𝘿𝙔𝙕 :
Jika suatu hari kamu terlihat bahagia dengan seseorang yang baru, yang bisa kamu banggakan tanpa rasa takut atau malu, aku akan belajar untuk membuka pintu ikhlasku. Menerima kenyataan bahwa aku bukan lagi pilihan utama, meskipun aku pernah begitu berharap dan berjuang agar kita tetap bersama.
Aku pernah menahan segala rasa sakit ini sendirian, menunggu waktu yang tak kunjung datang saat kamu mau berbicara jujur. Aku ingin sekali mengungkapkan segala yang tersimpan di hati, tapi kamu memilih untuk menghindar, mengalihkan perhatian pada hal-hal lain yang menurutmu lebih penting. Saat aku menangis, kamu tetap diam dan tak tahu bagaimana caranya mengerti. Saat aku bertanya, kamu hanya menjawab dengan kata-kata singkat yang terasa hampa dan jauh dari ketulusan.
Aku selalu percaya bahwa hubungan adalah tentang dua orang yang saling menjaga dan memahami, bukan hanya tentang usaha sepihak yang penuh alasan. Kau pernah bilang aku harus melihat usahamu, tapi bagaimana bisa aku menghargai sesuatu yang tak pernah aku rasakan? Usaha tanpa perhatian dan pengertian adalah seperti angin berlalu, tak meninggalkan apa pun kecuali rasa sepi.
Kini, setelah semua berakhir, aku masih merasakan bayang-bayangmu yang sesekali hadir di kehidupanku. Kau diam-diam mengintip dari jauh, melihat tanpa benar-benar hadir. Aku bertanya-tanya, apakah itu masih rasa sayang, atau hanya kebiasaan yang sulit lepas?
Jika suatu saat kamu datang kembali dengan kata-kata maaf yang dulu pernah kau ucapkan, aku akan mendengarkan dengan hati yang telah belajar tegar. Namun bukan berarti aku akan kembali seperti dulu. Karena aku telah belajar bahwa mencintai bukanlah tentang bertahan pada sesuatu yang tak lagi saling membahagiakan.
Aku memilih untuk mencintai diriku sendiri, merawat luka-luka yang pernah kau tinggalkan. Aku memilih untuk membuka lembaran baru, meskipun harus melangkah tanpa kamu di sampingku.
Mungkin dulu aku terlalu banyak memberi tanpa meminta balasan. Mungkin aku terlalu percaya pada kata-katamu dan mengabaikan tanda-tanda yang sebenarnya sudah jelas. Namun kini, aku tahu bahwa harga diri dan kebahagiaan diri sendiri adalah hal yang paling berharga.
2025-08-10 12:47:43