@amarillita_10k: INTENTO HACER EL TREND DE OJITOS MENTIROSOS 😱. Qué tal me quedó mis niños ? #ojitosmentirosos #trend #garenafreefire #garena_freefire #edit @CHEETOS FF 🐍💫 @🌼🎈Vero🎈🌼

🦕🌼AMARILLITA🌼
🦕🌼AMARILLITA🌼
Open In TikTok:
Region: SV
Thursday 21 August 2025 21:29:15 GMT
448635
39628
553
6016

Music

Download

Comments

jmyami
xYᴀᴍɪㅤ†ㅤღG👩‍❤️‍👨 :
🥺EL MIO NO TIENE APOYO ,💔 Y ESTA MEJOR
2025-08-22 23:52:28
623
brian.000220
Mendiablo :
2025-08-25 04:17:25
272
veronicaana_05
BUG EYE MARK 🦸🏻‍♂️ :
2025-09-02 22:10:32
3
ian_dx0
ian :
2025-08-26 17:15:06
18
el.insano2646
Callese wey :
vas con todo
2025-08-24 23:47:46
49
sle_81
slexh_014 :
Por eso me da pena decir que juego free fire 💔
2025-08-26 16:28:40
276
usuario_golu78
usuario_golu78 :
2025-08-24 01:53:09
616
cesarjralvaradoca
cesar alegando :
2025-09-05 05:58:20
1
soy.esquizofrenic
soy esquizofrenico :
xd
2025-09-02 00:00:57
3
el.loco.tuyo114
el loco tuyo :
2025-09-01 05:17:54
1
kenshing00
KENSHING :
2025-09-03 01:42:09
1
lospeluchesinsanos
ツErick ガブリエル :
2025-08-26 04:44:31
29
espantaviejas28293
. :
2025-09-02 02:05:45
2
fan.de.miloj.simon
Fan.miloj.Simon™🥀🪽 :
2025-08-30 16:45:55
1
soy_hankosu
@peso_JAJAJ :
OMGGG 😍😍💗💗
2025-08-30 03:23:52
0
deltas_scrips.0
Delta :
2025-09-02 22:54:04
3
adolfo.ramirez322
adolfo :
2025-08-27 14:25:10
6
alejax_18
Alejandra✿ :
Que hermosooo
2025-08-28 01:22:00
2
alejandro.rivera249
Alejandro Rivera :
2025-08-24 19:06:34
5
quintana_489
️ :
2025-08-29 10:29:28
2
rufino_mz
® :
2025-08-24 22:53:26
48
footballcr116
MGNT :
2025-08-28 02:20:48
13
chamoy_9993
PUVLO_BEBE :
2025-08-26 22:43:25
2
tlmarinacast.7
🌼🩵MARINA👾🖤🦊 :
Te quedó bien hermoso 😍🥹🫶🏻
2025-08-22 01:17:24
13
wil754321
Sasuke :
está cool
2025-08-24 21:14:17
9
To see more videos from user @amarillita_10k, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

01| Jay adalah CEO dari sebuah perusahaan properti ternama yang berbasis di Jeju. Kariernya bersinar, hidupnya kini bergelimang kemewahan, tapi hatinya tetap terasa kosong. Istrinya pergi sebulan setelah melahirkan anak kembar mereka—Jungwon dan Sunoo—tanpa jejak, tanpa pesan, tanpa alasan. Dua belas tahun telah berlalu sejak hari itu. Jay membesarkan anak-anaknya sendiri, dibantu oleh pengasuh dan sesekali asisten rumah tangga. Tapi pada akhirnya, semua pekerjaan rumah dan perhatian utama tetap ia tanggung seorang diri. Ia mencintai anak-anaknya lebih dari hidupnya sendiri. Hari ini, rintik hujan menyambutmu saat mobil berhenti di depan mansion besar yang berdiri megah di tengah kota Jeju. Jantungmu berdebar saat melihat pintu kayu hitam yang menjulang tinggi di depanmu. Rumah itu... bukan hanya rumah. Tapi awal dari hidup baru—sebagai istri dari Jay dan ibu dari dua anak kembar: Sunoo dan Jungwon. Pernikahan ini bukan karena cinta. Bukan pula karena kamu sedang jatuh cinta dengan Jay. Tapi lebih kepada kebutuhan dua arah. Kamu butuh rumah, kehidupan yang stabil… dan Jay—ia butuh pendamping, seseorang yang bisa membantu merawat dua anaknya yang tumbuh makin dewasa, makin keras kepala. Pintu terbuka. Jay berdiri di sana. Wajahnya seperti biasanya—tenang, terlalu tenang. Dingin namun tak kasar. Setelan hitam yang ia kenakan membuatnya tampak semakin sulit dijangkau. Sunoo dan Jungwon tidak banyak bicara saat kamu dikenalkan sebagai istri baru ayah mereka. Tidak ada tawa, tidak ada senyum. Hanya tatapan kosong. Dan diam yang menggantung di udara. Sunoo mengangguk kecil saat kamu menyapanya, lalu langsung masuk ke kamar. Jungwon bahkan tidak melihatmu saat berjalan melewatimu. Jay hanya berdiri diam di sampingmu. “Mereka cuma butuh waktu.” Kamu tersenyum samar. “Aku paham.” Rumah itu megah. Terlalu bersih. Terlalu sunyi. Kamu merasa seperti tamu, bukan bagian dari keluarga. Tapi setiap pagi, kamu tetap bangun paling awal, mencoba menyiapkan sarapan untuk anak-anak, kadang mereka tak menyentuhnya. Kamu tetap menyapa mereka setiap hari, walau hanya dibalas anggukan kecil atau pintu kamar yang tertutup. Dan Jay? Ia tetap menjalani hari-harinya seperti biasa. Pergi pagi-pagi, pulang malam. Terkadang dia menatapmu diam-diam, seolah ingin bicara tapi tak tahu harus mulai dari mana. Malam itu Jay pulang lebih awal dari biasanya. Kamu ada di dapur, sedang berusaha mengganti bohlam yang mati. Tangga kecilmu goyah dan kamu hampir jatuh—untung Jay menangkapmu tepat waktu. Kamu tertawa canggung. “Saat aku menyiapkan makan malam, lampunya mati. Untung saja anak-anak belum turun.” Jay membantumu turun dari tangga, menatapmu sebentar. “Kamu tidak seharusnya melakukan semua ini sendirian.” “Kalau bukan aku, siapa lagi?” jawabmu pelan. “Pelayan kan sudah pada pulang...” Jay terdiam. Tapi untuk pertama kalinya, kamu merasa dia memperhatikanmu. Bukan sebagai wanita asing yang dinikahinya. Tapi sebagai seseorang yang mulai mengisi celah dalam hidupnya. Beberapa hari kemudian, Sunoo jatuh sakit. Demam tinggi. Kamu menjaganya sepanjang malam, mengganti kompres, bahkan menyuapinya bubur. Saat ia terbangun tengah malam, kamu tertidur di tepi kasurnya, kepala bersandar di sisi ranjang. “Kenapa kamu… tidur disini? maafkan aku merepotkanmu.” bisiknya pelan, suaranya serak. Sejak hari itu, ia mulai mengikutimu di dapur. Membantumu memilih bumbu. Tertawa kecil saat masakanmu terlalu asin. Jungwon juga perlahan berubah. Dia tidak lagi menghindar. Kadang kamu menemukannya memperhatikanmu diam-diam dari tangga saat kamu menyiram tanaman. Pada ulang tahun Sunoo dan Jungwon, kamu menyiapkan makan malam kecil. Dekorasi sederhana, lampu gantung yang kamu buat sendiri, kue kecil dari resep lama. Anak-anak tertawa saat kamu memberi mereka mahkota kertas. Jay… hanya berdiri di sudut, memperhatikan dalam diam. (lanjutan di komen)  #pov #jay #jungwon #sunoo #enhypen #fyp
01| Jay adalah CEO dari sebuah perusahaan properti ternama yang berbasis di Jeju. Kariernya bersinar, hidupnya kini bergelimang kemewahan, tapi hatinya tetap terasa kosong. Istrinya pergi sebulan setelah melahirkan anak kembar mereka—Jungwon dan Sunoo—tanpa jejak, tanpa pesan, tanpa alasan. Dua belas tahun telah berlalu sejak hari itu. Jay membesarkan anak-anaknya sendiri, dibantu oleh pengasuh dan sesekali asisten rumah tangga. Tapi pada akhirnya, semua pekerjaan rumah dan perhatian utama tetap ia tanggung seorang diri. Ia mencintai anak-anaknya lebih dari hidupnya sendiri. Hari ini, rintik hujan menyambutmu saat mobil berhenti di depan mansion besar yang berdiri megah di tengah kota Jeju. Jantungmu berdebar saat melihat pintu kayu hitam yang menjulang tinggi di depanmu. Rumah itu... bukan hanya rumah. Tapi awal dari hidup baru—sebagai istri dari Jay dan ibu dari dua anak kembar: Sunoo dan Jungwon. Pernikahan ini bukan karena cinta. Bukan pula karena kamu sedang jatuh cinta dengan Jay. Tapi lebih kepada kebutuhan dua arah. Kamu butuh rumah, kehidupan yang stabil… dan Jay—ia butuh pendamping, seseorang yang bisa membantu merawat dua anaknya yang tumbuh makin dewasa, makin keras kepala. Pintu terbuka. Jay berdiri di sana. Wajahnya seperti biasanya—tenang, terlalu tenang. Dingin namun tak kasar. Setelan hitam yang ia kenakan membuatnya tampak semakin sulit dijangkau. Sunoo dan Jungwon tidak banyak bicara saat kamu dikenalkan sebagai istri baru ayah mereka. Tidak ada tawa, tidak ada senyum. Hanya tatapan kosong. Dan diam yang menggantung di udara. Sunoo mengangguk kecil saat kamu menyapanya, lalu langsung masuk ke kamar. Jungwon bahkan tidak melihatmu saat berjalan melewatimu. Jay hanya berdiri diam di sampingmu. “Mereka cuma butuh waktu.” Kamu tersenyum samar. “Aku paham.” Rumah itu megah. Terlalu bersih. Terlalu sunyi. Kamu merasa seperti tamu, bukan bagian dari keluarga. Tapi setiap pagi, kamu tetap bangun paling awal, mencoba menyiapkan sarapan untuk anak-anak, kadang mereka tak menyentuhnya. Kamu tetap menyapa mereka setiap hari, walau hanya dibalas anggukan kecil atau pintu kamar yang tertutup. Dan Jay? Ia tetap menjalani hari-harinya seperti biasa. Pergi pagi-pagi, pulang malam. Terkadang dia menatapmu diam-diam, seolah ingin bicara tapi tak tahu harus mulai dari mana. Malam itu Jay pulang lebih awal dari biasanya. Kamu ada di dapur, sedang berusaha mengganti bohlam yang mati. Tangga kecilmu goyah dan kamu hampir jatuh—untung Jay menangkapmu tepat waktu. Kamu tertawa canggung. “Saat aku menyiapkan makan malam, lampunya mati. Untung saja anak-anak belum turun.” Jay membantumu turun dari tangga, menatapmu sebentar. “Kamu tidak seharusnya melakukan semua ini sendirian.” “Kalau bukan aku, siapa lagi?” jawabmu pelan. “Pelayan kan sudah pada pulang...” Jay terdiam. Tapi untuk pertama kalinya, kamu merasa dia memperhatikanmu. Bukan sebagai wanita asing yang dinikahinya. Tapi sebagai seseorang yang mulai mengisi celah dalam hidupnya. Beberapa hari kemudian, Sunoo jatuh sakit. Demam tinggi. Kamu menjaganya sepanjang malam, mengganti kompres, bahkan menyuapinya bubur. Saat ia terbangun tengah malam, kamu tertidur di tepi kasurnya, kepala bersandar di sisi ranjang. “Kenapa kamu… tidur disini? maafkan aku merepotkanmu.” bisiknya pelan, suaranya serak. Sejak hari itu, ia mulai mengikutimu di dapur. Membantumu memilih bumbu. Tertawa kecil saat masakanmu terlalu asin. Jungwon juga perlahan berubah. Dia tidak lagi menghindar. Kadang kamu menemukannya memperhatikanmu diam-diam dari tangga saat kamu menyiram tanaman. Pada ulang tahun Sunoo dan Jungwon, kamu menyiapkan makan malam kecil. Dekorasi sederhana, lampu gantung yang kamu buat sendiri, kue kecil dari resep lama. Anak-anak tertawa saat kamu memberi mereka mahkota kertas. Jay… hanya berdiri di sudut, memperhatikan dalam diam. (lanjutan di komen) #pov #jay #jungwon #sunoo #enhypen #fyp

About