@ahmansonreborn: Bissmillahirrahmannirrahim...

AhmanSonReborn
AhmanSonReborn
Open In TikTok:
Region: ID
Friday 18 July 2025 18:45:16 GMT
50909
1263
134
320

Music

Download

Comments

sultanku999
NAKZUL :
yg dimaksud yg awal kita ga tau yg dimaksud ALLAH...begitu jg yg dzohir dn batin...wajah ALLAH yg bgmn sy jg ga tau ....karna ALLAH TDK Bisa dibayangin,terlintas baik diakal maupun dibatin....yg jls ALLAH itu ada...kata ada hanya ALLAH yg tau keberadaanya
2025-07-30 15:18:57
0
alifbukanmim
ALIFBUKANMIM :
jadi AKU siapa suhu...?
2025-07-18 19:00:37
1
kassimwei.yang.ch
kassimWei Yang Choo :
Meliputi segala sesuatu🙏
2025-08-02 13:34:05
2
nyonyon91
Juan Manuel Marquez :
diumpamakan Kalo ikan bisa ngomong coba tanya "ikan,mana air?" "nih air,depan belakang,atas,bawah&didalam diriku juga ada air" jadi kita semua dicakup oleh Allah SWT. Yaa Muhit.
2025-07-31 13:03:43
4
zainalabidinkadir
ENAL :
KIBLAT ( KEEP LIGHT)
2025-07-28 05:19:26
0
dani.mba96
Dani Mba :
benar Allah qodim kekal hanyar sendiri Allah ..tapi Allah tdk boleh diumpamakan suhu.
2025-07-19 14:03:47
1
alicia.cantika.pu
Alicia Cantika Putri :
aq masih bingung mencari jalan . tanpa guru . saat ini hanya bljr istiqomah dzikir qolbu . smga cahaya baginda rosullulloh menuntun ku 🥺🤲
2025-07-20 11:57:52
2
budi._44
Budi :
Yo mmg betul kallo mmg tau. coba...di mana letak rosul rosul yg 333) berapa nabi ada 124 ribu kallo bisa nyritak no mmg luar biasa .
2025-07-20 05:35:42
1
olympus.prime2
Yohanes_Freak :
yg paham ini dia pasti orang Islam yg sejati...
2025-07-21 18:16:30
2
radenumbaran22
radenumbaran22 :
semua adalah bahasa simbol dan perumpamaan
2025-07-22 02:12:27
0
4lisyadar4
4LISYADAR4 :
alam semesta
2025-07-19 14:00:19
2
mas.awi80
mas awi :
bisa dilihat jika Alloh menghendaki nya.....wallohu a'lam
2025-08-03 06:49:06
1
kdi2t_03
Didit Andriadi :
subhanallooh🙏
2025-07-19 09:40:18
1
ratna01666
Ratna :
rahayu rahayu keren suhu
2025-07-19 02:08:35
1
shunor788
𝕾𝖍𝖚 𝕹𝖔𝖗 :
Segala sesuatu dikembalikan menjadi satu. Disitulah wujudnya
2025-08-18 13:51:12
2
ozievantura
ozie :
ia nyata pada dua kalimat sahadat, lihat apa yg tidak ada Allah dan Apa yg tidak ada pada Muhammad. maka nyatalah ia zohir dan batin. inilah kesaksian kita saat bersahadat, melihat maujud Allah yg sudah sempurna.
2025-07-19 11:54:44
2
sutrisnoazka7
Arjuna ireng :
sesungguhnya Allah itu iyalah hidup dalam diri kita dan di luar diri kita dan Allah itu meliputi segala sesuatu 🙏
2025-07-21 22:41:17
5
zohri321
ZOHRI321 :
La maujud illallah
2025-07-19 16:21:42
1
jaaf66
jaaf :
Masha Allah ❤️❤️❤️
2025-07-31 03:56:29
1
jalur.langgit3
Jalur Langgit :
jika ingin mengenal Allah jangan jauh jauh dari dirimu Allah itu ada dalam urib mu surat al isto ayat 1
2025-08-08 11:31:21
1
imranimron240480
Imran :
Nyata pada wujud dan rahasia nyatanya pada Alif☺️🙏
2025-07-26 10:04:41
1
edharkav
Edhar :
kosong
2025-07-19 22:41:03
1
kai.semar
kai semar :
Bagi yg terbuka kesadarannya pasti mengetahui dan merasakan bila tdk itu hanya ucapan sebagai pengetahuan semata
2025-07-24 08:49:05
1
baimjutek
baimjutek :
sungguh DIA tidak bisa di jangkau oleh pikiran, dan tidak di duga oleh pemahaman
2025-08-05 11:39:12
1
kamandanu.3d2y
кamandanu :
Mahasuci dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka katakan, luhur dan agung (tidak ada bandingannya).
2025-07-20 06:30:09
1
To see more videos from user @ahmansonreborn, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

*Seruan Moral Salsa Erwina Hutagalung* Oleh : Dudung Nurullah Koswara (Praktisi Pendidikan) Sebagai penulis, saya kutifkan sejumlah rangkuman pikir dari generasi muda. Sang Diaspora di Denmark sana. Ia sangat populer karena mengajak debat pada Sahroni, anggota DPR RI.  Namun, tulisan berikut bukan terkait doxing dan debat antara Sahroni dan Salsa. Tulisan berikut copy paste dari apa yang disampaikan Salsa. Tulisan itu adalah sebagai berikut : Kapitalisme membuat kita kaya, tapi kehilangan arah.  Ketika segalanya dijual, bahkan hati nurani pun ikut ditukar. Kita hidup dalam dunia yang medewakan uang.  Seolah nilai manusia ditentukan seberapa banyak Ia bisa membeli. Yang kaya dipuja, yang miskin disalahkan. Tanpa ditanya,  darimana asal kekayaan itu  sebenarnya?  Segalanya dikomersialisasi. Agama dijual. Air suci diberi harga. Doa pun bisa dipesan.  Surga pun dipromosikan layaknya  paket perjalanan. Yang sakral berubah jadi transaksi. Kapitalisme membuat hati kita mati rasa pada  penderitaan orang lain. Kita lebih sibuk menatap etalase, daripada menatap mata yang lagi menangis. Yang penting tampil, bukan tulus. Yang penting viral, bukan peduli. Laki laki dianggap sukses hanya kerena berpenghasilan besar. Padahal yang me_nenangkan bukan gaji. Melainkan kedewasaan emosi, dan itu tidak bisa dibeli.   Perempuan dipuja karena penampilan. Anak anak dibentuk jadi mesin prestasi. Orangtua dibanggakan karena asset. Bukan karena kasih. Kita semua berlomba menjadi “berharga” dengan ukuran yang salah.  Padahal yang paling berharga adalah orang  yang menjaga kejujuran, yang tidak menjual nuraninya karena keuntungan. Yang tetap memberi walau dunia sibuk mengambil.  Yang percaya pada kesetaraan. Walau hidup terus membangun tembok perbedaan. Kapitalisme mengajarkan bahwa kebahagiaan bisa dibeli. Padahal itu hanya ilusi. Kebahagiaan sejati datangnya dari hidup yang utuh. Bukan hidup yang penuh barang tapi kosong makna.  Jika hari ini kamu merasa hampa, walau tidak kekurangan secara materi, mungkin jiwa mu sedang meminta pulang. Ke tempat yang lebih jujur. Lebih sederhana, lebih manusiawi.   Karena hidup bukan tentang siapa yang paling kaya.  Tapi siapa yang paling  mampu mencintai.  Mema’afkan, membela yang lemah, dan tetap memilih kebaikan, meski tidak menguntungkan.
*Seruan Moral Salsa Erwina Hutagalung* Oleh : Dudung Nurullah Koswara (Praktisi Pendidikan) Sebagai penulis, saya kutifkan sejumlah rangkuman pikir dari generasi muda. Sang Diaspora di Denmark sana. Ia sangat populer karena mengajak debat pada Sahroni, anggota DPR RI. Namun, tulisan berikut bukan terkait doxing dan debat antara Sahroni dan Salsa. Tulisan berikut copy paste dari apa yang disampaikan Salsa. Tulisan itu adalah sebagai berikut : Kapitalisme membuat kita kaya, tapi kehilangan arah. Ketika segalanya dijual, bahkan hati nurani pun ikut ditukar. Kita hidup dalam dunia yang medewakan uang. Seolah nilai manusia ditentukan seberapa banyak Ia bisa membeli. Yang kaya dipuja, yang miskin disalahkan. Tanpa ditanya, darimana asal kekayaan itu sebenarnya? Segalanya dikomersialisasi. Agama dijual. Air suci diberi harga. Doa pun bisa dipesan. Surga pun dipromosikan layaknya paket perjalanan. Yang sakral berubah jadi transaksi. Kapitalisme membuat hati kita mati rasa pada penderitaan orang lain. Kita lebih sibuk menatap etalase, daripada menatap mata yang lagi menangis. Yang penting tampil, bukan tulus. Yang penting viral, bukan peduli. Laki laki dianggap sukses hanya kerena berpenghasilan besar. Padahal yang me_nenangkan bukan gaji. Melainkan kedewasaan emosi, dan itu tidak bisa dibeli. Perempuan dipuja karena penampilan. Anak anak dibentuk jadi mesin prestasi. Orangtua dibanggakan karena asset. Bukan karena kasih. Kita semua berlomba menjadi “berharga” dengan ukuran yang salah. Padahal yang paling berharga adalah orang yang menjaga kejujuran, yang tidak menjual nuraninya karena keuntungan. Yang tetap memberi walau dunia sibuk mengambil. Yang percaya pada kesetaraan. Walau hidup terus membangun tembok perbedaan. Kapitalisme mengajarkan bahwa kebahagiaan bisa dibeli. Padahal itu hanya ilusi. Kebahagiaan sejati datangnya dari hidup yang utuh. Bukan hidup yang penuh barang tapi kosong makna. Jika hari ini kamu merasa hampa, walau tidak kekurangan secara materi, mungkin jiwa mu sedang meminta pulang. Ke tempat yang lebih jujur. Lebih sederhana, lebih manusiawi. Karena hidup bukan tentang siapa yang paling kaya. Tapi siapa yang paling mampu mencintai. Mema’afkan, membela yang lemah, dan tetap memilih kebaikan, meski tidak menguntungkan.

About