@alouihassen5552: En ce jour d'été, vers 1880, l’avenue de France à Tunis s’anime doucement sous le ciel éclatant de juillet. À l’allure majestueuse de cette large artère, bordée d’élégantes arcades inspirées des rues parisiennes, vient s’ajouter le spectacle vivant des passants qui vont et viennent, mêlant civils locaux, Européens expatriés et marchands ambulants. Non loin, la porte de Bab Bhar, également appelée porte de France, garde l’entrée de la médina. Cette arche imposante en pierre, monument historique, se détache contre le bleu du ciel, marquant la limite entre l’ancien quartier traditionnel et les extensions plus modernes de la ville. Le long de l’avenue, les boutiques s’enchaînent sous les arcades, véritables écrins où s’exposent tissus colorés, épices, ustensiles et objets venus d'Orient et d’Occident. L’animation est vive : des commerçants accueillants appellent les passants, les chariots circulent, des éclats de conversations en plusieurs langues se mêlent au bruit des sabots et des pas sur le pavé. Les habitants et visiteurs profitent du début de soirée, flânant, échangeant des nouvelles ou simplement appréciant la fraîcheur relative qui descend avec le crépuscule. Le 14 juillet ajoute à cette atmosphère une légère effervescence, mêlant la tranquillité d’un soir tunisien à l’écho lointain des célébrations liées à la France, encore très présente dans cette capitale qui se modernise peu à peu sous l’influence européenne.

Aloui Hassen
Aloui Hassen
Open In TikTok:
Region: FR
Wednesday 27 August 2025 17:05:07 GMT
254
3
0
0

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @alouihassen5552, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#pov Ni-ki —
#pov Ni-ki — "He's mine!" Teriakmu. Kamu berjalan mendekat dari kejauhan menuju ke segerombolan manusia yang mengerubungi ni-ki. Siswa-siswi yang mengerubungi ni-ki pun menoleh. "Minggir lo semua!" Kamu berusaha menerobos dan menarik siapapun yang menghalangi jalanmu. Kamu menarik ni-ki untuk bangkit dari duduknya. Sialan memang mereka semua yang berani-beraninya merundung pacarmu. Kamu adalah ketua osis angkatan 64. Tertib, anti perundungan dan anti penindasan adalah salah satu sloganmu. Sialnya pacarmu, ni-ki— adalah korban perundungan siswa-siswi di sekolahanmu. Hanya karena ni-ki adalah seorang siswa kutu buku yang berpenampilan culun, bukan berarti semua anak-anak disekolah bisa merundung lelaki itu. "Bubar atau gue laporin BK biar kalian semua kena SP1?!" Teriakmu menunjuk para siswa-siswi yang masih mengerubungimu dan ni-ki. Semua siswa-siswi yang mengerubungi kalian berdua langsung menyorakimu dan membubarkan diri. Kamu menatap ni-ki. "Lain kali kalau di bully jangan diem aja! Lawan, bukan malah diem kayak patung!" Emosimu memuncak. "T-tapi aku—" Ucapan ni-ki terpotong saat kamu menyela. "Ngga ada kata tapi! Kamu itu cowok, Rik. Mulai besok aku ngga mau lihat kamu di bully sama yang lain." Kamu menepuk dada kiri ni-ki dan pergi meninggalkan lelaki itu begitu saja. — Malam harinya ni-ki datang ke rumahmu membawakan sekantong martabak manis kesukaanmu. Mungkin dikiranya sekantong martabak manis bisa menyembuhkan rasa kesalmu. "Rik, cukup deh drama kamu di sekolah!" Tanpa basa-basi kamu langsung melemparkan vape ke arah ni-ki yang langsung ditangkap oleh lelaki tersebut. "Babe, jangan gitu dong." "Sh*bal! Aku yang capek lihat kamu dibully terus tau!" Kesalmu. Kamu langsung menghisap pod dengan cairan perisa kopi yang ada ditangan kananmu. "Aku justru bangga sama kamu. Aku jadi bisa ngelihat kamu ngelindungin aku terus disekolah, itu keren tau babe." Ni-ki ikut menghisap vape yang berada digenggamannya. "Terserah kamu deh! Tapi kalo bisa kamu besok ke sekolah pakai baju kayak anak berandalan aja. Kamu lebih cocok jadi anak begajulan daripada anak culun." Ni-ki tertawa. Lelaki itu langsung memberikan sepotong martabak manis ke dalam mulutmu yang terus mengoceh tak henti-henti. "Udah dulu ngocehnya, mending makan martabak yang aku bawa." Seperti biasanya, Ni-ki selalu datang ke rumahmu saat malam hari. Kedua orang tuamu pun tak melarang ni-ki untuk datang ke rumah. Justru kedua orang tuamu sangat menyukai ni-ki, katanya anak sebegajulan kamu yang berkedok sebagai ketua osis sekolah itu sangat cocok jika bersanding bersama dengan anak begajulan seperti ni-ki. "Besok-besok kalo ada lagi yang bully kamu disekolah, Ngga segan-segan aku pukul belakang lehernya biar sekalian sekarat!" Bagaimana bisa anak sebelangsak kamu dan ni-ki berpura-pura menjadi anak baik selama di sekolah. Memang benar-benar pasangan gila. #niki #enhypen #fyp #pov

About