@jeffreybishh: #POV 3 Sore ini ibu mertuamu sedang berkunjung ke rumah. Ia datang membawakan sekotak brownies dan cookies buatannya sendiri. Tadi malam kamu menelponnya, mengatakan ingin memakan brownies buatannya, dan ia dengan senang hati menuruti keinginanmu. Kamu menyambut ibu mertuamu sendirian. Setelah sarapan dan memberi makan Tweety tadi pagi, Jay berpamitan untuk pergi ke kantor agensinya untuk menghadiri rapat yang membahas perilisan album barunya dan setelahnya ia masih harus mengulik chord untuk beberapa lagu barunya di studio bersama anggota bandnya yang lain. “Jay mana, Y/N? Kok kamu sendirian?” Tanya Mama Jay sambil menaruh tasnya di sofa ruang tamu. “Masih di studio, Ma. Kayanya baru pulang satu jam lagi.” Jawabmu sambil membawa nampan berisi beberapa piring kecil dan dua cangkir teh hangat. “Perut kamu udah sebesar itu, ngapain repot-repot bikinin minum sih? Mama kan bisa ambil sendiri nanti.” Omel Mama Jay. Tangannya langsung mengambil alih nampan yang kamu bawa. “Sana duduk, tunggu di sini aja. Mama mau angetin browniesnya dulu.” Lanjutnya sambil menaruh nampan yang ia bawa di meja ruang tamu. “Iya, Ma. Makasih ya udah mau bikinin aku brownies hari ini.” “Kaya sama siapa aja sih, Y/N. Mama malah seneng kamu minta buatin makanan kaya gini.” Setelah Mama Jay ke dapur, kamu menyalakan TV, mencari tontonan yang layak ditonton untuk menemani soremu bersama ibu mertua. Saat sedang serius mengganti-ganti chanel TV, kamu merasakan denyutan kuat di perutmu. Kontraksi yang kamu rasakan sudah semakin kuat dan teratur. Nyeri yang kamu rasakan juga tidak bisa kamu tahan lagi sampai tanganmu gemetar dan menjatuhkan remot TV di genggamanmu. Rintihanmu yang terdengar sampai dapur, membuat ibu mertuamu berlari menghampirimu. “Y/N, kenapa nak?” Tanya Mama Jay dengan nada panik. “Sakit, Ma. Y/N nggak kuat, ini sakit banget.” Jawabmu, masih merintih kesakitan. “Kontraksinya teratur nggak dari tadi?” Tanya Mama Jay sambil mengusap pinggangmu. “Iya, dari tadi pagi, setiap dua puluh menit kontraksi terus, tapi aku masih bisa tahan.” “Itu tanda-tanda mau lahiran. Ayo, kita ke rumah sakit sekarang ya.” “Nggak nunggu Jay, Ma?” “Nggak usah, nanti suruh dia ke rumah sakit langsung aja.” Jawab ibu mertuamu sebelum bangkit dan tergopoh-gopoh keluar dari rumah untuk memanggil supirnya. Setelah mobil disiapkan dan hospital bag—yang sudah kamu siapkan sejak tiga minggu lalu bersama Jay—sudah masuk ke dalam mobil, kamu dipapah oleh ibu mertuamu dan supirnya untuk masuk ke dalam mobil untuk segera menuju ke rumah sakit. ─── ⋆⋅🎸⋅⋆ ─── Malam ini kamu tidur di ranjang rumah sakit dengan Jay yang saat ini sedang memijat kakimu. Si Metal belum lahir. Kata perawat yang barusan mengecek kondisimu, kamu baru memasuki pembukaan enam. Kalau menurut perkiraan, si Metal baru akan lahir ke dunia tengah malam nanti atau besok pagi. Seiring waktu bergulir mendekati waktu persalinan, entah mengapa suasana hatimu memburuk. Tadinya kamu merasa senang sekali, karena kamu akan bisa menimang anak kalian dalam waktu dekat, tetapi perasaan itu lambat laun tergerus, rasa takut mulai menyelimuti sekujur tubuhmu. “Y/N? Kamu nangis?” Tanya Jay yang lebih dulu menyadari air mata mulai membasahi wajahmu. Ia beranjak dari duduknya untuk membawamu ke dalam pelukannya. Tangannya mengusap pelan puncak kepalamu, berusaha menenangkanmu yang masih dipenuhi ketakutan. Rintikan air yang turun dari kedua bola matamu tidak kunjung reda. Usapan lembut tangan Jay tidak lagi bisa menenangkanmu seperti malam-malam sebelumnya. Kamu merasa ketakutanmu semakin bertambah besar, seiring dengan pelukan Jay yang semakin mengerat. “Kenapa, sayang? Perutnya tambah sakit ya?” Suara lembutnya membuat membuat tangisanmu semakin kencang. “Aku takut, Jay.” Bisikmu di sela-sela tangisanmu. Jay mengecup lama puncak kepalamu, “aku di sini. You don’t have to get through this alone.” Bisiknya. (lanjutan di komentar) #jay #enhypen #au #fyp
XO, 𝐽𝑒𝑓𝑓𝑖𝑒
Region: ID
Monday 25 August 2025 10:50:53 GMT
Music
Download
Comments
an_in;) :
puas banget bacanya😭😭😭
2025-08-25 22:31:37
1
XO, 𝐽𝑒𝑓𝑓𝑖𝑒 :
01 : “I know, tapi aku takut. Aku takut… Gimana kalau nanti aku nggak sempat lihat Metal? Gimana kalau nanti aku nggak sempat gen—”
“You will, Ibu. Kita berdua bakal lihat Metal setelah dia lahir nanti, kita bakal gantian gendong Metal, dan kita bakal besarin Metal bareng-bareng, Bu. Kamu harus bertahan ya. Jangan tinggalin aku sendirian.” Potongnya.
Kamu mendongak. Tangisan Jay ikut luruh, membasahi puncak kepalamu. “Jangan nangis, Ayah. Nanti rambutku lepek waktu difoto.”
Ngomong-ngomong Jay sudah memutuskan kalau nanti ia ingin dipanggil dengan sebutan “Ayah” bukan “Ngab” lagi.
Jay mendorong pelan kepalamu, “malah bercanda.”
Kamu terkekeh pelan. Tanganmu mengusap wajahnya, menghapus jejak air mata yang membasahi kedua pipinya sebelum kamu pandangi wajah itu lamat-lamat.
2025-08-25 10:54:36
5
ynna :
kak kok end😭
2025-08-25 11:22:23
0
🐾 :
ceritanya seru, lucu, dan happy ending. awalnya ku kira bakal sad ending, ternyata happy ending. makasih author nim, lup yu sekebon🥹🫶
2025-08-25 12:12:29
0
XO, 𝐽𝑒𝑓𝑓𝑖𝑒 :
lanjutannya ada 1-6 yaa! terima kasih buat yg udah baca cerita Jay dan keluarga metalnya sampai tamat 💓💓
2025-08-25 11:00:22
0
To see more videos from user @jeffreybishh, please go to the Tikwm
homepage.