@ustdz_ujang: Alhamdulillah hasil pesugihan islami ujang bustomi. #promomakangajian #pesugihan #ustadujangbustomi #fyp #viral

Ustadz Ujang Bustomi
Ustadz Ujang Bustomi
Open In TikTok:
Region: ID
Tuesday 26 August 2025 12:38:59 GMT
1540
59
19
12

Music

Download

Comments

ida768561
ida :
ki kapan aky dapat
2025-08-27 01:26:59
2
wanisah.jamian
wanisah mau bantuwanemba sangg :
amiiin
2025-08-27 10:06:30
1
mamaneniyah
Mastiah :
bohong hoak aku pernah di tipu sampe 16 JT ga cair
2025-08-27 12:52:59
0
aryo4275
aryo4275 :
amin
2025-08-27 05:01:42
1
susilowati2264
Susyla :
sukur alhamdulillah moga bisa dipergunakan sebaik mungkin
2025-08-27 03:38:40
1
jonnarindra
NARiNDRA :
assalamu'alaikum salam kenal bapak kyai
2025-08-26 13:30:22
3
st_alwi
DEWA_PEPENG.KW :
amiiion
2025-08-27 00:37:27
2
astisni
astiani :
apa memang benar-benar
2025-08-26 19:28:22
2
umi.hisam3
umi hisam :
masa Allah semoga jadi berkah
2025-08-27 01:02:40
1
pakde.patrose
ivan alfiandy :
2025-08-27 06:16:39
0
iiii08623
SARIP SPED :
🥰🥰🥰
2025-08-26 14:26:41
3
mang.ujang22
Mang Ujang :
☺️☺️☺️
2025-08-27 06:01:51
1
hendartoto302
hendartoto302 :
🥰🥰🥰
2025-08-27 04:13:25
1
tati.supriati33
Tati supriati :
saya mau d bamtu
2025-08-26 13:52:46
4
To see more videos from user @ustdz_ujang, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV |||: Jungwon menatapmu lama, tidak marah, justru senyumnya tenang.
POV |||: Jungwon menatapmu lama, tidak marah, justru senyumnya tenang. "Aku tahu," katanya singkat. "Makanya aku akan menunggumu sampai kamu siap." Kamu menelan ludah, hatimu berdebar kencang. "Kenapa aku? Dari semua wanita yang bisa kamu punya, kenapa harus aku?" Jungwon mendekat lagi, jarak wajah kalian hanya sejengkal. Tatapannya menancap kuat, membuatmu sulit berpaling. "Karena aku tidak butuh wanita lain," jawabnya mantap. "Aku hanya butuh kamu. Dan aku berjanji aku akan jadi suami yang baik buat kamu.” ——— Malam itu kantor sudah sepi. Hanya lampu meja yang menyala di sudut ruangan. Jungwon masih tenggelam dalam laptop dan tumpukan dokumen, wajahnya serius, alisnya sedikit berkerut. Ia sempat melirik jam tangannya. 23.30. Udah terlalu larut. Helaan napas keluar dari bibirnya. Saat ia menoleh ke arah sofa, matanya langsung jatuh padamu yang sudah terlelap. Tubuhmu meringkuk kecil, wajahmu tenang dalam tidur. Senyum samar muncul di bibir Jungwon. Ia bangkit dari kursi, berjalan pelan menghampirimu. Duduk tepat di depan wajahmu, menatap lekat-lekat seolah sedang menghafal tiap detail wajahmu. Perlahan, Jungwon menunduk, mendaratkan kecupan singkat di keningmu. “Maaf udah nunggu lama” gumamnya pelan. Tanpa ragu, ia lalu menyelipkan satu tangan di bawah lututmu, satu lagi menyangga punggungmu. Dalam sekali angkat, tubuhmu sudah ada di gendongannya, ala bridal style. Ia membawamu turun, memasukkanmu ke mobil, dan melaju pulang. ——— Setibanya di rumah, Jungwon kembali menggendongmu seperti tadi. Kakinya melangkah pelan menaiki tangga, membuka pintu kamar, lalu meletakkanmu hati-hati di atas ranjang. Selimut ditarik menutupi tubuhmu. Jungwon tidak langsung pergi. Ia ikut berbaring di sampingmu, menarik selimut yang sama, membiarkan bahumu bersentuhan dengan lengannya. Matanya menutup pelan, bibirnya melengkung tipis sebelum tidur. ——— Pagi datang. Sinar matahari yang masuk dari sela gorden membuatmu menggeliat kecil. Begitu membuka mata, kamu kaget. Sisi ranjang di sampingmu kosong. “Jungwon?” panggilmu lirih, menoleh ke kanan dan kiri. Tidak ada. Kamu bangun, menyusuri kamar. Masih tidak ada. Akhirnya kamu turun ke lantai bawah, dan langkahmu terhenti ketika melihat sosok Jungwon di dapur. Ia sedang berdiri dengan apron hitam sederhana, menyusun sesuatu di meja. “Kamu ngapain?” tanyamu heran sambil menghampirinya. Jungwon menoleh sebentar, senyum hangat menghiasi wajahnya. “Masak sarapan buat kita.” Di atas meja sudah tertata roti hangat, segelas susu, dan potongan buah segar. Jungwon menarik kursi untukmu. “Duduklah.” Kamu masih terdiam, ragu, tapi akhirnya menurut. Jungwon duduk di sampingmu, memperhatikanmu yang mulai makan. Saat susu menetes di sudut bibirmu, Jungwon langsung menyeka dengan jarinya. “Pelan-pelan,” ucapnya lembut. Ia juga menuangkan susu lagi ke gelasmu. Kamu menunduk, pipimu panas karena sikapnya yang manis. Perlahan kamu bersuara, “Aku kira bakalan kacau kalau aku ikut sama kamu. Tapi ternyata kamu memperlakukan aku sebaik ini.” Jungwon terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis. Tatapannya menancap padamu, dalam dan tulus. “Karena aku mencintaimu.” Kamu refleks menahan napas. Kata-kata itu terdengar sederhana, tapi cara Jungwon mengucapkannya membuat jantungmu berdegup lebih keras dari biasanya. #jungwon #enhypen #pov #foryoupage

About