@kanalkalimantan: BANJARBARU - Tak ingin tergerus zaman, perupa seni dari Ikatan Pelukis Kalimantan Selatan (IPKS) Kota Banjarbaru berjuang memperkanalkan seni lukis kepada masyarakat luas. Mereka memajang karya para seniman pada Pameran Seni Warisan Budaya Tak Benda yang berlangsung di Kala Cafe Banjarbaru. Karya-karya lukis ini lahir dari berbagai tafsir langsung terhadap Warisan Budaya Tak Benda, dengan berbagai macam pesan dan aliran seni masing-masing. Misalnya mereka memperkenalkan budaya Bermain Panting, Wayang Banjar, Galuh Banjar dan Sasirangan, Tenun di Ujung Jari, Baksa Kembang hingga Balamut dan Betapuk Gendang melalui lukisan. Ketua Harian IKPS Kota Banjarbaru, Eko Budiono mengungkap, tiap-tiap pelukis dalam komunitas ini memiliki karakter yang berbeda-beda, aliran yang berbeda-beda. “Semua seniman lukis di sini mempunyai basic yaitu sketsa atau realis,” ungkap Ketua Harian IKPS Kota Banjarbaru, Eko Budiono, Senin (25/8/2025). Mereka yang awalnya menguasai basic menggambar dapat mencari jati dirinya untuk menemukan aliran yang dapat dibuat melalui sebuah bahasa rupa. IPKS Kota Banjarbaru memiliki sekretariat yang menjadi wadah bagi para perupa bertukar ilmu dengan melukis bersama. “Kebetulan kami punya sekretariat di Jalan PM Noor Banjarbaru, di sana ada teman-teman melukis bersama, kami saling tukar pendapat saling mengkritisi, belajarnya di situ,” jelas dia. Beberapa dari karya mereka telah terjual, namun tak dipungkiri masyaralat luas masih minim apresiasi terhadap seni lukis. “Oleh sebab kami berjuang mulai dari bawah untuk memperkenalkannya,” imbuhnya. Sejatinya IPKS terdapat di 13 kabupaten dan kota di Kalsel, salah satunya ada di Kota Banjarbaru. Berdiri sejak tahun 2016, IPKS Kota Banjarbaru sudah eksis berjalan sejak zaman kepemimpinan Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani. “Kami beranggotan 41 orang perupa, mulai dari anak-anak hingga yang tua di atas umur 60 tahun dengan latar belakang kehidupan mereka yang macam-macam. Ada yang murni pelukis, mural, dan penguasaan seni lainnya, seperti relief juga ada,” jelasnya. Adapun gelaran pameran Seni Warisan Budaya Tak Benda kali ini berkolaborasi dengan Art Production. Adhansatya Praja, Project Manager Art Production mengatakan, melalui ruang pameran ini pihaknya mencoba memamerkan karya-karya ini agar masyarakat tahu jika karya seni lukisan milik perupa asal Banjarbaru telah berkembang “Yang proper di Kota Banjarbaru untuk melaksanakan pameran seni rupa sementara ini saya nilai masih Kala Cafe, namun bisa saja kita mengadakan pameran di outdoor itu akan mengatur, memerlukan tenda yang benar-benar disiapkan untuk mengamankan karya-karya lukis,” jelas Project Manager Art Production, Adhansatya Praja menambahkan. Meski demikian akan jauh lebih baik jika Banjarbaru sebagai Ibu Kota Provinsi memilih tempat yang lebih profer untuk pameran seni rupa seperti ini. “Itu akan jauh lebih mudah dan lebih aman bagi karya karya para perupa yang menampilkan karya lukisnya di pameran,” tuntasnya. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Kanalkalimantan.com
Region: ID
Tuesday 26 August 2025 03:30:26 GMT
Music
Download
Comments
There are no more comments for this video.
To see more videos from user @kanalkalimantan, please go to the Tikwm
homepage.