@chocrepublictacloban: Chocolate Republic Palo #MLBB #MLBBDinoPlanet #MLBBALLSTAR

Chocolate Republic Tacloban
Chocolate Republic Tacloban
Open In TikTok:
Region: PH
Thursday 17 July 2025 00:02:40 GMT
182
7
0
3

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @chocrepublictacloban, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

BREAKING NEWS: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan dukungan atas langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang memindahkan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun dari rekening BI ke lima bank milik negara (Himbara). Perry menilai kebijakan tersebut akan memperkuat likuiditas perbankan dan menjadi sinergi antara kebijakan fiskal serta moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Penempatan dana ini tentu memperkuat injeksi likuiditas yang selama ini juga telah dilakukan BI. Harapannya, bank dapat menyalurkan kredit lebih besar ke sektor produktif,” kata Perry di Jakarta, Rabu (17/9). ( Rincian Dana ) Dana Rp200 triliun itu ditempatkan pada Bank Mandiri, BNI, dan BRI masing-masing Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, serta BSI Rp10 triliun. Penempatan dilakukan dalam bentuk deposito on call dengan bunga 80,476 persen dari BI Rate. Pemerintah mewajibkan dana tersebut disalurkan ke sektor riil dan melarang penggunaannya untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN). ( Langkah BI ) Selain kebijakan pemerintah, BI juga telah menambah likuiditas melalui pengurangan instrumen Sekuritas Rupiah BI (SRBI), pembelian SBN senilai Rp217 triliun, serta pemberian insentif likuiditas makroprudensial sekitar Rp384 triliun. Perry menegaskan, meskipun injeksi likuiditas besar dilakukan, BI tetap menjaga prinsip kehati-hatian dengan mengutamakan stabilitas inflasi, nilai tukar rupiah, dan sistem keuangan. ( Dampak yang Diharapkan ) Dengan tambahan dana, perbankan diharapkan bisa lebih agresif menyalurkan kredit bagi dunia usaha, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat daya beli masyarakat. Namun, sejumlah pengamat mengingatkan agar kebijakan ini benar-benar tepat sasaran. Jika tidak, dana berpotensi hanya “parkir” di bank tanpa memberi dampak nyata ke sektor riil. 👉 Menurutmu, efektifkah strategi ini untuk dorong ekonomi?
BREAKING NEWS: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan dukungan atas langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang memindahkan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun dari rekening BI ke lima bank milik negara (Himbara). Perry menilai kebijakan tersebut akan memperkuat likuiditas perbankan dan menjadi sinergi antara kebijakan fiskal serta moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Penempatan dana ini tentu memperkuat injeksi likuiditas yang selama ini juga telah dilakukan BI. Harapannya, bank dapat menyalurkan kredit lebih besar ke sektor produktif,” kata Perry di Jakarta, Rabu (17/9). ( Rincian Dana ) Dana Rp200 triliun itu ditempatkan pada Bank Mandiri, BNI, dan BRI masing-masing Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, serta BSI Rp10 triliun. Penempatan dilakukan dalam bentuk deposito on call dengan bunga 80,476 persen dari BI Rate. Pemerintah mewajibkan dana tersebut disalurkan ke sektor riil dan melarang penggunaannya untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN). ( Langkah BI ) Selain kebijakan pemerintah, BI juga telah menambah likuiditas melalui pengurangan instrumen Sekuritas Rupiah BI (SRBI), pembelian SBN senilai Rp217 triliun, serta pemberian insentif likuiditas makroprudensial sekitar Rp384 triliun. Perry menegaskan, meskipun injeksi likuiditas besar dilakukan, BI tetap menjaga prinsip kehati-hatian dengan mengutamakan stabilitas inflasi, nilai tukar rupiah, dan sistem keuangan. ( Dampak yang Diharapkan ) Dengan tambahan dana, perbankan diharapkan bisa lebih agresif menyalurkan kredit bagi dunia usaha, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat daya beli masyarakat. Namun, sejumlah pengamat mengingatkan agar kebijakan ini benar-benar tepat sasaran. Jika tidak, dana berpotensi hanya “parkir” di bank tanpa memberi dampak nyata ke sektor riil. 👉 Menurutmu, efektifkah strategi ini untuk dorong ekonomi?

About