@aliciaaspen: been so bad at filming lately so here’s to getting back in the groove!! #DayLife #DayInMyLife #DIML #DITL #Vlog @@Nespresso@@Torani@@Fanatics

Alicia Winterboer
Alicia Winterboer
Open In TikTok:
Region: US
Monday 18 August 2025 01:41:28 GMT
958
74
24
0

Music

Download

Comments

nespresso
Nespresso :
Such a wonderful day 🌸☕
2025-08-18 07:56:33
1
elizabeth2haan
LizHaan :
Aw so exciting!
2025-08-22 00:29:46
1
cayleeaworth
CAYLEE :
So excited for you queen!! 🥰
2025-08-20 09:14:07
1
ariela.cory
ariela cory :
love your vlogs Alicia !!!
2025-08-18 17:48:55
1
avaredihan
ava :
Awwww I love this!! So fun😍
2025-08-19 14:57:19
1
amyjaruczyk
amy 🤍 :
such a great day 💗💗💗
2025-08-18 18:59:32
0
fearlesslymol
molly 💌 :
love this!!! ✨💗
2025-08-18 03:15:43
2
alis.appetitee
Ali🍋 :
LOVEEE
2025-08-18 17:16:22
1
brookieobrien
brooke obrien 🍁🤎🍂 :
love
2025-08-18 01:51:38
1
zigliocarolina
carol :
love ir
2025-08-18 23:47:58
1
thekayleecassidy
KAYLEE CASSIDY :
🙌🙌
2025-08-19 04:06:29
1
kyla_lindsey
KYLA ⚡️ :
that is so exciting! congrats! follow for a follow back?
2025-08-18 12:29:04
1
brandmanager_ellarose0
Ella Rose :
Your content is amazing! We’d love to work together and send you 4 of our fabulous jewelry pieces to review! DM me for all the details and a surprise for your followers!
2025-08-18 10:29:55
0
coachjereshia
JERESHIA HAWK :
I love this vlog sis, it’s so inspiring, Plus” follow my page ”& I’ll follow Y back, I wanna be friends.
2025-08-18 03:36:30
0
To see more videos from user @aliciaaspen, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Tan Malaka: Revolusioner yang Dilupakan Sejarah Di antara deretan pahlawan nasional, nama Tan Malaka sering kali tenggelam—padahal, tanpa dia, mungkin Indonesia tak akan punya gagasan tentang republik. Dia bukan sekadar pejuang, tapi juga seorang pemikir yang berani melawan arus, bahkan hingga ajal menjemputnya. Anak Minang yang Merantau ke Eropa Lahir di Suliki, Sumatera Barat, pada 2 Juni 1897, Tan Malaka tumbuh dalam tradisi Minangkabau yang kuat. Namun, nasib membawanya jauh ke Belanda, tempat ia belajar di Rijkskweekschool. Di sana, ia berkenalan dengan ide-ide sosialisme dan komunisme—sesuatu yang kelak membuatnya dicap berbahaya oleh kolonial Belanda. Menggagas Republik Sebelum Soekarno-Hatta Saat banyak tokoh pergerakan masih berpikir dalam kerangka otonomi Hindia Belanda, Tan Malaka sudah bicara tentang Republik Indonesia sejak 1925 dalam bukunya Naar de Republiek Indonesië. Ide ini radikal di zamannya—terlalu maju bahkan bagi para pejuang lain. Pelarian, Pengasingan, dan Konspirasi Politik Karena pemikirannya dianggap berbahaya, ia hidup dalam pelarian, berpindah-pindah dari Filipina, Tiongkok, hingga Uni Soviet. Di satu sisi, dia dihormati sebagai ideolog kiri, di sisi lain dia dikejar-kejar oleh banyak pihak—Belanda, Inggris, bahkan pemerintah Indonesia sendiri setelah kemerdekaan. Akhir Tragis Sang Revolusioner Tan Malaka kembali ke Indonesia dan ikut berjuang melawan Belanda pasca-kemerdekaan. Namun, pada 1949, dalam konflik internal antara sesama pejuang republik, dia dieksekusi oleh tentara Indonesia di Kediri. Ironis, pahlawan yang berjuang untuk republik justru tewas di tangan bangsanya sendiri. Sejarah mencatatnya sebagai pahlawan nasional, tapi seberapa banyak orang yang benar-benar mengenal Tan Malaka? Seorang visioner, seorang revolusioner, dan seorang martir yang namanya nyaris hilang ditelan waktu. #tanmalaka #sejarahindonesia #malaka #pahlawangardadepan #fypp
Tan Malaka: Revolusioner yang Dilupakan Sejarah Di antara deretan pahlawan nasional, nama Tan Malaka sering kali tenggelam—padahal, tanpa dia, mungkin Indonesia tak akan punya gagasan tentang republik. Dia bukan sekadar pejuang, tapi juga seorang pemikir yang berani melawan arus, bahkan hingga ajal menjemputnya. Anak Minang yang Merantau ke Eropa Lahir di Suliki, Sumatera Barat, pada 2 Juni 1897, Tan Malaka tumbuh dalam tradisi Minangkabau yang kuat. Namun, nasib membawanya jauh ke Belanda, tempat ia belajar di Rijkskweekschool. Di sana, ia berkenalan dengan ide-ide sosialisme dan komunisme—sesuatu yang kelak membuatnya dicap berbahaya oleh kolonial Belanda. Menggagas Republik Sebelum Soekarno-Hatta Saat banyak tokoh pergerakan masih berpikir dalam kerangka otonomi Hindia Belanda, Tan Malaka sudah bicara tentang Republik Indonesia sejak 1925 dalam bukunya Naar de Republiek Indonesië. Ide ini radikal di zamannya—terlalu maju bahkan bagi para pejuang lain. Pelarian, Pengasingan, dan Konspirasi Politik Karena pemikirannya dianggap berbahaya, ia hidup dalam pelarian, berpindah-pindah dari Filipina, Tiongkok, hingga Uni Soviet. Di satu sisi, dia dihormati sebagai ideolog kiri, di sisi lain dia dikejar-kejar oleh banyak pihak—Belanda, Inggris, bahkan pemerintah Indonesia sendiri setelah kemerdekaan. Akhir Tragis Sang Revolusioner Tan Malaka kembali ke Indonesia dan ikut berjuang melawan Belanda pasca-kemerdekaan. Namun, pada 1949, dalam konflik internal antara sesama pejuang republik, dia dieksekusi oleh tentara Indonesia di Kediri. Ironis, pahlawan yang berjuang untuk republik justru tewas di tangan bangsanya sendiri. Sejarah mencatatnya sebagai pahlawan nasional, tapi seberapa banyak orang yang benar-benar mengenal Tan Malaka? Seorang visioner, seorang revolusioner, dan seorang martir yang namanya nyaris hilang ditelan waktu. #tanmalaka #sejarahindonesia #malaka #pahlawangardadepan #fypp

About