@ignemo: Replying to @beanispeenus591 #dlaciebie #fyp #kesfet #wlw #nonbinary

liva
liva
Open In TikTok:
Region: PL
Wednesday 20 August 2025 12:40:44 GMT
3182
46
2
2

Music

Download

Comments

j4yyd.e
j4yyd.e :
So why can’t you call you him ur boyfriend??
2025-08-23 12:24:34
0
To see more videos from user @ignemo, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Acara adat Simalungun ketika menikah umumnya melalui tiga tahapan besar: persiapan, pelaksanaan upacara pernikahan (termasuk Marhata Sinamot, Martumpol, dan Partumpol), dan pasca-pernikahan. Tahap persiapan melibatkan kegiatan seperti Mangarisika (peminangan), Marhori-hori Dinding (pembicaraan tertutup tentang tanggal dan sinamot), serta Marhusip (pemberitahuan ke keluarga besar). Puncak acara adat adalah resepsi yang menghadirkan berbagai prosesi penting seperti pemberian Ulos sebagai tanda restu, tarian tor tortor, dan pemberian nasihat dari tetua adat, diikuti acara Partadingan (pemberian partadingan dari laki-laki kepada keluarga perempuan sebagai tanda terima kasih dan perpisahan) dan Dialap Jual (pemindahan pengantin perempuan ke rumah mempelai pria).  1. Tahap Persiapan  Mangarisika: Pihak calon mempelai pria mendatangi calon mempelai wanita untuk menyampaikan niat meminang, biasanya sambil membawa seserahan seperti cincin emas dan kain adat Simalungun. Marhori-hori Dinding: Tahap pembicaraan keluarga dekat mengenai detail pernikahan seperti tanggal pasti dan sinamot (mahar), yang masih dilakukan secara tertutup. Marhusip: Pemberitahuan kepada keluarga besar mengenai hasil pembicaraan Marhori-hori Dinding. 2. Tahap Pelaksanaan Upacara Pernikahan Marhata Sinamot: Pembicaraan resmi antara kedua keluarga untuk membahas detail sinamot (mahar), jumlah undangan, dan lokasi pernikahan.  Martumpol: Prosesi pertunangan resmi, di mana calon mempelai melakukan pajabu parsahapan (persiapan) dan maralop (membahas persiapan lebih lanjut).  Marhata Hodong: Serangkaian prosesi yang disiapkan dan dihadiri oleh seluruh unsur keluarga besar (suhut, sanina, anak boru).  Resepsi Pernikahan: Puncak acara yang melibatkan berbagai prosesi adat, termasuk: Tarian Tor tortor dengan beras: Melambangkan harapan agar jiwa dan roh kedua mempelai selalu kuat, sebut juga dengan mangarumani atau beras manumpu.  Pemberian Ulos : Bagian paling sakral, di mana orang tua memberikan ulos sebagai tanda restu dan kasih sayang kepada kedua mempelai.  Pemberian Nasihat: Tokoh masyarakat dan sesepuh memberikan nasihat dan doa untuk membina rumah tangga.  3. Tahap Pasca-Pernikahan Dialap Jual: Proses pemindahan pengantin wanita dari rumahnya ke rumah mempelai pria.  Partadingan: Pihak mempelai pria memberikan partadingan kepada pihak perempuan sebagai bentuk penghormatan, tanggung jawab, dan terima kasih atas perempuan tersebut yang akan meninggalkan orang tuanya untuk hidup di keluarga baru, serta sebagai tanda terima kasih kepada orang tua perempuan. adat apa lagi nih? jangan lupa komen yaa #masukberandafyp #salamtoleransi #fyppppppppppppppppppppppp #batakunique #simalungun
Acara adat Simalungun ketika menikah umumnya melalui tiga tahapan besar: persiapan, pelaksanaan upacara pernikahan (termasuk Marhata Sinamot, Martumpol, dan Partumpol), dan pasca-pernikahan. Tahap persiapan melibatkan kegiatan seperti Mangarisika (peminangan), Marhori-hori Dinding (pembicaraan tertutup tentang tanggal dan sinamot), serta Marhusip (pemberitahuan ke keluarga besar). Puncak acara adat adalah resepsi yang menghadirkan berbagai prosesi penting seperti pemberian Ulos sebagai tanda restu, tarian tor tortor, dan pemberian nasihat dari tetua adat, diikuti acara Partadingan (pemberian partadingan dari laki-laki kepada keluarga perempuan sebagai tanda terima kasih dan perpisahan) dan Dialap Jual (pemindahan pengantin perempuan ke rumah mempelai pria). 1. Tahap Persiapan Mangarisika: Pihak calon mempelai pria mendatangi calon mempelai wanita untuk menyampaikan niat meminang, biasanya sambil membawa seserahan seperti cincin emas dan kain adat Simalungun. Marhori-hori Dinding: Tahap pembicaraan keluarga dekat mengenai detail pernikahan seperti tanggal pasti dan sinamot (mahar), yang masih dilakukan secara tertutup. Marhusip: Pemberitahuan kepada keluarga besar mengenai hasil pembicaraan Marhori-hori Dinding. 2. Tahap Pelaksanaan Upacara Pernikahan Marhata Sinamot: Pembicaraan resmi antara kedua keluarga untuk membahas detail sinamot (mahar), jumlah undangan, dan lokasi pernikahan. Martumpol: Prosesi pertunangan resmi, di mana calon mempelai melakukan pajabu parsahapan (persiapan) dan maralop (membahas persiapan lebih lanjut). Marhata Hodong: Serangkaian prosesi yang disiapkan dan dihadiri oleh seluruh unsur keluarga besar (suhut, sanina, anak boru). Resepsi Pernikahan: Puncak acara yang melibatkan berbagai prosesi adat, termasuk: Tarian Tor tortor dengan beras: Melambangkan harapan agar jiwa dan roh kedua mempelai selalu kuat, sebut juga dengan mangarumani atau beras manumpu. Pemberian Ulos : Bagian paling sakral, di mana orang tua memberikan ulos sebagai tanda restu dan kasih sayang kepada kedua mempelai. Pemberian Nasihat: Tokoh masyarakat dan sesepuh memberikan nasihat dan doa untuk membina rumah tangga. 3. Tahap Pasca-Pernikahan Dialap Jual: Proses pemindahan pengantin wanita dari rumahnya ke rumah mempelai pria. Partadingan: Pihak mempelai pria memberikan partadingan kepada pihak perempuan sebagai bentuk penghormatan, tanggung jawab, dan terima kasih atas perempuan tersebut yang akan meninggalkan orang tuanya untuk hidup di keluarga baru, serta sebagai tanda terima kasih kepada orang tua perempuan. adat apa lagi nih? jangan lupa komen yaa #masukberandafyp #salamtoleransi #fyppppppppppppppppppppppp #batakunique #simalungun

About