Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@reen_a2001: #MirayDaner The girl with captily beauty🫠❤️🔥❤️🔥❤️🔥❤️🔥❤️🔥 #MirayDaner #kuşuçuşu
𝐑𝐢𝐧𝐚🩷🏹
Open In TikTok:
Region: SA
Wednesday 27 August 2025 21:25:01 GMT
3322
227
7
4
Music
Download
No Watermark .mp4 (
1.29MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
1.29MB
)
Watermark .mp4 (
0MB
)
Music .mp3
Comments
. :
ممكن اسم المسلسل؟ بليزز 🙏
2025-08-29 15:20:13
0
🦋. :
🫦👄👄
2025-08-27 21:45:58
1
Maria Nilesan :
🥰
2025-08-29 12:09:05
0
Maria Nilesan :
😘
2025-08-29 12:09:00
0
stefania.georgescu1 :
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2025-08-29 11:52:10
0
🧡 :
😭💔😭💔😭💔😭
2025-08-28 14:43:28
0
.. :
❤️❤️😞
2025-08-28 13:26:02
0
عايشة | Aysha :
🫦🫦
2025-08-28 00:05:26
1
To see more videos from user @reen_a2001, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
The Seven Archons || BIG THANKS to you guys for 5k followers! ❤️ || #GenshinImpact #archons #genshinedit #fyp #edit
Karya : RAW Di media sosial, komentar-komentar pembenci Jokowi sering kali bikin geleng-geleng kepala. Kasar, emosional, dan kadang terasa seperti orang yang tidak peduli pada logika atau fakta. Kenapa bisa begitu? 1. Emosi Menguasai Logika Saat marah atau frustrasi, sebagian orang menulis tanpa berpikir panjang. Kata-kata ekstrem keluar begitu saja, tanpa mempertimbangkan etika atau kebenaran. Kritik berubah menjadi cacian, opini menjadi hinaan. 2. Anonimitas Membuat Mereka Berani Banyak yang merasa aman karena identitas tersembunyi. Hasilnya? Ujaran kasar dan tuduhan ngawur menjadi “bahan hiburan” di timeline mereka, tanpa rasa takut pada konsekuensi. 3. Efek Kelompok yang Beracun Di komunitas haters, tekanan sosial mendorong orang untuk ikut arus. Semakin ekstrem komentar teman-temannya, semakin terdorong mereka untuk menulis kasar agar tidak dianggap lemah atau “tidak loyal”. 4. Kurang Literasi Komunikasi dan Fakta Banyak yang tidak tahu cara menyampaikan kritik secara santun. Data dan fakta sering diabaikan, yang muncul hanyalah narasi emosional, fitnah, dan gosip. Akhirnya, kritik mereka terdengar hampa, hanya gaduh tapi tanpa substansi. 5. Popularitas Tidak Sama Dengan Kebenaran Hanya karena pengikut mereka banyak atau komentar mereka viral, bukan berarti yang mereka tulis benar. Kebenaran tetap harus diuji fakta, bukan dikuasai oleh jumlah like atau share. Kesimpulan Pedas: Tulisan kasar, emosional, dan seolah tidak berpendidikan itu bukan karena kurang sekolah, tapi karena emosi, budaya online yang bebas, tekanan kelompok, dan ketidakmampuan berargumen. Kritik tanpa fakta tetap hanyalah gaduh kosong. Jadi jangan heran kalau timeline penuh hinaan tapi minim substansi. #jokowi #pembenci #promomakangajian #indonesia🇮🇩 #fitnah
2/9 ❤️ #fyp #اكسبلورexplore #عبارات
this at a festival or in the club?? #electronicmusic #housemusic #remix #speedgarage
Di godain om-om? Ini solusinya! @Nonton Yukz @Suneeday Creative #SerialTikTok #TikTokTainment #SuneedayCreative #RayaMahera #om
About
Robot
Legal
Privacy Policy