@al_zoz_ss: في يوم لقيته لقيته هوه #اغاني_بدون_موسيقى #تصميم_فيديوهات🎶🎤🎬 #بدون_موسيقي

𝐙𝐈𝐀𝐃🫅🏻
𝐙𝐈𝐀𝐃🫅🏻
Open In TikTok:
Region: EG
Friday 11 July 2025 20:39:47 GMT
9005
392
4
18

Music

Download

Comments

n9121245
❤❤Ň❤❤ :
@صاحب الاكتئاب 💔😔
2025-07-20 23:09:31
1
an102035
anعبده. خربوش :
🥰🥰🥰
2025-07-12 14:18:31
1
quran_zz_i
احـــ🫅🏻ــمد||𝑨𝒉𝒎𝒆𝒅• :
🥺🥺🥺
2025-07-11 21:09:13
1
To see more videos from user @al_zoz_ss, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Part 2 “Nad…” aku membuka suara, namun suaraku serak dan tercekat. “Mas Dim, kok pulangnya malem banget? Aku kan udah bilang jam sepuluh pulang aja. Besok pagi mas harus kerja. Sayangi ba dan, gak boleh capek capek.” Aku tertegun mendengar kata-kata Nadia. Jadi dia kesal padaku karena aku pulang agak larut? Hufftt. Aku kira karena dia melihat ibunya yang merampas u an g hasil ngojekku. Nadia melirik u a ng dua pu luh ri bu di tanganku dan mengambilnya. “Cuma segini ya, Mas?” Aku menangkap keterkejutan di wajah istriku. Namun kemudian wajahnya tersenyum ikhlas menerima berapapun  u a ng yang kuberikan. Hatiku trenyuh melihat Nadia yang mende kap u a ng dua pu luh ri bu di da danya. “Nggak apa-apa, Mas. Kan baru mulai ngojeknya, wajar kalau Cuma dapet segini. Ya udah, mas istirahat aja ya. Udah malem.” Kuusap lembut wajah istriku. Harusnya aku bisa bahagiakan dia. Tapi situasi kehidupan kami belum mengizinkan untuk itu. Esoknya aku bangun dengan kepala sedikit pusing karena kurang tidur. “Nad, mungkin nanti mas langsung lanjut ngojek pulang dari kantor ya. Biar gak terlalu kemalaman pulangnya.”  Nadia menatapku prihatin. “Mas yakin kuat? Tapi pulangnya jangan terlalu malem ya?” “Iya, sayang. Mas berangkat dulu ya.” kuke cup kening istriku sembari menerima kotak bekal darinya. Bekal yang kupastikan hanya berisi nasi dan telor ceplok. Kusyukuri apa adanya, karena memang keadaan kami sedang pas-pasan. Jam lima teng saat jam kantor usai, setelah mengganti baju kantor dengan baju kaos, aku langsung berangkat ngojek. Alhamdulilah. Rezeki Nadia malam ini. Aku berhasil mengumpulkan u a ng tiga ra tus lima pu luh ru piah hingga jam setengah sebelas malam. Kali ini aku tak mau kecolongan lagi seperti semalam. U a ng sebanyak tiga ra tus ri bu kusembunyikan di dalam saku jaket ojolku, sedang lima puluh ribu kusimpan di dalam dompet. Biasanya ibu mertuaku akan mengambil dompet itu dan memeriksa isinya. Saat baru saja membuka pintu gerbang, bu Wati sang ibu mertua tercinta sudah menunggu di depan pintu. “Mana duwitnya?” Aku menghela napas agak kesal. “Bu, aku mohon… biarkan malam ini Nadia nerima penghasilanku ngojek ya.” Bu Wati mendelik menatapku ta jam. “Ingat, Dimas. Sekali kamu coba memban tah ibu, tamat riwayat kamu. Nadia akan minta ce rai kalau ibu bongkar semuanya.” Selalu dan selalu hal itu yang jadi se nja ta bu Wati untuk memerasku. Aku memang punya kesalahan fatal di masa lalu. Parahnya, ibu mertuaku tahu semuanya. Akhirnya kuserahkan saja dompetku. Dia langsung menggeledah isinya. “Lima pu luh ri bu? Ah, gak mungkin kamu Cuma dapet segini. Mana yang lain?” Bu Wati melempar  u a ng lima pu luh ri bu itu ke sembarang arah. Dengan cekatan dia langsung memeriksa saku jaketku dengan paksa sebelum aku sempat berkelit. Dia pun menemukan u a n g tiga ra tus ri bu yang tadi kusimpan untuk Nadia. “Mulai berani cu rang kamu ya? Kamu pikir ibu ini bodoh? Huh!” Nadia kemudian menghampiriku dan mengerutkan alisnya. “Mas, ini u an g ngojek malam ini? Kok cuma lima pu luh ri bu? Aku lihat Ibu tadi pegang banyak banget. Kenapa Mas nggak kasih semuanya ke aku?” “Mas kasih ibu dulu, Nad. Dia bilang kita ngutang sama beliau buat biaya kamu besok ke bidan,” jawabku pelan. Suatu malam, saat pulang dari ngojek, aku menemukan Nadia sedang menangis pelan di kamar saat aku sedang membersihkan badan di toilet. “Ada apa, Nad?” tanyaku cemas. Kulihat Nadia sedang memegangi ponselku. Dia mengusap air matanya. “Mas, kenapa kamu sembunyikan ini dariku?” Nadia mengacungkan isi pesan di layar ponselku. Ada pesan dari ibu mertuaku yang begitu jelas terbaca. [Dimas, ibu minta transferkan u a ng ke rekening ibu sekarang. Kamu sudah ga jian kan?] Wajahku langsung memucat. Apa yang selama ini aku rahasiakan dari istriku, akhirnya terbongkar juga. Judul : Terpaksa Bercerai Karena Mertua Penulis : Yana Yuhana Baca selengkapnya di K B M app #cerita #promonovel #rekomendasinovel #novelonline #yanayuhana
Part 2 “Nad…” aku membuka suara, namun suaraku serak dan tercekat. “Mas Dim, kok pulangnya malem banget? Aku kan udah bilang jam sepuluh pulang aja. Besok pagi mas harus kerja. Sayangi ba dan, gak boleh capek capek.” Aku tertegun mendengar kata-kata Nadia. Jadi dia kesal padaku karena aku pulang agak larut? Hufftt. Aku kira karena dia melihat ibunya yang merampas u an g hasil ngojekku. Nadia melirik u a ng dua pu luh ri bu di tanganku dan mengambilnya. “Cuma segini ya, Mas?” Aku menangkap keterkejutan di wajah istriku. Namun kemudian wajahnya tersenyum ikhlas menerima berapapun u a ng yang kuberikan. Hatiku trenyuh melihat Nadia yang mende kap u a ng dua pu luh ri bu di da danya. “Nggak apa-apa, Mas. Kan baru mulai ngojeknya, wajar kalau Cuma dapet segini. Ya udah, mas istirahat aja ya. Udah malem.” Kuusap lembut wajah istriku. Harusnya aku bisa bahagiakan dia. Tapi situasi kehidupan kami belum mengizinkan untuk itu. Esoknya aku bangun dengan kepala sedikit pusing karena kurang tidur. “Nad, mungkin nanti mas langsung lanjut ngojek pulang dari kantor ya. Biar gak terlalu kemalaman pulangnya.” Nadia menatapku prihatin. “Mas yakin kuat? Tapi pulangnya jangan terlalu malem ya?” “Iya, sayang. Mas berangkat dulu ya.” kuke cup kening istriku sembari menerima kotak bekal darinya. Bekal yang kupastikan hanya berisi nasi dan telor ceplok. Kusyukuri apa adanya, karena memang keadaan kami sedang pas-pasan. Jam lima teng saat jam kantor usai, setelah mengganti baju kantor dengan baju kaos, aku langsung berangkat ngojek. Alhamdulilah. Rezeki Nadia malam ini. Aku berhasil mengumpulkan u a ng tiga ra tus lima pu luh ru piah hingga jam setengah sebelas malam. Kali ini aku tak mau kecolongan lagi seperti semalam. U a ng sebanyak tiga ra tus ri bu kusembunyikan di dalam saku jaket ojolku, sedang lima puluh ribu kusimpan di dalam dompet. Biasanya ibu mertuaku akan mengambil dompet itu dan memeriksa isinya. Saat baru saja membuka pintu gerbang, bu Wati sang ibu mertua tercinta sudah menunggu di depan pintu. “Mana duwitnya?” Aku menghela napas agak kesal. “Bu, aku mohon… biarkan malam ini Nadia nerima penghasilanku ngojek ya.” Bu Wati mendelik menatapku ta jam. “Ingat, Dimas. Sekali kamu coba memban tah ibu, tamat riwayat kamu. Nadia akan minta ce rai kalau ibu bongkar semuanya.” Selalu dan selalu hal itu yang jadi se nja ta bu Wati untuk memerasku. Aku memang punya kesalahan fatal di masa lalu. Parahnya, ibu mertuaku tahu semuanya. Akhirnya kuserahkan saja dompetku. Dia langsung menggeledah isinya. “Lima pu luh ri bu? Ah, gak mungkin kamu Cuma dapet segini. Mana yang lain?” Bu Wati melempar u a ng lima pu luh ri bu itu ke sembarang arah. Dengan cekatan dia langsung memeriksa saku jaketku dengan paksa sebelum aku sempat berkelit. Dia pun menemukan u a n g tiga ra tus ri bu yang tadi kusimpan untuk Nadia. “Mulai berani cu rang kamu ya? Kamu pikir ibu ini bodoh? Huh!” Nadia kemudian menghampiriku dan mengerutkan alisnya. “Mas, ini u an g ngojek malam ini? Kok cuma lima pu luh ri bu? Aku lihat Ibu tadi pegang banyak banget. Kenapa Mas nggak kasih semuanya ke aku?” “Mas kasih ibu dulu, Nad. Dia bilang kita ngutang sama beliau buat biaya kamu besok ke bidan,” jawabku pelan. Suatu malam, saat pulang dari ngojek, aku menemukan Nadia sedang menangis pelan di kamar saat aku sedang membersihkan badan di toilet. “Ada apa, Nad?” tanyaku cemas. Kulihat Nadia sedang memegangi ponselku. Dia mengusap air matanya. “Mas, kenapa kamu sembunyikan ini dariku?” Nadia mengacungkan isi pesan di layar ponselku. Ada pesan dari ibu mertuaku yang begitu jelas terbaca. [Dimas, ibu minta transferkan u a ng ke rekening ibu sekarang. Kamu sudah ga jian kan?] Wajahku langsung memucat. Apa yang selama ini aku rahasiakan dari istriku, akhirnya terbongkar juga. Judul : Terpaksa Bercerai Karena Mertua Penulis : Yana Yuhana Baca selengkapnya di K B M app #cerita #promonovel #rekomendasinovel #novelonline #yanayuhana

About