@anbiya612: Dari mana angka “Rp 3 juta per hari” muncul? Angka ini bukan gaji harian resmi yang baru. Itu muncul dari pernyataan salah satu anggota DPR, TB Hasanuddin, yang bilang kalau pendapatan anggota DPR — termasuk gaji pokok, tunjangan, dan penggantian rumah dinas — totalnya bisa lebih dari Rp 100 juta per bulan. Kalau angka bulanan itu dibagi rata ke 30 hari, hasilnya kira-kira Rp 3 juta per hari. 2. Apa saja yang masuk dalam gaji dan tunjangan DPR? • Gaji pokok • Tunjangan jabatan • Tunjangan transportasi • Tunjangan komunikasi • Tunjangan rumah dinas (bisa sekitar Rp 50 juta per bulan kalau memilih tinggal di luar rumah dinas) Gabungan semua itu menghasilkan angka di atas Rp 100 juta per bulan. 3. Kenapa ramai dibicarakan? Banyak warganet merasa angka ini sangat besar dibandingkan pendapatan rata-rata masyarakat. Sebagai perbandingan, upah minimum di banyak daerah hanya sekitar Rp 2–4 juta per bulan, sedangkan guru honorer bahkan bisa butuh 3–4 bulan untuk mengumpulkan Rp 3 juta. Jadi, ketika pendapatan DPR “dihitung” per hari, kesenjangan itu terlihat makin mencolok. 4. Jadi, apakah gaji DPR benar-benar naik? Tidak. Tidak ada keputusan baru yang menetapkan gaji harian sebesar Rp 3 juta. Itu hanyalah cara menjelaskan berapa besar gaji DPR jika dibagi ke hitungan harian, supaya publik bisa membayangkan skalanya. Kesimpulan: Angka Rp 3 juta/hari hanyalah perhitungan dari gaji bulanan DPR yang memang sudah besar, bukan kebijakan baru. Namun, cara penyampaian angka ini membuatnya jadi viral dan memicu reaksi keras dari masyarakat, terutama karena kontras dengan penghasilan kebanyakan rakyat.

anbiyaaaz

Open In TikTok:

Region: ID

Friday 15 August 2025 02:55:53 GMT