@khaiszebeaulora: Thyroid mengecut selama 4 hari makan Shiruto #thyroid #shiruto #beinternational

Khai Sze
Khai Sze
Open In TikTok:
Region: MY
Saturday 23 August 2025 23:25:25 GMT
24799
390
37
403

Music

Download

Comments

bosani.ani
Bosani Ani :
utk org mena vertigo boleh mkn shiruto kh?
2025-09-07 08:20:16
1
halimahtunahmad5
halimahtunahmad5 :
harga berapa
2025-09-24 11:20:20
0
rafidah.jaiee
Rafidah Jaiee :
rm berapa shiruto
2025-09-21 10:23:36
1
rokiah57
kak madiah :
brp harga?
2025-08-30 06:19:10
0
sius7215
sius :
berapa harga bos
2025-09-21 00:15:32
1
syeidaaziz
syeidaaziz :
Saya pon takut operation... Mcm mn mau beli
2025-09-23 04:03:08
1
josia.jasiah
Josia Jasiah :
kalau yg ada batu d bahagian hempedu bolie makan shiroto ke..
2025-09-07 05:36:40
1
ckl.edang92
Cinthia.K.L :
andai sy tahu shiruto ini awal lagi,mhkin sy tdak operate tyroid.😌
2025-08-24 05:58:24
1
idah.karawang
Idah karawang :
berapa harga nya KK saya mau pesan kk
2025-08-25 18:00:26
1
maimunah5714
Maimunah :
sis nak btanya..brapa hrga?
2025-09-18 23:48:54
0
m.low50
m.low50 :
God blessings
2025-09-16 05:45:11
0
apenggudang
apenggudang :
berapa harga ?
2025-09-04 02:40:46
1
norhayati.hassan8
Norhayati Hassan :
hebat shiruto☺️
2025-08-24 10:55:18
1
wancheng_3218
Wc :
Pm.contact
2025-08-29 11:20:05
1
abokyen0
abokyen :
1 hari makan berapa shachet
2025-09-14 10:29:15
0
neksonsangumnick
Nekson@ :
terbaik Shiruto..🥰
2025-08-25 03:37:51
1
user72714204
pagol vs pagli :
untuk mendpat kn zuriat ada kah?
2025-09-01 07:52:30
1
jempokjanggok
jempokjanggok :
berapa harga
2025-09-23 07:40:19
1
bosani.ani
Bosani Ani :
kena
2025-09-07 08:20:24
0
salmahsalmah927
Salmahasan :
berapa harga
2025-08-25 01:24:42
1
wancheng_3218
Wc :
I ada tyroid
2025-08-29 11:20:18
0
josephine.mathew29
Josephine Mathew :
😳😳😳
2025-09-08 05:10:28
0
wahidahtumiran
wahidahtumiran :
🥰🥰🥰
2025-08-24 02:18:49
0
sanijosephramba
❤Mummy❤ :
Baka aku pan bisi tiroid.tapi tiroid ku enda baka ngau sis tu.ngau aku belendir baka linut mulong nyak.laban doktor madah tiroid tu mayuh jenis.ngau aku Hypertiroid&ngau sis tu asaiku Hypotiroid.Diatu aku pan benung makai produk shiruto tu meh.ngarap ke udah makaí produk tu,tiroid ku nadai agí meh.laban bulan 9 aku pan bisi diambik urang darah baru ngecek tiroid ku nyak.laban tiroid baka ngau aku tu iya nemu nadai dah nyak nemu datai baru.Baka ngau sis tu iya sentiasa bisi dipedak belama.sebedau tu pan aku selalu meda video TikTok sida ke udah makaí&mengamalkan produk shiruto tu manah untuk pengerai tubuh.pia mega bisi meda video sida ke udah makaí produk tu(testimoni)arí sida.Baka aku lama diri udah makai ubat tiroid.Bisi 3 taun baka nyak.ngarap ke udah tu tiroid ku Ok meh.enti ulih nadai agí meh kedeka ati🙏🙏🙏
2025-08-30 02:40:23
0
To see more videos from user @khaiszebeaulora, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Sidang perkara ketok palu dengan terdakwa Suliyanti, mantan anggota DPRD Provinsi Jambi, di Pengadilan Tipikor Jambi pada Selasa (16/09/2025) berlangsung panas. Persidangan yang menghadirkan sejumlah saksi penting itu sempat diwarnai interupsi keras dari Chumaidi Zaidi, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi periode 2014–2019. Di hadapan majelis hakim, Chumaidi menuding Jaksa KPK berlaku tidak adil dalam penetapan tersangka. Ia keberatan karena dirinya ditetapkan sebagai tersangka, sementara pihak yang memberi uang, yakni mantan Kadis PUPR Provinsi Jambi, Dody Irwan, justru lolos dari jeratan hukum. “Setiap OTT KPK, biasanya yang memberi dan menerima sama-sama jadi tersangka. Faktanya, Dody yang memberikan uang malah tidak ditahan. Gara-gara dia, saya jadi tersangka,” kata Chumaidi dengan suara lantang, sembari mengaku pernah menerima uang suap Rp 400 juta dari sopir Dody atas perintah langsung Dody Irwan. Pernyataan keras itu membuat suasana sidang memanas. Jaksa KPK memilih diam, sementara majelis hakim segera mengambil alih untuk meredam suasana. “Itu di luar konteks persidangan, ya,” tegas hakim menengahi. Selain Chumaidi, tiga saksi lain juga dihadirkan. Mereka adalah Kusnindar, mantan anggota DPRD yang disebut sebagai distributor uang ketok palu, Cornelis Buston, mantan Ketua DPRD Jambi, serta Wakil Ketua DPRD, Sebandar. Kusnindar dalam kesaksiannya secara blak-blakan mengakui perannya sebagai penyalur uang ketok palu kepada 47 anggota dewan. “Jumlah DPRD ada 55 orang, di luar pimpinan tambah tiga. Sebanyak 47 orang itu yang kami kasih,” ungkapnya. Ia bahkan merinci total uang yang disalurkan mencapai Rp 8,5 miliar, tidak termasuk pimpinan. “Kalau termasuk pimpinan, jadi Rp 8,6 miliar. Untuk anggota masing-masing Rp 200 juta. Semua itu ditentukan oleh Apif Firmansyah dengan catatan yang diberikan kepada saya,” jelasnya. Sementara, Suliyanti dalam kesaksiannya membantah mengetahui adanya aliran suap tersebut. Ia menyebut dirinya jarang hadir dalam rapat-rapat penting, termasuk di Badan Anggaran (Banggar) DPRD.
Sidang perkara ketok palu dengan terdakwa Suliyanti, mantan anggota DPRD Provinsi Jambi, di Pengadilan Tipikor Jambi pada Selasa (16/09/2025) berlangsung panas. Persidangan yang menghadirkan sejumlah saksi penting itu sempat diwarnai interupsi keras dari Chumaidi Zaidi, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi periode 2014–2019. Di hadapan majelis hakim, Chumaidi menuding Jaksa KPK berlaku tidak adil dalam penetapan tersangka. Ia keberatan karena dirinya ditetapkan sebagai tersangka, sementara pihak yang memberi uang, yakni mantan Kadis PUPR Provinsi Jambi, Dody Irwan, justru lolos dari jeratan hukum. “Setiap OTT KPK, biasanya yang memberi dan menerima sama-sama jadi tersangka. Faktanya, Dody yang memberikan uang malah tidak ditahan. Gara-gara dia, saya jadi tersangka,” kata Chumaidi dengan suara lantang, sembari mengaku pernah menerima uang suap Rp 400 juta dari sopir Dody atas perintah langsung Dody Irwan. Pernyataan keras itu membuat suasana sidang memanas. Jaksa KPK memilih diam, sementara majelis hakim segera mengambil alih untuk meredam suasana. “Itu di luar konteks persidangan, ya,” tegas hakim menengahi. Selain Chumaidi, tiga saksi lain juga dihadirkan. Mereka adalah Kusnindar, mantan anggota DPRD yang disebut sebagai distributor uang ketok palu, Cornelis Buston, mantan Ketua DPRD Jambi, serta Wakil Ketua DPRD, Sebandar. Kusnindar dalam kesaksiannya secara blak-blakan mengakui perannya sebagai penyalur uang ketok palu kepada 47 anggota dewan. “Jumlah DPRD ada 55 orang, di luar pimpinan tambah tiga. Sebanyak 47 orang itu yang kami kasih,” ungkapnya. Ia bahkan merinci total uang yang disalurkan mencapai Rp 8,5 miliar, tidak termasuk pimpinan. “Kalau termasuk pimpinan, jadi Rp 8,6 miliar. Untuk anggota masing-masing Rp 200 juta. Semua itu ditentukan oleh Apif Firmansyah dengan catatan yang diberikan kepada saya,” jelasnya. Sementara, Suliyanti dalam kesaksiannya membantah mengetahui adanya aliran suap tersebut. Ia menyebut dirinya jarang hadir dalam rapat-rapat penting, termasuk di Badan Anggaran (Banggar) DPRD. "Saya tidak tahu soal itu. Saya juga tidak pernah ikut rapat di Banggar," ucap Suliyanti di hadapan majelis hakim. Usai sidang, Jaksa KPK Ridho Seppitra memberikan tanggapan atas pernyataan Chumaidi terkait Dody Irwan. “Hal itu akan kami laporkan ke pimpinan. Dody juga sudah memberikan keterangan terkait keterlibatan dewan,” ujarnya. Ridho menambahkan, keterangan para saksi justru semakin memperkuat dakwaan terhadap terdakwa Suliyanti. “Kesaksian tadi mendukung sebagian dakwaan kami. Terkait nominal, memang berbeda-beda, terutama untuk unsur pimpinan. Sebandar Rp 600 juta, Chumaidi Zaidi Rp 400 juta, sedangkan anggota lainnya Rp 200 juta per orang,” tukasnya. #bekabarid #ketokpalu #ketokpalujambi #kpk #fyp

About