Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@www.jeanee: I know yall jealous
JEANEE
Open In TikTok:
Region: US
Wednesday 27 August 2025 15:54:28 GMT
1046
103
1
3
Music
Download
No Watermark .mp4 (
1.78MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
1.78MB
)
Watermark .mp4 (
1.84MB
)
Music .mp3
Comments
ZoeyDelaney :
You guys a soul mates
2025-08-27 15:57:30
2
To see more videos from user @www.jeanee, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
(Narasi mendalam oleh Ruang Kesadaran) Pernahkah kau merasa hidup, namun seolah-olah tak benar-benar hidup? Tubuhmu bergerak, mulutmu berbicara, pikiranmu sibuk bekerja—namun di dalam hatimu terasa kosong. Kau hadir, tapi tidak betul-betul hadir. Seperti ada dua kutub dalam dirimu yang berjalan ke arah berbeda: satu bernama pikiran, satu lagi bernama jiwa. Pikiran adalah kereta yang terus melaju, menggeretmu ke masa lalu yang penuh luka, atau menyeretmu ke masa depan yang belum tentu datang. Sementara jiwa—ia tak pergi ke mana-mana. Ia diam, dalam kesetiaan yang sunyi, menunggumu pulang. Dan hidup akan terus terasa berat selama keduanya belum menyatu. Namun, tahukah kau? Ada teknik, atau lebih tepatnya, jalan pulang. Bukan jalan yang ditunjukkan oleh orang lain. Bukan pula jalan yang dibangun oleh dunia luar. Tapi jalan yang hanya bisa ditemukan ketika kita berani menutup mata, dan mulai mendengar apa yang ada di dalam. Mari kita mulai. --- 1. Diam adalah gerbang pertama Ambillah waktu untuk diam. Bukan hanya berhenti berbicara, tapi diam yang sebenarnya—diam dari dorongan untuk menjelaskan segalanya, untuk mengontrol, untuk membuktikan. Dalam diam, kau akan mulai merasakan betapa bisingnya pikiranmu. Tapi jangan takut. Itu tandanya kau sudah mulai menyadarinya. Sadari napasmu. Tarik perlahan, seolah mengundang kehidupan masuk ke dalammu. Hembuskan perlahan, seolah melepaskan beban yang tak perlu. Lakukan ini bukan untuk menenangkan pikiran, tapi untuk mengizinkan pikiranmu merasa didengar. --- 2. Hadir dalam tubuh Tubuh kita adalah rumah, dan rumah ini menyimpan banyak pesan. Terkadang kita terlalu larut dalam kepala, hingga lupa bahwa tubuh pun punya bahasa. Rasakan sentuhan telapak tanganmu di pangkuan. Rasakan denyut nadi di pergelangan. Rasakan bagaimana kaki menyentuh lantai. Ketika kau hadir dalam tubuh, perlahan-lahan… pikiranmu akan menyadari bahwa ia tak sendirian. Dan jiwamu mulai berbicara dalam bisikan: “Aku di sini. Aku selalu di sini. Tapi kau terlalu sibuk di luar sana.” --- 3. Temui pikiranmu, bukan lawan dia Banyak orang mencoba memaksa pikiran untuk diam. Tapi pikiran bukan musuh. Ia hanyalah anak kecil yang terlalu banyak memikul beban, terlalu sering dipaksa mencari jawaban, terlalu jarang dipeluk. Temui pikiranmu dengan kasih. Katakan padanya, “Terima kasih telah menjagaku sejauh ini. Sekarang, izinkan aku mendengarkan jiwaku.” Ketika pikiran dihargai, ia akan perlahan menunduk. Bukan karena lemah, tapi karena sadar: ada kebijaksanaan yang lebih dalam di dalam dirimu. --- 4. Dengarkan suara tanpa kata Di titik ini, muncullah momen hening yang berbeda. Bukan hening karena tak ada suara, tapi hening yang terasa penuh. Penuh oleh kehadiranmu sendiri. Dan di sanalah… Jiwamu mulai bersuara. Ia tak berkata-kata, tapi setiap rasa yang muncul darinya begitu jujur, begitu tulus, begitu dalam. Ia mungkin membawa tangis. Ia mungkin membawa kenangan. Atau hanya sekadar kedamaian yang selama ini tak kau sadari telah kau cari. Inilah penyatuan. Bukan dalam bentuk spektakuler, bukan pula dalam bentuk mukjizat. Tapi dalam rasa yang sederhana: Aku pulang ke diriku sendiri. --- 5. Praktik yang berulang, bukan tujuan yang tergesa Menyatukan pikiran dan jiwa bukan tugas satu kali. Ia seperti menyiram benih kecil setiap hari—dengan kesadaran, kelembutan, dan kesabaran. Tak selalu mudah. Kadang pikiran kembali liar. Kadang jiwa kembali sunyi. Tapi tak mengapa. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk kembali hadir. Jangan buru-buru mencari hasil. Sebab dalam proses itulah sebenarnya kamu sedang menyembuhkan dirimu sendiri. Dan suatu hari nanti… tanpa sadar… kau akan bangun di pagi hari, dan merasa: “Aku damai, bahkan tanpa alasan.” Itulah tanda bahwa pikiranmu tak lagi melawan jiwamu, tapi mengikutinya dengan hormat. --- Akhir kata, ingatlah ini: > Pikiran tanpa jiwa adalah cerdas tapi kosong. Jiwa tanpa pikiran adalah suci tapi tak bersuara. #pikiran #jiwa #kesadaran
Viver é relembrar 😂
nalova paling suka warna yang mana nihh😍 #nathelabel #parisjapan #hijabparis
القياده ابو عمر واحد انبار 🇮🇶 ⚔️ #الشيخ_عادل_خميس_المحلاوي #النائب_عادل_خميس_المحلاوي #مجلس_النواب_العراقي #سيادة_النائب #الفخامة🔥
#artofwar #suntzu
#foryouofficiall #dailyquotes #creatorsearchinsights
About
Robot
Legal
Privacy Policy