@serauzy:

Serena
Serena
Open In TikTok:
Region: FR
Thursday 21 August 2025 21:59:26 GMT
1524
176
3
2

Music

Download

Comments

To see more videos from user @serauzy, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#2 Pov: Esoknya, Heeseung benar-benar datang ke rumahmu. Malam itu, langit tampak tak terlalu terang, kalian hanya diterangi lampu teras yang temaram dan angin lembut yang sesekali terasa mengusik kulit. Ia berdiri di depan pagar dengan tangan yang memegang buket bunga lily berwarna pink, bunga yang kamu sukai. Wajahnya tak sepucat kemarin, masih terlihat sedikit lelah tapi jauh lebih tenang.  Kalian duduk di bangku panjang depan rumah. Kalian diam sejenak, sebelum akhirnya kamu membuka suara. “Bunganya cantik, makasih kak” ucapmu sambil tersenyum. Ia membalas senyumanmu lembut. “Aku juga ada sesuatu buat kakak” lanjutmu, sambil mengeluarkan sebuah paper bag dari belakang tubuhmu dan menyerahkannya.  Ia langsung membukanya. “Syal?” tanyanya, terdengar sedikit terkejut. “Iya, aku yang rajut sendiri” jawabmu, lalu menunjuk bagian ujung syal berwarna biru itu. 
“Lihat deh, ada bordiran bambi-nya di sini, lucu kan?” Ia tersenyum. Senyum yang terlihat begitu indah di bawah cahaya temaram. “Makasih, Sayang…” ucapnya pelan masih dengan senyum teduhnya. Kamu mengambil syal itu kembali, lalu perlahan mengalungkannya ke leher Heeseung. “Harus sering dipake yaa, cocok banget sama kamu,”. “Pastii. Terima kasih, ya,” balasnya tulus. Kamu kembali mengambil buket bunga lily yang tadi ia berikan, mencium wanginya sebentar. “Hmm… wangi banget,” gumammu pelan sambil tersenyum. Tiba-tiba, tangannya terulur, mengusap rambutmu perlahan dengan gerakan lembut yang terasa menenangkan. Kamu mendongak, menatap wajahnya.  Namun kini matanya sedikit berkaca. “Maafin aku ya,” ucapnya pelan dengan suara yang sedikit berat. “Maaf karena selama ini aku nggak cerita apa pun ke kamu.” “Sekarang, kamu boleh keluarin semuanya” lanjutnya, matanya masih terkunci padamu. Kamu menghela napas pelan. Berusaha sekuat mungkin untuk tidak menjatuhkan air mata mu detik itu juga. “Kakak tau?” suaramu pelan, sedikit bergetar. “Sejak pertama kita resmi pacaran, dari titik itu aku cuma pingin satu hal. kita ngejalanin semuanya bareng-bareng. Apa pun itu. Berdua. Kamu dan aku.” Kamu menunduk sejenak, menarik napas dalam, lalu melanjutkan. “Selama ini kita banyak banget nyiptain bahagia. Ketawa bareng, ngejalanin hubungan seakan akan gaada yang perlu dikhawatirin”  kamu tersenyum miris, “…tapi siapa sangka, di balik itu semua, kamu ternyata disana berjuang sendiri? tanpa aku tahu apa pun.” Matamu mulai berkaca, tenggorokan mu mulai tercekat, namun kamu masih ingin melanjutkan. “Aku nggak tahu seberapa sakit yang kamu tahan. Aku nggak sadar, laki-laki yang selama ini selalu ngusahain aku buat tetap bahagia, ternyata justru lagi melewatin masa-masa paling sakitnya sendirian.” Kamu mengangkat wajahmu lagi, menatapnya dengan mata yang kini mulai hangat oleh air yang tidak bisa lagi kamu tahan. “Sampai detik ini… masih banyak banget ‘kata andai’ di kepala aku, Kak. Banyak hal yang aku sesali.” Tangannya terulur dengan sedikit bergetar saat menyentuh pipimu. Ia mengusap air matamu dengan lembut, seakan tak ingin menyakitimu lebih jauh. “Jangan nyalahin diri sendiri ya, kamu ga salah apapun, aku yang salah” Ucap nya lalu menggenggam tanganmu erat. “Aku minta maaf karena terlalu egois. Aku tahu, aku nggak akan bisa bertahan lama dengan penyakit ini.” “Kamu ngomong apa sih, Kak?!” serumu dengan sedikit meninggi Tapi ia tetap tenang. Ia mengelus punggung tanganmu perlahan “Aku cuma nggak mau hubungan kita berubah jadi tentang rumah sakit , obat-obatan, dan kabar sakit yang bikin kamu cemas terus y/n. Aku tahu kamu bakal tetap ada, dan kamu bakal kuat nemenin aku. Tapi aku terlalu egois untuk ingin mempertahankan wajah bahagia kamu tanpa ada kecemasan” Ia menghela napas panjang, matanya mulai berkaca. “Setiap kali aku mau cuci darah, aku selalu inget senyum kamu. Itu yang bikin aku bisa jalanin hari. Tapi kalau kamu harus lihat aku dalam kondisi begini, dengan air mata, aku bakal ngerasa gagal.” (huhu ga muat) #pov #enhypen #heeseung #enhypenau #fakesituation #fyp #foryou #foryoupage #xybca #fyppppppppppppppppppppppp
#2 Pov: Esoknya, Heeseung benar-benar datang ke rumahmu. Malam itu, langit tampak tak terlalu terang, kalian hanya diterangi lampu teras yang temaram dan angin lembut yang sesekali terasa mengusik kulit. Ia berdiri di depan pagar dengan tangan yang memegang buket bunga lily berwarna pink, bunga yang kamu sukai. Wajahnya tak sepucat kemarin, masih terlihat sedikit lelah tapi jauh lebih tenang. Kalian duduk di bangku panjang depan rumah. Kalian diam sejenak, sebelum akhirnya kamu membuka suara. “Bunganya cantik, makasih kak” ucapmu sambil tersenyum. Ia membalas senyumanmu lembut. “Aku juga ada sesuatu buat kakak” lanjutmu, sambil mengeluarkan sebuah paper bag dari belakang tubuhmu dan menyerahkannya. Ia langsung membukanya. “Syal?” tanyanya, terdengar sedikit terkejut. “Iya, aku yang rajut sendiri” jawabmu, lalu menunjuk bagian ujung syal berwarna biru itu. 
“Lihat deh, ada bordiran bambi-nya di sini, lucu kan?” Ia tersenyum. Senyum yang terlihat begitu indah di bawah cahaya temaram. “Makasih, Sayang…” ucapnya pelan masih dengan senyum teduhnya. Kamu mengambil syal itu kembali, lalu perlahan mengalungkannya ke leher Heeseung. “Harus sering dipake yaa, cocok banget sama kamu,”. “Pastii. Terima kasih, ya,” balasnya tulus. Kamu kembali mengambil buket bunga lily yang tadi ia berikan, mencium wanginya sebentar. “Hmm… wangi banget,” gumammu pelan sambil tersenyum. Tiba-tiba, tangannya terulur, mengusap rambutmu perlahan dengan gerakan lembut yang terasa menenangkan. Kamu mendongak, menatap wajahnya. Namun kini matanya sedikit berkaca. “Maafin aku ya,” ucapnya pelan dengan suara yang sedikit berat. “Maaf karena selama ini aku nggak cerita apa pun ke kamu.” “Sekarang, kamu boleh keluarin semuanya” lanjutnya, matanya masih terkunci padamu. Kamu menghela napas pelan. Berusaha sekuat mungkin untuk tidak menjatuhkan air mata mu detik itu juga. “Kakak tau?” suaramu pelan, sedikit bergetar. “Sejak pertama kita resmi pacaran, dari titik itu aku cuma pingin satu hal. kita ngejalanin semuanya bareng-bareng. Apa pun itu. Berdua. Kamu dan aku.” Kamu menunduk sejenak, menarik napas dalam, lalu melanjutkan. “Selama ini kita banyak banget nyiptain bahagia. Ketawa bareng, ngejalanin hubungan seakan akan gaada yang perlu dikhawatirin” kamu tersenyum miris, “…tapi siapa sangka, di balik itu semua, kamu ternyata disana berjuang sendiri? tanpa aku tahu apa pun.” Matamu mulai berkaca, tenggorokan mu mulai tercekat, namun kamu masih ingin melanjutkan. “Aku nggak tahu seberapa sakit yang kamu tahan. Aku nggak sadar, laki-laki yang selama ini selalu ngusahain aku buat tetap bahagia, ternyata justru lagi melewatin masa-masa paling sakitnya sendirian.” Kamu mengangkat wajahmu lagi, menatapnya dengan mata yang kini mulai hangat oleh air yang tidak bisa lagi kamu tahan. “Sampai detik ini… masih banyak banget ‘kata andai’ di kepala aku, Kak. Banyak hal yang aku sesali.” Tangannya terulur dengan sedikit bergetar saat menyentuh pipimu. Ia mengusap air matamu dengan lembut, seakan tak ingin menyakitimu lebih jauh. “Jangan nyalahin diri sendiri ya, kamu ga salah apapun, aku yang salah” Ucap nya lalu menggenggam tanganmu erat. “Aku minta maaf karena terlalu egois. Aku tahu, aku nggak akan bisa bertahan lama dengan penyakit ini.” “Kamu ngomong apa sih, Kak?!” serumu dengan sedikit meninggi Tapi ia tetap tenang. Ia mengelus punggung tanganmu perlahan “Aku cuma nggak mau hubungan kita berubah jadi tentang rumah sakit , obat-obatan, dan kabar sakit yang bikin kamu cemas terus y/n. Aku tahu kamu bakal tetap ada, dan kamu bakal kuat nemenin aku. Tapi aku terlalu egois untuk ingin mempertahankan wajah bahagia kamu tanpa ada kecemasan” Ia menghela napas panjang, matanya mulai berkaca. “Setiap kali aku mau cuci darah, aku selalu inget senyum kamu. Itu yang bikin aku bisa jalanin hari. Tapi kalau kamu harus lihat aku dalam kondisi begini, dengan air mata, aku bakal ngerasa gagal.” (huhu ga muat) #pov #enhypen #heeseung #enhypenau #fakesituation #fyp #foryou #foryoupage #xybca #fyppppppppppppppppppppppp

About