@shskiejdnnd:

shskiejdnnd
shskiejdnnd
Open In TikTok:
Region: JP
Wednesday 13 August 2025 00:34:49 GMT
5792
295
0
2

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @shskiejdnnd, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Membalas @minha_esperanca  Apakah agama Buddha akan masuk surga apabila beristri banyak dan mau dijadikan istri oleh pria beristri? Dalam ajaran agama Buddha, tidak ada larangan eksplisit mengenai jumlah istri atau suami, tetapi prinsip dasarnya menekankan pada moralitas, kesetiaan, dan tidak menyakiti orang lain (ahimsa). Jadi, jawabannya tergantung konteks budaya dan moralitas masing-masing individu, tetapi secara umum: 1. Buddha tidak mengatur jumlah istri secara langsung Ajaran Buddha lebih menekankan pada perilaku etis (sila) dan bagaimana hubungan dijalani dengan kesadaran, kasih sayang, dan tanggung jawab, bukan pada jumlah pasangan. 2. Poligami dalam konteks sejarah dan budaya Di beberapa negara mayoritas Buddha seperti Thailand atau Myanmar, poligami pernah ada secara budaya, tapi tidak lagi dianggap sah secara hukum atau moral di zaman modern. 3. Etika dalam hubungan Dalam Pancasila Buddhis (lima latihan moral), sila ketiga berbunyi: “Aku bertekad melatih diri untuk tidak melakukan penyimpangan dalam hubungan seksual.” Ini diartikan sebagai kesetiaan dan tidak menyakiti pasangan. Jadi, jika punya istri banyak tetapi salah satunya tersakiti atau tidak rela, maka melanggar sila ini. Kesimpulan: Secara ajaran, tidak ada larangan langsung, tapi kesetiaan dan etika sangat ditekankan. Punya istri banyak tidak dianjurkan karena berpotensi melanggar sila ketiga jika tidak dijalani dengan benar dan adil. Di zaman sekarang, umat Buddha yang taat lebih memilih hubungan monogami demi menjaga keharmonisan dan sesuai sila.
Membalas @minha_esperanca Apakah agama Buddha akan masuk surga apabila beristri banyak dan mau dijadikan istri oleh pria beristri? Dalam ajaran agama Buddha, tidak ada larangan eksplisit mengenai jumlah istri atau suami, tetapi prinsip dasarnya menekankan pada moralitas, kesetiaan, dan tidak menyakiti orang lain (ahimsa). Jadi, jawabannya tergantung konteks budaya dan moralitas masing-masing individu, tetapi secara umum: 1. Buddha tidak mengatur jumlah istri secara langsung Ajaran Buddha lebih menekankan pada perilaku etis (sila) dan bagaimana hubungan dijalani dengan kesadaran, kasih sayang, dan tanggung jawab, bukan pada jumlah pasangan. 2. Poligami dalam konteks sejarah dan budaya Di beberapa negara mayoritas Buddha seperti Thailand atau Myanmar, poligami pernah ada secara budaya, tapi tidak lagi dianggap sah secara hukum atau moral di zaman modern. 3. Etika dalam hubungan Dalam Pancasila Buddhis (lima latihan moral), sila ketiga berbunyi: “Aku bertekad melatih diri untuk tidak melakukan penyimpangan dalam hubungan seksual.” Ini diartikan sebagai kesetiaan dan tidak menyakiti pasangan. Jadi, jika punya istri banyak tetapi salah satunya tersakiti atau tidak rela, maka melanggar sila ini. Kesimpulan: Secara ajaran, tidak ada larangan langsung, tapi kesetiaan dan etika sangat ditekankan. Punya istri banyak tidak dianjurkan karena berpotensi melanggar sila ketiga jika tidak dijalani dengan benar dan adil. Di zaman sekarang, umat Buddha yang taat lebih memilih hubungan monogami demi menjaga keharmonisan dan sesuai sila.

About