@hingiaocaucao: Con nào làm anh khóc, con này làm đau thôii #caulong #baocaulong #CapCut

Hìn giao cầu cao
Hìn giao cầu cao
Open In TikTok:
Region: VN
Saturday 23 August 2025 05:34:53 GMT
63691
2541
40
383

Music

Download

Comments

namdoc9892
Yến Yến :
Ảnh đứng k yên vs bả 🤣
2025-09-23 00:36:07
9
_klinhhnee
Nhím ghét ăn rau :
Hqua vừa làm phát may mà ổng né kịp
2025-09-11 04:55:55
11
6227hung
Hùng :
y+ là yếu hơn yếu hay mạnh hơn yếu nhỉ :)))
2025-08-25 02:45:57
3
onlylucy521
🛡️❤️Zương🦁❤️ :
Sắm ngay giáp khi vào trận
2025-09-18 12:40:36
0
minq.shop
MinQ-Shop :
Chịu đấy
2025-09-15 12:26:18
0
xuanson77c1
Huỳnh Xuân Sơn :
Hahaaaaaa
2025-08-23 14:01:18
0
usere02x1nm6ob
Hoàng Phương :
🥰🥰🥰🥰Vui khỏe
2025-08-30 03:32:04
1
quochi19
quochi19 :
Thua ời 😂😂
2025-09-27 13:02:31
0
vucongthanh12
Công Thành Badminton :
mê nhạc haha.
2025-08-26 21:21:28
0
badmintonminh
badmintonminh :
tội đồng đội quá
2025-08-25 10:05:23
1
ngdepbixau049
1% :
@_14thang10_0612 :)) ê nha
2025-09-12 04:04:18
0
hingiaocaucao
Hìn giao cầu cao :
@Thanh Trần honggg phải người đầu tiên kkkk
2025-09-11 16:00:48
0
phongmit28
Phong Mít 28M1 :
😂😂😂
2025-08-30 00:38:44
1
phamvananh696
Vân :
😳
2025-08-25 13:13:03
1
mr.quoccuong
Mr. Quốc Cường :
❤️❤️
2025-08-23 13:10:53
1
minhhuyen.nn
🍒🍸 :
@cuaaaa 🦀
2025-09-22 07:00:44
0
minhchausport2
Q Sports :
🥰🥰
2025-09-17 15:07:31
0
nvt14022
PHỤ KIỆN CẦU LÔNG UY TÍN :
Ghé shop giao lưu nhé e
2025-09-02 04:57:10
0
linhcool346
Linh cool :
Chịu đựng gặp chịu đánh🤣
2025-09-23 03:05:36
0
thuy9944
ᎿᏲ೩ႶᏲ ᎿᏲᏪý🍀 :
Trúng 1c nháng lửa🤣🤣
2025-09-15 14:17:23
0
hungnguyen9325
Hung Nguyen9927 :
Chơi vạy tôn bạn lawms
2025-09-05 12:31:58
0
bexu.1606
Dì Bé 👩‍🦳 :
Ở sân bên xem chị quánh mà thấy năng lượng dữ luôn nhìn nghiền kkk
2025-08-25 04:38:13
0
To see more videos from user @hingiaocaucao, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Zulhas: Keselamatan Anak Tak Bisa Ditawar, Dapur MBG Ditutup Sementara Awan news, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan keselamatan anak-anak penerima Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi prioritas utama pemerintah. Ia memutuskan menutup sementara dapur MBG untuk evaluasi usai 70 kasus keracunan massal terjadi di berbagai daerah. “Harus atau wajib hukumnya. Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus punya Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS). Harus,” tegas Zulhas dalam Konferensi Pers Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Program Prioritas MBG di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Minggu (28/9/2025) malam. Zulhas menyampaikan bahwa sertifikat laik higienis dan sanitasi sejak awal memang menjadi syarat bagi SPPG. Namun, setelah maraknya kasus keracunan, pemerintah mempertegas kewajiban agar setiap dapur segera mengurus sertifikasi tersebut. “Akan dicek. Kalau tidak ada, ini (keracunan) akan kejadian lagi dan lagi,” ujarnya. Ia juga meminta Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengoptimalkan peran puskesmas di seluruh Indonesia agar rutin memantau SPPG. “Semua langkah diambil secara terbuka agar masyarakat yakin bahwa makanan yang disajikan aman dan bergizi bagi seluruh anak Indonesia,” tutur Zulhas. Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, sepanjang Januari hingga September 2025 terjadi 70 insiden keamanan pangan, termasuk keracunan, yang berdampak pada 5.914 penerima MBG. Dari jumlah itu, sembilan kasus dengan 1.307 korban terjadi di wilayah I (Sumatera), termasuk Kabupaten Lebong (Bengkulu) dan Kota Bandar Lampung. Di wilayah II (Pulau Jawa), terdapat 41 kasus dengan 3.610 penerima MBG terdampak, sementara wilayah III (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, dan Nusa Tenggara) mencatat 20 kasus dengan 997 korban. BGN menjelaskan bahwa penyebab utama keracunan berasal dari berbagai jenis bakteri, di antaranya E-coli pada air, nasi, tahu, dan ayam; Staphylococcus aureus pada tempe dan bakso; Salmonella pada ayam, telur, dan sayur; Bacillus cereus pada menu mie; serta kontaminasi air yang mengandung coliform, PB, klebsiella, dan proteus. Pemerintah berharap kewajiban SLHS dan evaluasi sementara dapur MBG dapat memastikan standar keamanan pangan sekaligus memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap program prioritas ini. (Red)
Zulhas: Keselamatan Anak Tak Bisa Ditawar, Dapur MBG Ditutup Sementara Awan news, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan keselamatan anak-anak penerima Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi prioritas utama pemerintah. Ia memutuskan menutup sementara dapur MBG untuk evaluasi usai 70 kasus keracunan massal terjadi di berbagai daerah. “Harus atau wajib hukumnya. Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus punya Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS). Harus,” tegas Zulhas dalam Konferensi Pers Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Program Prioritas MBG di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Minggu (28/9/2025) malam. Zulhas menyampaikan bahwa sertifikat laik higienis dan sanitasi sejak awal memang menjadi syarat bagi SPPG. Namun, setelah maraknya kasus keracunan, pemerintah mempertegas kewajiban agar setiap dapur segera mengurus sertifikasi tersebut. “Akan dicek. Kalau tidak ada, ini (keracunan) akan kejadian lagi dan lagi,” ujarnya. Ia juga meminta Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengoptimalkan peran puskesmas di seluruh Indonesia agar rutin memantau SPPG. “Semua langkah diambil secara terbuka agar masyarakat yakin bahwa makanan yang disajikan aman dan bergizi bagi seluruh anak Indonesia,” tutur Zulhas. Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, sepanjang Januari hingga September 2025 terjadi 70 insiden keamanan pangan, termasuk keracunan, yang berdampak pada 5.914 penerima MBG. Dari jumlah itu, sembilan kasus dengan 1.307 korban terjadi di wilayah I (Sumatera), termasuk Kabupaten Lebong (Bengkulu) dan Kota Bandar Lampung. Di wilayah II (Pulau Jawa), terdapat 41 kasus dengan 3.610 penerima MBG terdampak, sementara wilayah III (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, dan Nusa Tenggara) mencatat 20 kasus dengan 997 korban. BGN menjelaskan bahwa penyebab utama keracunan berasal dari berbagai jenis bakteri, di antaranya E-coli pada air, nasi, tahu, dan ayam; Staphylococcus aureus pada tempe dan bakso; Salmonella pada ayam, telur, dan sayur; Bacillus cereus pada menu mie; serta kontaminasi air yang mengandung coliform, PB, klebsiella, dan proteus. Pemerintah berharap kewajiban SLHS dan evaluasi sementara dapur MBG dapat memastikan standar keamanan pangan sekaligus memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap program prioritas ini. (Red)

About