Pov : Pernikahan ini sudah berjalan cukup lama. Tidak ada yang spesial, tidak ada yang terlalu buruk juga. kami seperti dua orang asing yang tinggal di atap yang sama. Dijodohkan oleh orang tua kami. Katanya, cinta bisa tumbuh seiring waktu. Tapi waktu terus berjalan, dan cinta itu... entah sedang tumbuh, atau memang tak pernah ingin tumbuh. Wonwoo tetap seperti hari pertama kami menikah. Dingin. Pendiam. Namun ada kalanya, ia membuatkan mu sarapan atau membelikan mu bunga di hari ulang tahunmu kamu bingung, apakah itu bentuk perhatian, atau hanya kebiasaan? Tapi kamu menerimanya. Setidaknya, kamu sudah mulai mencintainya, sementara wonwoo belum mencintaiku ————— Suatu sore, kamu sedang membersihkan ruang kerjanya. Bukan menggeledah—kamu hanya ingin merapikan. Tapi kemudian kamu menemukan sebuah foto.Foto seorang wanita, cantik dan anggun. Bukan kamu. Tanganmu gemetar saat mengambilnya. Rasa asing mulai muncul. Siapa dia? Malamnya, kamu memberanikan diri bertanya padanya. “ siapa wanita ini?” tanyamu pelan sambil menunjukkan foto itu. Dia menoleh cepat. Matanya sempat membulat, lalu wajahnya berubah. “lain kali jangan buka laci orang sembarangan” “Aku cuma beresin ruanganmu…” “lain kali nggak usah inisiatif” Dia pergi, membanting pintu. Membiarkan pertanyaanmu menggantung di udara, seperti awan mendung yang tak kunjung hujan. Keesokan harinya, kamu ikut menghadiri acara pameran seni bersama ibu mertuamu. kamu tetap bersikap biasa, meski hatimu masih penuh tanya. Ketika kamu dan mertuamu berpisah karena ibu wonwoo ingin menyapa temannya sebentar. Lalu tiba-tiba, seorang wanita datang menghampiri ibu Wonwoo. Peluk. Sapa. Tertawa bersama. kamu di seberang sana yang melihat lukisan pun menoleh ke arah mertuamu dan wanita itu. Dan kamu terpaku—itu wanita yang ada di foto itu. Dia terlihat sangat akrab. Sangat dekat. Tapi siapa dia? Setelah wanita itu pamit dan pergi, mertuamu yang sudah menyapa temannya pun menghampirimu lagi. Kamu mencoba tenang. Tapi rasa penasaran tak bisa lagi kutahan. “Bu... maaf, boleh tanya? Siapa tadi wanita itu?” Ibu menoleh dengan lembut, seolah tak menyadari kegelisahanku. “Oh, itu Soojin… mantan pacar Wonwoo waktu kuliah dulu. Mereka hampir menikah cuman ada suatu masalah sehingga tidak jadi menikah Namun itu hanya masa lalu gak perlu dipikirkan " Ibu wonwoo mengusap tanganku diselingi senyumannya yang hangat kamu membalas senyumnya namun disisi lain hatimu sakit. Rasanya nafasmu sesak. Jadi… itu masa lalu Wonwoo? Yang belum selesai? Sekarang kamu tahu kenapa dia dingin. Mungkin hatinya masih terjebak di masa lalu. Dan kamu hanya pengganti… dari seseorang yang tak bisa dia miliki. Tapi sampai kapan kamu harus menerima bayang-bayang wanita lain di dalam pernikahanmu sendiri? #fyp #foryoupage #jeonwonwoo #seventeen - @misuumoo