@danphuongshop3636: có thế cũng không biết #quanau #quanaunam #quanaunamcaocap #quanausidetab

Đan Phượng Shop
Đan Phượng Shop
Open In TikTok:
Region: VN
Friday 08 August 2025 03:38:23 GMT
6231
32
0
4

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @danphuongshop3636, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Efeknya bisa ke banyak sisi bukan sekedar suka nonton  doang baca👇👇 1. Otak: pornografi memicu dopamin berlebih. Sama seperti narkoba ringan, otak jadi terbiasa dengan rangsangan cepat dan intens. Akibatnya, rangsangan normal dalam kehidupan nyata terasa hambar. Bisa berkembang jadi toleransi—perlu tontonan yang lebih ekstrem untuk dapat kepuasan. 2. Psikologis: banyak yang melaporkan rasa bersalah, cemas, gampang terdistraksi, bahkan menurunnya motivasi. Fokus belajar/kerja bisa kacau karena pikiran sering kembali ke dorongan untuk nonton. 3. Relasi sosial: ekspektasi seksual bisa jadi tidak realistis. Pasangan nyata dibanding-bandingkan dengan adegan buatan. Ini sering bikin ketidakpuasan dalam hubungan, atau bahkan kesulitan menjalin relasi. 4. Fisik: pada sebagian orang, bisa terjadi porn-induced erectile dysfunction (disfungsi ereksi akibat kebiasaan konsumsi pornografi), karena otak sudah “terlatih” hanya merespons stimulasi visual tertentu. 5. Spiritual/moral (jika konteks beragama): ada perasaan menjauh dari nilai-nilai yang diyakini, merasa jatuh dalam kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Lingkaran kecanduan: setelah selesai menonton, kadar dopamin turun tajam, muncullah rasa hampa, bersalah, atau cemas. Otak lalu ingat bahwa “jalan tercepat” untuk mengisi kekosongan itu ya… balik lagi ke pornografi. gambaran pola lingkaran kecanduan pornografi secara sederhana: 1. Trigger Ada pemicu: rasa bosan, stres, kesepian, atau sekadar kesempatan (sendirian, ada akses internet). 2. Urge (dorongan) Otak langsung ingat “jalan cepat” untuk dopamin → pornografi. Timbul rasa gelisah atau penasaran. 3. Action Nonton pornografi. Dopamin naik drastis. Sensasi senang, puas, teralihkan dari masalah. 4. Climax Setelah selesai, dopamin turun tajam. Timbul rasa hampa, bersalah, bahkan jijik pada diri sendiri. 5. Low state Mood jatuh. Hidup terasa hambar, kegiatan biasa tidak memberi rasa senang. 6. Repeat Otak merekam: “kalau mau senang lagi, ulangi nonton.” Dorongan kembali muncul, dan siklus berputar lagi. Semakin lama siklus ini berulang, semakin dalam otak “terprogram” untuk menjadikan pornografi sebagai solusi instan. Hasilnya, sulit menikmati hal-hal normal (hubungan nyata, hobi, belajar), karena otak sudah dimanjakan pola dopamin cepat dari pornografi. Jadi ya, inti kecanduan pornografi sebenarnya bukan soal “moral lemah” atau “kurang iman” semata, tapi ada basis biologisnya: dopamin dipaksa kerja lembur sampai sistemnya rusak keseimbangan. #education #EduTok #fyp
Efeknya bisa ke banyak sisi bukan sekedar suka nonton doang baca👇👇 1. Otak: pornografi memicu dopamin berlebih. Sama seperti narkoba ringan, otak jadi terbiasa dengan rangsangan cepat dan intens. Akibatnya, rangsangan normal dalam kehidupan nyata terasa hambar. Bisa berkembang jadi toleransi—perlu tontonan yang lebih ekstrem untuk dapat kepuasan. 2. Psikologis: banyak yang melaporkan rasa bersalah, cemas, gampang terdistraksi, bahkan menurunnya motivasi. Fokus belajar/kerja bisa kacau karena pikiran sering kembali ke dorongan untuk nonton. 3. Relasi sosial: ekspektasi seksual bisa jadi tidak realistis. Pasangan nyata dibanding-bandingkan dengan adegan buatan. Ini sering bikin ketidakpuasan dalam hubungan, atau bahkan kesulitan menjalin relasi. 4. Fisik: pada sebagian orang, bisa terjadi porn-induced erectile dysfunction (disfungsi ereksi akibat kebiasaan konsumsi pornografi), karena otak sudah “terlatih” hanya merespons stimulasi visual tertentu. 5. Spiritual/moral (jika konteks beragama): ada perasaan menjauh dari nilai-nilai yang diyakini, merasa jatuh dalam kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Lingkaran kecanduan: setelah selesai menonton, kadar dopamin turun tajam, muncullah rasa hampa, bersalah, atau cemas. Otak lalu ingat bahwa “jalan tercepat” untuk mengisi kekosongan itu ya… balik lagi ke pornografi. gambaran pola lingkaran kecanduan pornografi secara sederhana: 1. Trigger Ada pemicu: rasa bosan, stres, kesepian, atau sekadar kesempatan (sendirian, ada akses internet). 2. Urge (dorongan) Otak langsung ingat “jalan cepat” untuk dopamin → pornografi. Timbul rasa gelisah atau penasaran. 3. Action Nonton pornografi. Dopamin naik drastis. Sensasi senang, puas, teralihkan dari masalah. 4. Climax Setelah selesai, dopamin turun tajam. Timbul rasa hampa, bersalah, bahkan jijik pada diri sendiri. 5. Low state Mood jatuh. Hidup terasa hambar, kegiatan biasa tidak memberi rasa senang. 6. Repeat Otak merekam: “kalau mau senang lagi, ulangi nonton.” Dorongan kembali muncul, dan siklus berputar lagi. Semakin lama siklus ini berulang, semakin dalam otak “terprogram” untuk menjadikan pornografi sebagai solusi instan. Hasilnya, sulit menikmati hal-hal normal (hubungan nyata, hobi, belajar), karena otak sudah dimanjakan pola dopamin cepat dari pornografi. Jadi ya, inti kecanduan pornografi sebenarnya bukan soal “moral lemah” atau “kurang iman” semata, tapi ada basis biologisnya: dopamin dipaksa kerja lembur sampai sistemnya rusak keseimbangan. #education #EduTok #fyp

About