@loulypher: à tout ceux qui font du mal le karma s occupera de vous tôt ou tard . il y a des personnes qui sont protéger et tout mal fais envers eux sera retourné a l envoyeur 😈😈😈 #karma #retour #devil

𝕃𝕠𝕦𝕝𝕪😇😈
𝕃𝕠𝕦𝕝𝕪😇😈
Open In TikTok:
Region: FR
Sunday 06 July 2025 17:11:11 GMT
604
93
16
0

Music

Download

Comments

david177000
👹🐬🪷💝l'enquiquineur teamdbz :
vient lol🤣🤣🤣
2025-07-06 17:23:02
1
abysse2018
Géraldine :
❤️❤️❤️
2025-07-13 05:55:39
1
bref.jai.41.ans
seb😜🤣❤️ :
💪💪💪🥰🥰🥰
2025-07-06 17:54:10
1
barbibulle55
Barberousse55 :
❤️❤️❤️
2025-07-07 03:51:58
0
gulkarz
☦️🤙🫡MFA-podolskaïa 🇷🇺🇷🇺 :
🥰🥰
2025-07-06 21:14:40
0
sallyslh6
👑Déesse des conneries👑⛲️ :
c toi mon karma et chui toujours dans la merde avec toi
2025-07-07 14:36:40
1
To see more videos from user @loulypher, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

SOLO, PeristiwaSolo.com - Turnamen Bola Voli Soedirman Cup 2025 yang digelar di Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, berakhir ricuh pada Sabtu (6/9/2025) malam. Praktis, apa yang seharusnya menjadi malam puncak penuh kemeriahan justru berubah menjadi mimpi buruk.  Ribuan pasang mata yang awalnya antusias menyaksikan laga final, justru disuguhi pemandangan yang memalukan dunia olahraga daerah.  Informasi yang dihimpun, pertandingan final yang ditunggu-tunggu ini sejak awal sudah menyedot perhatian publik. Stadion penuh sesak oleh ribuan suporter dari berbagai wilayah. Namun, suasana panas berubah semakin liar ketika sebuah keputusan kontroversial wasit yang menggunakan VAR (Video Assistant Referee) dinilai tidak adil bagi salah satu tim. Bukannya meredam, keputusan itu malah memicu gelombang protes dari tribun penonton. Teriakan bernada kecewa hingga hujatan memenuhi arena. Namun, pemicu utama amarah massa datang dari kekecewaan lain yang jauh lebih besar. Puncaknya, penonton mulai tak terkendali ketika menyadari bahwa janji panitia untuk menghadirkan bintang voli nasional seperti Rivan Nurmulki dan Dimas Saputra ternyata hanya omong kosong. “Yungalah kapusan brosur. Teteg2men ngapusi panitiane kie,” ungkap akun @highficelulu di akun Instagram RepostWonogiri, Minggu (7/9/2025).  Kekecewaan berubah menjadi amarah membara. Penonton mulai melempar botol dan kursi, bahkan ada yang menyalakan api di sekitar lapangan. Rekaman amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan situasi benar-benar kacau. Botol air mineral berterbangan, asap hitam membumbung, teriakan histeris bercampur kepanikan ribuan orang. Aparat keamanan yang berjaga terpaksa turun tangan menenangkan massa. Namun, kericuhan sudah terlanjur membesar dan menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas stadion. Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai jumlah kerugian maupun kemungkinan adanya korban luka. Turnamen yang seharusnya menjadi ajang kebanggaan dan pesta rakyat kini menorehkan luka dan catatan hitam dalam sejarah olahraga Pacitan. Banyak netizen menyayangkan lemahnya manajemen dan mendesak adanya evaluasi serius agar hal memalukan ini tidak terulang. Soedirman Cup Pacitan 2025 kini dikenang bukan karena prestasi atau kemeriahan, melainkan karena kericuhan besar yang mencoreng wajah olahraga di Jawa Timur. Selengkapnya hanya di portal berita dan informasi PERISTIWASOLO.COM  #peristiwasolo #solo #informasi #soedirmancup #voli
SOLO, PeristiwaSolo.com - Turnamen Bola Voli Soedirman Cup 2025 yang digelar di Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, berakhir ricuh pada Sabtu (6/9/2025) malam. Praktis, apa yang seharusnya menjadi malam puncak penuh kemeriahan justru berubah menjadi mimpi buruk. Ribuan pasang mata yang awalnya antusias menyaksikan laga final, justru disuguhi pemandangan yang memalukan dunia olahraga daerah. Informasi yang dihimpun, pertandingan final yang ditunggu-tunggu ini sejak awal sudah menyedot perhatian publik. Stadion penuh sesak oleh ribuan suporter dari berbagai wilayah. Namun, suasana panas berubah semakin liar ketika sebuah keputusan kontroversial wasit yang menggunakan VAR (Video Assistant Referee) dinilai tidak adil bagi salah satu tim. Bukannya meredam, keputusan itu malah memicu gelombang protes dari tribun penonton. Teriakan bernada kecewa hingga hujatan memenuhi arena. Namun, pemicu utama amarah massa datang dari kekecewaan lain yang jauh lebih besar. Puncaknya, penonton mulai tak terkendali ketika menyadari bahwa janji panitia untuk menghadirkan bintang voli nasional seperti Rivan Nurmulki dan Dimas Saputra ternyata hanya omong kosong. “Yungalah kapusan brosur. Teteg2men ngapusi panitiane kie,” ungkap akun @highficelulu di akun Instagram RepostWonogiri, Minggu (7/9/2025). Kekecewaan berubah menjadi amarah membara. Penonton mulai melempar botol dan kursi, bahkan ada yang menyalakan api di sekitar lapangan. Rekaman amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan situasi benar-benar kacau. Botol air mineral berterbangan, asap hitam membumbung, teriakan histeris bercampur kepanikan ribuan orang. Aparat keamanan yang berjaga terpaksa turun tangan menenangkan massa. Namun, kericuhan sudah terlanjur membesar dan menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas stadion. Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai jumlah kerugian maupun kemungkinan adanya korban luka. Turnamen yang seharusnya menjadi ajang kebanggaan dan pesta rakyat kini menorehkan luka dan catatan hitam dalam sejarah olahraga Pacitan. Banyak netizen menyayangkan lemahnya manajemen dan mendesak adanya evaluasi serius agar hal memalukan ini tidak terulang. Soedirman Cup Pacitan 2025 kini dikenang bukan karena prestasi atau kemeriahan, melainkan karena kericuhan besar yang mencoreng wajah olahraga di Jawa Timur. Selengkapnya hanya di portal berita dan informasi PERISTIWASOLO.COM #peristiwasolo #solo #informasi #soedirmancup #voli

About