@6movies1: #Anime #animetiktok #animerecommendations

Earth
Earth
Open In TikTok:
Region: US
Sunday 03 August 2025 10:26:12 GMT
52918
782
17
25

Music

Download

Comments

bigdowg26
blacksmith2023 :
anime title please 🥺
2025-08-03 10:57:36
2
raja_.56
Rajpoot :
wh3n season 2 coming?
2025-08-15 14:25:21
0
dangithegreat
Deniu :
2025-08-07 17:04:04
0
kiel.penaflor
Kiel Penaflor :
😂
2025-08-22 12:39:20
0
sali.tador1
SALI TADOR1 :
🤪
2025-08-18 06:39:59
0
meri5363
meri❤️ :
🥰
2025-08-16 11:51:41
0
meri5363
meri❤️ :
🙏
2025-08-16 11:51:40
0
follow.me.so.i.ca40
Follow me so I can go live :
😁😁😁
2025-08-11 05:15:34
0
ryn_faceshottkd
Ryn_faceshottKD :
😂
2025-08-11 04:05:47
0
user4610792601605
р#п# :
🤔
2025-08-10 14:06:22
0
user4610792601605
р#п# :
💘
2025-08-10 14:06:19
0
a7med16419
A7med 🤪❤️‍🩹 :
👈
2025-08-08 07:56:26
0
a7med16419
A7med 🤪❤️‍🩹 :
💀
2025-08-08 07:56:26
0
krl.s_ti4n
PIKACHU :
💔
2025-08-07 14:35:04
0
kellycollins2010
COLLINS DIGITAL MARKETING SERV :
my friends❤️❤️pls ✅follow me
2025-08-09 16:43:01
0
pluged1n
Qqq :
Should I try Naruto as first anime
2025-08-04 19:50:20
0
To see more videos from user @6movies1, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Umat Islam kembali  berduka. Salah satu sosok ulama kharismatik asal Purworejo, KH Thoifur Mawardi meninggal dunia sore ini, Selasa (19/8) sekitar pukul 16,30 WIB di RSUD Tjitrowardoyo, Purworejo. Abuya Thoifur dirawat sejak Sabtu (16/9) karena gangguan fungsi ginjal dan hipertensi yang sudah diderita beberapa lama. Mendung yang menggelayut disertai hujan yang menyirami Purworejo hari ini seolah menjadi isyarat alam tentang berita duka hari ini. Nama lengkap almarhum adalah KH Muhammad Thoifur Mawardi. Lahir di Purworejo, tanggal 8 Agustus 1955 dan meninggal dunia di usia 70 tahun. Abah Thoifur – begitu beliau biasa dipanggil -  adalah putra dari KH R. Mawardi, seorang ulama yang juga dikenal di Purworejo. Dari jalur ayahnya, KH Thoifur masih termasuk dzurriyyah KH R. Imam Maghfuro, seorang tokoh besar Karesidenan Kedu, sekaligus memiliki ikatan darah dengan trah Sultan Agung Hanyokrokusumo dari Mataram.   Masa Kecil Dan Pendidikan Awal Sejak kecil, KH Thoifur dikenal tekun dalam menuntut ilmu agama. Pendidikan dasar agama diperoleh dari lingkungan keluarga, kemudian melanjutkan pengembaraan intelektualnya di beberapa pesantren besar Jawa. Di antaranya adalah Pondok Pesantren Sugihan, Kajoran, Magelang untuk  menimba ilmu dasar kitab kuning, fiqh, dan ilmu alat. Kemudian di Pondok Pesantren Lasem, Rembang untuk memperdalam ilmu syariah, hadits, dan tasawuf, sekaligus berinteraksi dengan tradisi pesantren pesisir yang kental dengan semangat dakwah.   Perjalanan Ilmu di Tanah Suci Pada tahun 1976, beliau berangkat ke Makkah dan mondok di Ma’had Rushaifah di bawah bimbingan Al-‘Allamah Al-Habib Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, seorang ulama besar yang dikenal sebagai ahli hadits internasional. Selama 12 tahun (1976–1988) beliau bermukim di Makkah, mengkaji kitab-kitab induk Islam, terutama hadits, sirah nabawiyyah, dan tasawuf. Dari sanalah beliau dikenal memiliki penguasaan yang sangat luas hingga dijuluki “kitab berjalan” oleh rekan ulama dan habaib.   Karomah & Kisah Spiritual Kiai Thoifur dikenal bukan hanya karena keilmuannya, tetapi juga karena karomah dan keistimewaan spiritualnya. Beberapa kisah yang terkenal antara lain: 1. Ahli mimpi bertemu Rasulullah SAW : beliau dikenal kerap mendapatkan mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW. Bahkan banyak orang datang meminta doa agar dimudahkan bertemu Nabi melalui beliau. 2. Kisah “Bi’ru Thoifur” (Sumur Thoifur) : saat di Rushaifah Makkah, beliau bermimpi didatangi Rasulullah SAW yang memerintahkan menggali tanah di lokasi tertentu. Setelah digali, benar-benar keluar sumber air yang kemudian menjadi sumur utama bagi para santri hingga kini. Sumur ini dikenal sebagai “Bi’ru Thoifur”. 3. Cinta Hadits Dan Sirah : Karena kecintaannya pada hadits dan kisah Rasulullah, beliau sering menekankan agar umat Islam memperbanyak membaca hadis supaya lebih mengenal Nabi. Dengan begitu, akan lebih mudah menghadirkan Rasulullah dalam mimpi.   Kiprah di Purworejo Sepulang dari Makkah tahun 1988, beliau mendirikan dan mengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid di Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Purworejo. Pesantren Daarut Tauhid berkembang pesat, kini memiliki ribuan santri serta lebih dari sepuluh cabang di wilayah Purworejo dan sekitarnya. Selain membina santri, KH Thoifur aktif berdakwah di masyarakat. Beliau dikenal sering hadir di berbagai majelis pengajian, tidak hanya di Purworejo tapi juga di luar daerah. Melalui pengajarannya, KH Thoifur menjadi penghubung sanad keilmuan dari ulama-ulama Nusantara dengan ulama Haramain, khususnya melalui Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki. Warisan & Pengaruh KH Thoifur Mawardi dikenal sebagai sosok alim, kharismatik, sederhana, dan penuh kasih kepada umat. Warisan beliau meliputi: 1. Pondok Pesantren Daarut Tauhid dengan ribuan santri dan beberapa cabang. 2. Sanad keilmuan hadits dan tasawuf yang bersambung hingga Rasulullah SAW melalui Sayyid Muhammad Al-Maliki. 3. Keteladanan dalam keistiqamahan ibadah, zuhud, dan cinta Nabi. #abuya #abahthoifurmawardi #daruttauhidkedungsari #fyp
Umat Islam kembali berduka. Salah satu sosok ulama kharismatik asal Purworejo, KH Thoifur Mawardi meninggal dunia sore ini, Selasa (19/8) sekitar pukul 16,30 WIB di RSUD Tjitrowardoyo, Purworejo. Abuya Thoifur dirawat sejak Sabtu (16/9) karena gangguan fungsi ginjal dan hipertensi yang sudah diderita beberapa lama. Mendung yang menggelayut disertai hujan yang menyirami Purworejo hari ini seolah menjadi isyarat alam tentang berita duka hari ini. Nama lengkap almarhum adalah KH Muhammad Thoifur Mawardi. Lahir di Purworejo, tanggal 8 Agustus 1955 dan meninggal dunia di usia 70 tahun. Abah Thoifur – begitu beliau biasa dipanggil - adalah putra dari KH R. Mawardi, seorang ulama yang juga dikenal di Purworejo. Dari jalur ayahnya, KH Thoifur masih termasuk dzurriyyah KH R. Imam Maghfuro, seorang tokoh besar Karesidenan Kedu, sekaligus memiliki ikatan darah dengan trah Sultan Agung Hanyokrokusumo dari Mataram. Masa Kecil Dan Pendidikan Awal Sejak kecil, KH Thoifur dikenal tekun dalam menuntut ilmu agama. Pendidikan dasar agama diperoleh dari lingkungan keluarga, kemudian melanjutkan pengembaraan intelektualnya di beberapa pesantren besar Jawa. Di antaranya adalah Pondok Pesantren Sugihan, Kajoran, Magelang untuk menimba ilmu dasar kitab kuning, fiqh, dan ilmu alat. Kemudian di Pondok Pesantren Lasem, Rembang untuk memperdalam ilmu syariah, hadits, dan tasawuf, sekaligus berinteraksi dengan tradisi pesantren pesisir yang kental dengan semangat dakwah. Perjalanan Ilmu di Tanah Suci Pada tahun 1976, beliau berangkat ke Makkah dan mondok di Ma’had Rushaifah di bawah bimbingan Al-‘Allamah Al-Habib Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, seorang ulama besar yang dikenal sebagai ahli hadits internasional. Selama 12 tahun (1976–1988) beliau bermukim di Makkah, mengkaji kitab-kitab induk Islam, terutama hadits, sirah nabawiyyah, dan tasawuf. Dari sanalah beliau dikenal memiliki penguasaan yang sangat luas hingga dijuluki “kitab berjalan” oleh rekan ulama dan habaib. Karomah & Kisah Spiritual Kiai Thoifur dikenal bukan hanya karena keilmuannya, tetapi juga karena karomah dan keistimewaan spiritualnya. Beberapa kisah yang terkenal antara lain: 1. Ahli mimpi bertemu Rasulullah SAW : beliau dikenal kerap mendapatkan mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW. Bahkan banyak orang datang meminta doa agar dimudahkan bertemu Nabi melalui beliau. 2. Kisah “Bi’ru Thoifur” (Sumur Thoifur) : saat di Rushaifah Makkah, beliau bermimpi didatangi Rasulullah SAW yang memerintahkan menggali tanah di lokasi tertentu. Setelah digali, benar-benar keluar sumber air yang kemudian menjadi sumur utama bagi para santri hingga kini. Sumur ini dikenal sebagai “Bi’ru Thoifur”. 3. Cinta Hadits Dan Sirah : Karena kecintaannya pada hadits dan kisah Rasulullah, beliau sering menekankan agar umat Islam memperbanyak membaca hadis supaya lebih mengenal Nabi. Dengan begitu, akan lebih mudah menghadirkan Rasulullah dalam mimpi. Kiprah di Purworejo Sepulang dari Makkah tahun 1988, beliau mendirikan dan mengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid di Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Purworejo. Pesantren Daarut Tauhid berkembang pesat, kini memiliki ribuan santri serta lebih dari sepuluh cabang di wilayah Purworejo dan sekitarnya. Selain membina santri, KH Thoifur aktif berdakwah di masyarakat. Beliau dikenal sering hadir di berbagai majelis pengajian, tidak hanya di Purworejo tapi juga di luar daerah. Melalui pengajarannya, KH Thoifur menjadi penghubung sanad keilmuan dari ulama-ulama Nusantara dengan ulama Haramain, khususnya melalui Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki. Warisan & Pengaruh KH Thoifur Mawardi dikenal sebagai sosok alim, kharismatik, sederhana, dan penuh kasih kepada umat. Warisan beliau meliputi: 1. Pondok Pesantren Daarut Tauhid dengan ribuan santri dan beberapa cabang. 2. Sanad keilmuan hadits dan tasawuf yang bersambung hingga Rasulullah SAW melalui Sayyid Muhammad Al-Maliki. 3. Keteladanan dalam keistiqamahan ibadah, zuhud, dan cinta Nabi. #abuya #abahthoifurmawardi #daruttauhidkedungsari #fyp

About