, lalu menaikkannya ke level berikutnya dengan fokus utama pada rekayasa likuiditas (liquidity engineering). Singkatnya, metode ini mengajarkan kita untuk berpikir: "Di manakah ‘kolam’ stop loss (likuiditas) para trader ritel berada?" Sering kali, harga akan sengaja ‘menyapu’ area di atas swing high atau di bawah swing low untuk mengambil likuiditas ini sebagai "bahan bakar" sebelum bergerak ke arah yang sesungguhnya. Jadi, kamu tidak hanya menandai level, tapi memprediksi di mana stop hunt akan terjadi. 🧠 ICT: Membaca DNA Algoritma Pasar Dikembangkan oleh Michael J. Huddleston, ICT (Inner Circle Trader) adalah sebuah framework yang sangat mendalam dengan premis utama: pergerakan pasar tidak acak, melainkan dikendalikan oleh sebuah algoritma pengiriman harga antarbank (Interbank Price Delivery Algorithm/IPDA). Konsep-konsep kuncinya adalah "jejak" yang ditinggalkan oleh algoritma ini: 1) Market Structure Shift (MSS/BOS): Sinyal pertama bahwa algoritma sedang berpotensi mengubah arah. 2) Imbalance / Fair Value Gap (FVG): Celah harga yang ditinggalkan oleh gerakan institusional yang sangat cepat dan agresif, yang cenderung akan "diisi" kembali oleh harga. 3) Order Block: Area (seringkali satu candle) di mana institusi besar menempatkan order mereka, menjadi titik awal pergerakan harga yang kuat. 4) Optimal Trade Entry (OTE): Bukan sekadar entri, tapi zona presisi yang diukur menggunakan Fibonacci (biasanya antara level 61.8% - 79%) pada sebuah price leg yang valid. Dengan ICT, kita berusaha mendekode blueprint pasar, bukan lagi menebak-nebak. 📊 Indikator Konfirmasi: Dari Gacha Menjadi Analis Momentum Di level pro, indikator seperti RSI, MACD, atau Stochastic tidak dipakai untuk sinyal "buy/sell" mentah. Fungsi utamanya adalah sebagai alat konfirmasi momentum, terutama melalui konsep Divergence. 1) Regular Divergence: Ketika harga membuat puncak yang lebih tinggi (higher high), tapi indikator justru membuat puncak yang lebih rendah (lower high), ini adalah sinyal bearish divergence. Artinya, kekuatan di balik kenaikan harga itu sudah melemah. 2) Hidden Divergence: Sebaliknya, ini adalah sinyal kelanjutan tren yang kuat. Dengan memahami divergensi, kamu bisa mengonfirmasi apakah sebuah breakout didukung oleh momentum yang nyata atau hanya jebakan. 🗓️ Forex Factory: Membaca Konteks, Bukan Sekadar Jadwal Kalender ekonomi bukan hanya tentang tahu kapan NFP rilis. Informasi krusialnya terletak pada tiga kolom: Actual, Forecast, dan Previous. Pergerakan pasar terbesar tidak terjadi hanya karena rilis berita, tetapi ketika angka 'Actual' jauh meleset dari 'Forecast' (ekspektasi pasar). Kejutan inilah yang memicu volatilitas ekstrem. Manfaatkan ini untuk: 1) Manajemen Risiko: Hindari pasar atau kurangi ukuran lot menjelang berita berdampak tinggi (folder merah). 2) Mencari Peluang: Bagi yang berpengalaman, volatilitas akibat news surprise adalah peluang trading. Dengan menyatukan semua ini, kamu bertransformasi dari seorang chartist biasa menjadi analis pasar yang komprehensif: memahami struktur, mendekode niat institusional, memvalidasi momentum, dan menghormati konteks fundamental. DISCLAIMER: @𝖀𝖓𝖐𝖓𝖔𝖜𝖓:ga nyangka bakal fyp. maksudku bukan seperti ingin pamer banyak metode atau bertingkah superior, niatku itu hanya edukatif sbg trader retail itu kita wajib bisa fundamental-teknikal-konfirmasi ulang entry seperti contoh 4 gambar di vt. dan setiap trader pasti punya strategi masing², tidak ada yang lebih baik/buruk, semua tergantung kepercayaan masing² #TradingPlan #Alchemist #ICT #SmartMoney #PriceAction - @unknown_traderfx