@heltfknsne:

22🧚🏾‍♀️
22🧚🏾‍♀️
Open In TikTok:
Region: SE
Friday 08 August 2025 13:22:36 GMT
439400
28794
493
583

Music

Download

Comments

drsdagaann
samiira mohamed👩‍🍳🩺 :
2sano kadib wxd arkeysa ado kab isla dhacaya 😂
2025-08-08 16:22:24
1260
aragsan459
Really Foosto ✔️ :
Cunug yar ayaa tahay, ceeb heesaha noocan ah ha dhageysan eedo qurux
2025-08-08 14:16:12
447
filsan2340
Nadarbilan :
Gabar caqli badan baa tahay 🙏
2025-08-08 13:29:09
203
zqnq2z405y4a
zqnq2z405y4a :
where she at?
2025-08-09 02:12:55
12
haigafikirin
kibirleyda reer ugaas 👤💔🥺 :
naaa ninka erey aan nacbanahay bow ku yidhi ka dhamow😭
2025-08-09 18:29:24
3
liinaaa080
👸🏾🪶 :
Alxm dheh bo haduuba ku dhaafey 😭
2025-08-09 18:09:51
151
kibirkey
𝗤𝗨𝗘𝗘𝗡 𝗦𝗛𝗜𝗡𖣔 :
naa ayar ha dhigine tuur isaga dhan😳😭
2025-08-09 18:55:20
170
dahabo099
Dahabo🤍 :
Kuuma qalmo qalbi ❤️
2025-08-09 11:40:49
4
amoun_bile
The-butterfly 🦋 :
Qalbi awalba dhoocil yar ahaa inaderkay 😂Ayarna ha dhigine tuuuuur😎
2025-08-09 19:02:24
11
luul403
luul :
nagtu ka racee ogadenka wlhi waan so ogaday mana shegayo xarafkii ahaa F 😏🥰😂😂😂
2025-08-20 07:16:03
0
muuqdheer01
muuqdheer👸❤ :
wixii dhakada kaa saaray baa markii horeba qalad ahaa imikana iska dhig 😂😭
2025-08-08 23:13:02
45
hadaftimabila
Muuqdher👸🏻💎🇧🇸 :
Naa waliba xooog udhig ilmaha unrespect ah😭🤣
2025-08-09 19:07:54
9
fatima7038
🌻فاطمه🤎 :
Abyo walhi wa qurux bdn thy kaas kuma qalmo ee iska dhaaf 🥺
2025-08-19 19:03:27
0
warsamebila1
X҈I҈L҈O҈ J҈A҈N҈O҈🇱🇺🇬🇲💍Ⓜ️ :
calanka iska tuur nyaa🤣🤣🤣ninka katagy calkoda iska siib
2025-08-09 10:42:31
2
samirajamac77
Boqoradii zamirka😭🥺 :
lapada casho ka dip calanka gacanta ugu jira musqusha ka sokem mayo😭😂
2025-08-10 05:28:48
0
awooto__xaawo
️awootOh🫥 :
Na Waa lagu inkire imanku haku qabto 👍
2025-08-09 07:18:24
12
ilwadmuse
ilwaad.Qurux❤🫂 :
🥰2🥰2🥰
2025-08-08 14:27:11
3
indhouroon308
waxy aragto sheeGto😂😭🙇‍♂️ :
qalpige lahadashy😭
2025-08-16 17:33:57
0
ahmett.nani102
Ahmed.nani :
bal beenta dhowr Africa iyo Europe Qof Aad kala joogta ayaad ledahay dhabarkaan ku saarey😂😂😂😂
2025-08-09 08:42:10
0
nehalmohamoud
naxriis badan🇸🇱🐐 :
awalp ciyaal Uma qalmeyn😭
2025-08-09 12:03:41
18
queenofsmile092
berlulah 💕🫀 :
Quruxlybh tahy sis haysku soo dhisin ilmaha dayacan❤️😁
2025-08-09 23:08:34
2
ceebla30
Shankaroon🥷📿 :
Dhig doofaarka
2025-08-09 13:22:57
3
inachapra
𝙨𝙖𝙜𝖺𝗋𝗈🦌💋 :
6bil kadib baad shaabuug isla dhicin😂
2025-08-10 09:27:26
5
xilojannoyyyyy
xilo jannoyyy🦋🦊 :
Way xataa calankii bay weli wataa🥺wlley naga raali noqo👑❤️
2025-08-10 10:17:36
3
salmatushka2
Salma Gaari💚🤍❤️ :
qurux badaney dheeman tahay walaaalo❤️
2025-08-18 12:09:09
1
To see more videos from user @heltfknsne, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Bau busuk dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) di RSUD Djasamen Saragih semakin menyengat. Proyek senilai Rp17 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) itu kini disebut bukan sekadar bermasalah, melainkan dijalankan dengan pola korupsi terstruktur, sistematis, dan penuh kesepakatan fee antar pihak. Nama-nama yang menyeruak dalam lingkaran kasus ini bukan orang sembarangan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Siantar, Ketua Partai Demokrat Kota Siantar, serta Ketua Tim Sukses Wali Kota (Ilal Nasution) disebut-sebut ikut mengatur jalannya proyek melalui mekanisme e-Katalog. Sejumlah nama tersebut diduga bekerjasama dengan Direktur Rumah Sakit Djasamen Saragih Siantar untuk mengarahkan pengadaan alkes ke oknum pengusaha yang sudah mereka sediakan dengan kesepakatan yang sudah ditetapkan. Komitmen Fee Jadi Kunci Meski memakai sistem e-Katalog yang diklaim lebih transparan, dugaan korupsi tetap terjadi. Penyedia yang dipilih diduga bukan karena kompetensi atau kebutuhan rumah sakit, melainkan karena kesanggupan menyetor komitmen fee. Bahkan sejak awal, menurut sumber internal, sudah ada kesepakatan pembagian fee antara penyedia, pejabat, dan aktor politik. “E-Katalog hanya jadi formalitas. Semua sudah diatur. Yang penting siapa yang mau setor, itulah yang dapat proyek,” ungkap seorang aktivis antikorupsi di Siantar. Dana Kesehatan Disandera Mafia Proyek Praktik busuk ini memperlihatkan wajah asli rente politik di daerah. Dana kesehatan Rp17 miliar yang seharusnya menjadi penyelamat masyarakat justru disulap menjadi ladang bancakan elite. Harga barang diduga dimarkup, sementara rakyat hanya jadi penonton. “Kalau dugaan ini terbukti, maka ini bukan sekadar korupsi biasa. Ini konspirasi jahat yang merampas hak rakyat atas layanan kesehatan,” ujar seorang pengamat kebijakan publik di Medan. Kejatisu Ditantang Bongkar Jaringan Elite Sorotan kini tertuju pada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu). Publik mendesak agar Kejatisu tidak hanya berhenti pada pemeriksaan formal, tetapi membongkar seluruh jaringan elite yang terlibat. “Kejatisu jangan kompromi! Semua oknum harus diperiksa: pejabat, politisi, hingga tim sukses. Rakyat menanti penegakan hukum yang tajam ke atas, bukan hanya ke bawah,” tegas seorang tokoh masyarakat di Pematang Siantar. Publik Menunggu Tindakan Nyata Hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak-pihak yang namanya disebut. RSUD Djasamen Saragih pun bungkam soal detail penggunaan dana. Namun desakan publik semakin menguat: usut tuntas skandal ini, panggil semua yang terlibat, dan buktikan bahwa hukum tidak bisa dibeli oleh mafia proyek.
Bau busuk dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) di RSUD Djasamen Saragih semakin menyengat. Proyek senilai Rp17 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) itu kini disebut bukan sekadar bermasalah, melainkan dijalankan dengan pola korupsi terstruktur, sistematis, dan penuh kesepakatan fee antar pihak. Nama-nama yang menyeruak dalam lingkaran kasus ini bukan orang sembarangan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Siantar, Ketua Partai Demokrat Kota Siantar, serta Ketua Tim Sukses Wali Kota (Ilal Nasution) disebut-sebut ikut mengatur jalannya proyek melalui mekanisme e-Katalog. Sejumlah nama tersebut diduga bekerjasama dengan Direktur Rumah Sakit Djasamen Saragih Siantar untuk mengarahkan pengadaan alkes ke oknum pengusaha yang sudah mereka sediakan dengan kesepakatan yang sudah ditetapkan. Komitmen Fee Jadi Kunci Meski memakai sistem e-Katalog yang diklaim lebih transparan, dugaan korupsi tetap terjadi. Penyedia yang dipilih diduga bukan karena kompetensi atau kebutuhan rumah sakit, melainkan karena kesanggupan menyetor komitmen fee. Bahkan sejak awal, menurut sumber internal, sudah ada kesepakatan pembagian fee antara penyedia, pejabat, dan aktor politik. “E-Katalog hanya jadi formalitas. Semua sudah diatur. Yang penting siapa yang mau setor, itulah yang dapat proyek,” ungkap seorang aktivis antikorupsi di Siantar. Dana Kesehatan Disandera Mafia Proyek Praktik busuk ini memperlihatkan wajah asli rente politik di daerah. Dana kesehatan Rp17 miliar yang seharusnya menjadi penyelamat masyarakat justru disulap menjadi ladang bancakan elite. Harga barang diduga dimarkup, sementara rakyat hanya jadi penonton. “Kalau dugaan ini terbukti, maka ini bukan sekadar korupsi biasa. Ini konspirasi jahat yang merampas hak rakyat atas layanan kesehatan,” ujar seorang pengamat kebijakan publik di Medan. Kejatisu Ditantang Bongkar Jaringan Elite Sorotan kini tertuju pada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu). Publik mendesak agar Kejatisu tidak hanya berhenti pada pemeriksaan formal, tetapi membongkar seluruh jaringan elite yang terlibat. “Kejatisu jangan kompromi! Semua oknum harus diperiksa: pejabat, politisi, hingga tim sukses. Rakyat menanti penegakan hukum yang tajam ke atas, bukan hanya ke bawah,” tegas seorang tokoh masyarakat di Pematang Siantar. Publik Menunggu Tindakan Nyata Hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak-pihak yang namanya disebut. RSUD Djasamen Saragih pun bungkam soal detail penggunaan dana. Namun desakan publik semakin menguat: usut tuntas skandal ini, panggil semua yang terlibat, dan buktikan bahwa hukum tidak bisa dibeli oleh mafia proyek.

About