@roxannestaqueria_: CUSTOMER SERVICE WITH A SMILE⁉️🤣😈🤷🏻‍♂️ #TikTokFood #ViralRecipes #WhatIEat #Foodie #FoodTok #FoodVlog #CookWithMe #foodinfluencer #ComfortFood #bostoneats #localchef #massachusettsfoodie #fyp #giftok #roxannestaqueria #SknnyChef

ROXANNE’S TAQUERIA
ROXANNE’S TAQUERIA
Open In TikTok:
Region: US
Sunday 06 July 2025 16:18:48 GMT
222057
17624
72
496

Music

Download

Comments

jason_basketball3
Jason :
2025-08-25 01:47:32
193
jekaleedada5711
YB5711 :
I have the power
2025-09-01 02:45:26
7
leeroyfortuin88
LEEROY :
I knew it was to good 2 be true 🤣🤣
2025-07-06 16:43:07
959
knachzzz
Knach. :
2025-08-23 21:19:31
85
_buc1...pr
N | B ✈️ :
are we not gonna talk about the hat..
2025-07-27 20:03:46
120
thorinsawyer
🔥🥊BIG✝️THOR🥊🔥 :
2025-08-19 15:26:07
26
stormshadow0375
Storm🇮🇹 :
bro was so close
2025-08-04 01:37:53
91
darthl0n3r9
🖤💀DarthLON3R💀🖤 :
me for no reason sometimes 😆
2025-08-31 07:47:49
3
anklesnatcherjr
🤜🎧🏀LOGAN🎨🥇🤛 :
Why does it always go wrong?😭
2025-07-07 22:51:27
358
freddntpfe6
freddntpfe6 :
oooooh My Lord!!! He Had To Mess Up!!!!
2025-09-01 16:56:22
0
bigle222
ivano :
thought bro was chill for a second
2025-08-20 02:44:27
7
marshmellow20240
marshmellow20240 :
It was too good to be true
2025-08-22 11:29:18
2
bill.ron2
XXX 𖣂 :
Bro the hell you have to start that
2025-07-30 12:25:18
4
enriquejacinto290
Don😏sarcastico 🖕 :
😆😁3 tacos no pay please🤣
2025-08-26 04:52:00
0
carter.com_
carter.com_ :
I always laugh at these videos
2025-08-23 05:08:43
1
danielmunie12
Daniel :
Look at how the mood changes
2025-08-13 04:17:32
1
shane.tanner
Shane Tanner :
hahaha
2025-07-25 18:35:42
0
petra4554
Petrapotabkas :
i 💕 thjs guy
2025-07-23 01:11:54
0
wendywest158
wendywest158 :
Wow
2025-07-08 08:00:46
0
bigcolorfulguineapigs187
Garrett Robinson :
What just happened
2025-08-08 05:20:59
1
grindedfg
GrindedFG :
2025-08-04 14:15:09
24
nuke.boy4
Nuke boy :
Is it a different guy who orders each time
2025-08-22 03:22:21
1
ascotdp
ascotdp :
finally he happy
2025-08-20 03:38:25
0
mohamed332514
mohammed :
Sammy be Like
2025-08-22 18:04:53
1
To see more videos from user @roxannestaqueria_, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Bangsa ini seperti sedang berdiri di tepi jurang. Jalan-jalan penuh teriakan, spanduk berjejer di udara, dan media sosial bergaung dengan kata-kata kasar yang saling menuding. Dari segala penjuru, kita seakan lupa: bahwa Indonesia dibangun bukan dari kebencian, melainkan dari darah dan air mata yang jatuh bersama. Dan pada suatu malam, di sebuah gang sempit yang hanya diterangi lampu seadanya, kita melihat sesuatu yang jarang hadir di panggung negeri ini. Seorang Presiden menundukkan kepala, melangkah tanpa jarak, menyusuri lorong yang bahkan sering dihindari pejabat biasa. Prabowo Subianto, dengan wajah letih namun hati tegak, mengetuk pintu rumah seorang anak bangsa bernama Affan Kurniawan—pengemudi ojol yang hidup sederhana dan gugur tragis di jalanan. Tak ada pidato panjang. Tak ada kamera yang mengatur adegan. Yang ada hanyalah pelukan: seorang pemimpin yang memeluk ibu yang kehilangan anaknya. Pelukan itu adalah bahasa yang paling tua dari umat manusia—bahasa yang tak pernah berbohong. Di ruangan pengap dengan dinding sederhana, kita menyaksikan peristiwa besar: negara merasakan duka rakyatnya, bukan sekadar dari kejauhan, tetapi dari jarak sedekat napas. Affan mungkin telah tiada, tetapi namanya kini menjelma menjadi cahaya kecil yang menyingkap gelap bangsa ini. Dari peluh dan lelahnya sebagai ojol, ia mewakili jutaan rakyat kecil yang setiap hari berjuang di jalanan. Dari kepergiannya, kita diingatkan bahwa setiap gugurnya satu anak bangsa, sejatinya gugurnya satu bagian dari tubuh Indonesia. Maka, apa yang dilakukan Prabowo malam itu bukan hanya sekadar kunjungan belasungkawa. Itu adalah penegasan: bahwa persatuan lahir dari luka bersama, dari tangisan yang jatuh tanpa membedakan jabatan dan kedudukan. Ia mengingatkan kita bahwa Indonesia bukanlah istana yang berdiri di atas tembok tinggi, melainkan rumah sederhana yang pintunya terbuka untuk setiap warganya. Di tengah riuh demonstrasi yang merobek rasa persaudaraan, momen ini adalah obat penawar. Dari lorong sempit itu, bangsa ini diajak untuk kembali menengadah: bahwa kita masih punya alasan untuk bersatu, masih punya pemimpin yang mau menunduk, bukan sekadar berdiri di atas podium. Sejarah bangsa besar selalu lahir dari momen sederhana. Dan kelak, mungkin kita akan mengingat malam itu sebagai malam di mana Indonesia kembali menemukan dirinya sendiri: rapuh, terluka, namun tetap satu. #anwaranas #gerindra #prabowosubianto
Bangsa ini seperti sedang berdiri di tepi jurang. Jalan-jalan penuh teriakan, spanduk berjejer di udara, dan media sosial bergaung dengan kata-kata kasar yang saling menuding. Dari segala penjuru, kita seakan lupa: bahwa Indonesia dibangun bukan dari kebencian, melainkan dari darah dan air mata yang jatuh bersama. Dan pada suatu malam, di sebuah gang sempit yang hanya diterangi lampu seadanya, kita melihat sesuatu yang jarang hadir di panggung negeri ini. Seorang Presiden menundukkan kepala, melangkah tanpa jarak, menyusuri lorong yang bahkan sering dihindari pejabat biasa. Prabowo Subianto, dengan wajah letih namun hati tegak, mengetuk pintu rumah seorang anak bangsa bernama Affan Kurniawan—pengemudi ojol yang hidup sederhana dan gugur tragis di jalanan. Tak ada pidato panjang. Tak ada kamera yang mengatur adegan. Yang ada hanyalah pelukan: seorang pemimpin yang memeluk ibu yang kehilangan anaknya. Pelukan itu adalah bahasa yang paling tua dari umat manusia—bahasa yang tak pernah berbohong. Di ruangan pengap dengan dinding sederhana, kita menyaksikan peristiwa besar: negara merasakan duka rakyatnya, bukan sekadar dari kejauhan, tetapi dari jarak sedekat napas. Affan mungkin telah tiada, tetapi namanya kini menjelma menjadi cahaya kecil yang menyingkap gelap bangsa ini. Dari peluh dan lelahnya sebagai ojol, ia mewakili jutaan rakyat kecil yang setiap hari berjuang di jalanan. Dari kepergiannya, kita diingatkan bahwa setiap gugurnya satu anak bangsa, sejatinya gugurnya satu bagian dari tubuh Indonesia. Maka, apa yang dilakukan Prabowo malam itu bukan hanya sekadar kunjungan belasungkawa. Itu adalah penegasan: bahwa persatuan lahir dari luka bersama, dari tangisan yang jatuh tanpa membedakan jabatan dan kedudukan. Ia mengingatkan kita bahwa Indonesia bukanlah istana yang berdiri di atas tembok tinggi, melainkan rumah sederhana yang pintunya terbuka untuk setiap warganya. Di tengah riuh demonstrasi yang merobek rasa persaudaraan, momen ini adalah obat penawar. Dari lorong sempit itu, bangsa ini diajak untuk kembali menengadah: bahwa kita masih punya alasan untuk bersatu, masih punya pemimpin yang mau menunduk, bukan sekadar berdiri di atas podium. Sejarah bangsa besar selalu lahir dari momen sederhana. Dan kelak, mungkin kita akan mengingat malam itu sebagai malam di mana Indonesia kembali menemukan dirinya sendiri: rapuh, terluka, namun tetap satu. #anwaranas #gerindra #prabowosubianto

About