@icansaja_: jeru rek #rassely2kcrew #gwsmlovers👹 #gskyfamily #magelang24jam #fyppppppppppppppppppppppp

𝙎𝘼𝙉⚡️
𝙎𝘼𝙉⚡️
Open In TikTok:
Region: ID
Saturday 23 August 2025 12:22:38 GMT
32148
9919
17
631

Music

Download

Comments

qnyawaa
✧*๑🦢🦩๑*✧ :
nek wes kedarung tenggelam pye mass??😥
2025-08-23 14:40:18
83
mitaanggra7
MTA🙌 :
rassel said:"jangan menunggu yang tidak pasti karna itu bisa bikin sakit hati"
2025-08-30 21:43:08
5
caaaaaaacccccca
rsslca :
aku udah pernah di posisi itu dan aku tidak akan mengulangi kesalahan itu lagi
2025-08-23 12:52:12
24
alwhyy4
allmayra :
jeruu sel
2025-08-23 12:59:04
21
x.zizah1
xcyz!zaa_ :
aku repost lagi ya kak😅
2025-08-23 13:23:48
4
iisb26
ilawaaa :
pertama kak
2025-08-23 12:25:43
3
bocahchamsaw_03
REHANPUTRA_PAMUNGKAS ✰ :
langit itu tinggi lautan itu dalam jangan pernah mencintai seseorang setinggi langit kalau tidak mau terluka sedalam lautan😇
2025-08-29 09:14:04
1
nurselysabina_19
سیل :
izin post ulang🙏🏻
2025-08-23 12:26:28
2
nailakris
nailaaa :
alhamdulillah aku ws mentas cah, ws gk kelelep lautan🤗
2025-08-24 15:15:29
0
cah_pramuka0
🐾SEFTI🐾 :
izin posting ulang kalok boleh🙏🏻
2025-08-24 04:50:14
0
asila.kanza
silwx__🫧 :
cepet baget udh ribuan aja
2025-08-24 05:16:25
0
rrrrfff24
ꦫꦶꦥ꦳ꦧꦺꦴꦪ꧀ :
jeru kata' mu kangg🥲
2025-08-23 12:33:05
2
blueberryyries
𝕱𝖔𝖗𝖑𝖔𝖛𝖊𝕱𝖆𝖕 :
jeruk pol rekk😔
2025-09-01 10:47:09
0
faaasukaicank.707
خفىفة :
#jerucahh
2025-09-02 13:59:03
0
To see more videos from user @icansaja_, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV|| Sejak sore di rooftop itu, dunia Yn berubah total. Heeseung bukan lagi sekadar ketua OSIS yang galak, bukan juga sekadar kakak kelas yang sering membuat jantungnya berdebar. Ia kini adalah pacarnya. Tapi hanya mereka berdua yang tahu. Keesokan harinya di kelas, segalanya terlihat normal. Tidak ada yang aneh. Tidak ada tanda-tanda. Heeseung tetap dengan wajah tegasnya, duduk di kursinya, sibuk dengan catatan OSIS. Namun, tatapannya… sesekali menyapu ke arah Yn dengan cepat, hanya sekejap, lalu berpaling lagi. “Pura-pura aja biasa,” gumammu dalam hati. Kau menggenggam erat pulpen, menahan senyum yang nyaris pecah setiap kali mengingat semalam. Saat jam istirahat, tiba-tiba segerombolan siswi mendekat ke meja Heeseung. Mereka menawarkan snack, minuman, bahkan ada yang dengan percaya diri minta diajarkan materi ulangan. Heeseung menolak semuanya dengan dingin, membuat para siswi itu cemberut. Kau yang melihat dari jauh hanya bisa menunduk. Perasaanmu bercampur: ada sedikit bangga karena tahu dia kini milikmu, tapi juga ada rasa takut. Kalau mereka tau aku pacarnya… bisa habis aku dibikin gosip. Sore itu, di lorong sepi menuju perpustakaan, Heeseung sengaja memperlambat langkahnya sampai sejajar denganmu. “Lo kenapa diem aja dari tadi?” bisiknya rendah, memastikan tak ada yang mendengar. Kau melirik cepat, memastikan lorong kosong, lalu menjawab pelan. “Gua cuma… takut, Kak. Lo tau sendiri kan cewek-cewek di sekolah ini kayak gimana kalau deket lo.” Heeseung tersenyum tipis, kali ini tanpa jaim seperti biasanya. “Lo mikir mereka bisa ganggu lo? Selama gua ada, nggak bakal ada yang berani.” “Tetep aja…” kau menggeleng. “Gua nggak mau hubungan kita jadi bahan gosip. Gua nggak kuat kalau tiap hari diomongin.” Heeseung terdiam beberapa detik, lalu menghela napas pendek. “Oke. Kalau itu bikin lo lebih tenang, kita keep it low. Cuma kita yang tau. Tapi…” ia mencondongkan tubuh sedikit, suaranya makin rendah, “gua tetep nggak bisa pura-pura nggak peduli sama lo.” Kau menelan ludah, jantungmu kacau. “Jadi… maksudnya?” Senyum licik tipis terukir di bibirnya. “Jangan kaget kalau tiba-tiba gua ‘razia’ lo lagi. Atau tiba-tiba nyamperin cuma buat nyebelin. Itu cara gua deketin lo tanpa orang curiga.” Kau menunduk, menahan tawa sekaligus rasa malu. “Kak, jangan lebay…” “Gua serius.” Heeseung mendekat, membuat wajahmu memanas. “Rahasia boleh, tapi perasaan gua ke lo… nggak akan gua sembunyiin. Gua tetep bakal tunjukin, dengan cara gua sendiri.” Sejak hari itu, hubungan kalian benar-benar jadi rahasia manis. Di mata teman-teman, Heeseung tetap ketua OSIS yang tegas dan dingin. Tapi di balik semua itu, ada kode-kode kecil yang cuma kalian berdua pahami: tatapan sekilas, gumaman pendek, atau bahkan “razia” dadakan yang ternyata hanya alasan agar bisa dekat denganmu. Dan meski hubungan itu disembunyikan, jantungmu selalu berdebar setiap kali sadar… kau kini adalah satu-satunya yang berhasil menembus dinding dingin seorang Lee Heeseung. #enhypen #pov #leeheeseung #heeseung
POV|| Sejak sore di rooftop itu, dunia Yn berubah total. Heeseung bukan lagi sekadar ketua OSIS yang galak, bukan juga sekadar kakak kelas yang sering membuat jantungnya berdebar. Ia kini adalah pacarnya. Tapi hanya mereka berdua yang tahu. Keesokan harinya di kelas, segalanya terlihat normal. Tidak ada yang aneh. Tidak ada tanda-tanda. Heeseung tetap dengan wajah tegasnya, duduk di kursinya, sibuk dengan catatan OSIS. Namun, tatapannya… sesekali menyapu ke arah Yn dengan cepat, hanya sekejap, lalu berpaling lagi. “Pura-pura aja biasa,” gumammu dalam hati. Kau menggenggam erat pulpen, menahan senyum yang nyaris pecah setiap kali mengingat semalam. Saat jam istirahat, tiba-tiba segerombolan siswi mendekat ke meja Heeseung. Mereka menawarkan snack, minuman, bahkan ada yang dengan percaya diri minta diajarkan materi ulangan. Heeseung menolak semuanya dengan dingin, membuat para siswi itu cemberut. Kau yang melihat dari jauh hanya bisa menunduk. Perasaanmu bercampur: ada sedikit bangga karena tahu dia kini milikmu, tapi juga ada rasa takut. Kalau mereka tau aku pacarnya… bisa habis aku dibikin gosip. Sore itu, di lorong sepi menuju perpustakaan, Heeseung sengaja memperlambat langkahnya sampai sejajar denganmu. “Lo kenapa diem aja dari tadi?” bisiknya rendah, memastikan tak ada yang mendengar. Kau melirik cepat, memastikan lorong kosong, lalu menjawab pelan. “Gua cuma… takut, Kak. Lo tau sendiri kan cewek-cewek di sekolah ini kayak gimana kalau deket lo.” Heeseung tersenyum tipis, kali ini tanpa jaim seperti biasanya. “Lo mikir mereka bisa ganggu lo? Selama gua ada, nggak bakal ada yang berani.” “Tetep aja…” kau menggeleng. “Gua nggak mau hubungan kita jadi bahan gosip. Gua nggak kuat kalau tiap hari diomongin.” Heeseung terdiam beberapa detik, lalu menghela napas pendek. “Oke. Kalau itu bikin lo lebih tenang, kita keep it low. Cuma kita yang tau. Tapi…” ia mencondongkan tubuh sedikit, suaranya makin rendah, “gua tetep nggak bisa pura-pura nggak peduli sama lo.” Kau menelan ludah, jantungmu kacau. “Jadi… maksudnya?” Senyum licik tipis terukir di bibirnya. “Jangan kaget kalau tiba-tiba gua ‘razia’ lo lagi. Atau tiba-tiba nyamperin cuma buat nyebelin. Itu cara gua deketin lo tanpa orang curiga.” Kau menunduk, menahan tawa sekaligus rasa malu. “Kak, jangan lebay…” “Gua serius.” Heeseung mendekat, membuat wajahmu memanas. “Rahasia boleh, tapi perasaan gua ke lo… nggak akan gua sembunyiin. Gua tetep bakal tunjukin, dengan cara gua sendiri.” Sejak hari itu, hubungan kalian benar-benar jadi rahasia manis. Di mata teman-teman, Heeseung tetap ketua OSIS yang tegas dan dingin. Tapi di balik semua itu, ada kode-kode kecil yang cuma kalian berdua pahami: tatapan sekilas, gumaman pendek, atau bahkan “razia” dadakan yang ternyata hanya alasan agar bisa dekat denganmu. Dan meski hubungan itu disembunyikan, jantungmu selalu berdebar setiap kali sadar… kau kini adalah satu-satunya yang berhasil menembus dinding dingin seorang Lee Heeseung. #enhypen #pov #leeheeseung #heeseung

About