@cleopuyo: #POV 'Pulang Lewat Pelukan' * 9 tahun, 4 bulan, 17 hari, 6 jam, 42 menit, dan 19 detik. Sepanjang itu mereka bersama—4 tahun pacaran, 5 tahun menikah. Tidak ada hari yang selalu damai, meski cinta tumbuh di antara keduanya. Mereka belajar mengolah rasa, menahan amarah, mengurai kusut yang sering kali mereka buat sendiri. Cinta mereka bukan lagi cinta muda yang penuh ledakan dan ragu, melainkan cinta matang yang tahu arti pulang. Adrian mencintai Evelyn, begitu pula Evelyn mencintai Adrian. Cinta mereka setara, nyaris satu dasawarsa, dan tidak ada setitik pun sesal. Setiap pertengkaran kecil hanya menjadi alasan untuk kembali berpegangan tangan. Tapi malam itu, waktu yang mereka bangun bersama terasa digunting pelan. Adrian terbaring di ranjang rumah sakit, tubuhnya dipenuhi kabel dan selang yang terhubung ke mesin-mesin berlampu hijau berkedip. Bau antiseptik menusuk hidung. Lampu redup di sudut ruangan menciptakan bayangan lembut di wajahnya yang pucat. Dari jendela, samar-samar terdengar suara hujan gerimis menimpa kanopi. Evelyn duduk di sisi ranjang, menggenggam tangan kurus suaminya erat, seolah dunia akan memisahkan mereka jika ia melepasnya. Udara di ruangan terasa dingin, tapi telapak tangannya tetap hangat di genggaman Adrian. “Kenapa, sayang? Mau minum?” tanyanya lembut. Adrian menggeleng, bibirnya mengukir senyum tipis. “Apa kamu menyesal?” Evelyn menatapnya dalam, menggeleng tanpa ragu. “Tidak, dan tidak akan pernah. Mencintaimu adalah hal yang aku lakukan tanpa pencitraan, tanpa pamrih. Menjadi istri seorang lelaki bertanggung jawab adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa. Aku tahu, kamu bukan milikku, tapi milik yang punya semesta. Begitu pula aku.” Air matanya jatuh, membasahi jemari yang masih ia genggam. “Saya cinta kamu. Tapi saya tidak mau mengalahkan cinta Tuhan padamu. Apa pun yang terjadi nanti, saya ikhlas… saya ikhlas, Ian.” Adrian tersenyum, butir bening mengalir di pipinya. “Terima kasih…” Ia bawa tangan istrinya ke dadanya, merasakan detak yang makin melemah. Mereka tertidur dalam posisi itu. Pukul 03.14 dini hari, Evelyn terbangun oleh suara bip panjang dan datar. Monitor berhenti menghitung. Di luar, hujan berhenti, meninggalkan bau tanah basah yang menguar masuk lewat celah jendela. Ian sudah pergi. Ia bangkit, mencium kening suaminya yang pucat, air matanya jatuh tanpa henti. Pelan, ia memeluk tubuh itu, suaranya pecah di antara sesak yang menyesakkan dada. “Terima kasih, Tuhan… sudah ciptakan Ian, untuk saya. Dan saya, untuk Ian.” -END #jay #enhypen #pov #fyp #jongseong
chloe🦝
Region: ID
Saturday 09 August 2025 11:53:57 GMT
Music
Download
Comments
miaww :
Cinta yg selalu abadi💙
2025-08-11 23:18:41
6
rifa :
kak, byak” bkin one shoot bginii plisss, tulisanmu bgud banget kak😩❤️
2025-08-11 04:08:19
16
nycaaaa :
bilang ini mimpi😭
2025-08-09 15:23:13
6
Jay sopir angkot 🤩 :
nangiss pake bgtt,narasinya indah bgt kak 😫
2025-08-09 13:26:32
6
j. :
heyyy bisa² nya buat aku menangis yahhh
2025-08-09 13:57:47
4
navolt3 :
KEREN
2025-08-12 14:33:23
1
ydearl :
KOK SEDIH KAKK
2025-08-14 06:29:20
2
bluebubb :
beuuhh, sakit bgtt kak, untung oneshoot😭
2025-08-18 15:18:48
2
Finn Simkungdan :
GA SANVGUP BACSNYA😭😭😭
2025-08-13 06:48:40
2
ordinary :
gspn mmbwt ak mngis.
2025-08-12 11:19:24
1
ydearl :
anww bagus bgtt pls cerita-cerita kamuu🫰🏻
2025-08-14 06:29:43
1
ydearl :
EH
2025-08-14 06:29:13
0
anggi🦥 :
😭
2025-08-15 12:32:49
0
aiii :
😂
2025-08-15 03:33:29
0
putri_aameliaa08 :
gavha?
2025-08-15 09:07:01
0
hunhan's ૮ ․ ․ ྀིა :
KAK?????? kok tega banget 😭
2025-08-16 02:04:06
0
To see more videos from user @cleopuyo, please go to the Tikwm
homepage.