@disway.jogja: YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Sejumlah perwakilan suporter PSIM Jogja dan Persib Bandung, yakni Brajamusti, The Maident, Viking, Bobotoh, serta Ultras melakukan pertemuan di Mapolresta Yogyakarta, Rabu (27/8/2025) petang. Mereka membicarakan persoalan kericuhan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, pasca pertandingan Super League 2025/2026 antara PSIM Jogja dan Persib Bandung, pada Minggu (24/8/2025). Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Eva Guna Pandia, menyatakan pihaknya memfasilitasi pertemuan kedua suporter dengan harapan permasalahan kericuhan ini tidak berkembang dan bisa diselesaikan secara kekeluargaan. "Karena kita di Jogja ini mengedepankan kearifan lokal. Harapan kita masing-masing dari ketua suporter ini baik dari Brajamusti, ketua Maident, ketua Viking, dari Ultras, Bobotoh dan lain-lain, mengimbau kepada seluruh saudara-saudara, bahwa permasalah ini tentunya diselesaikan secara kekeluargaan," ujarnya seusai pertemuan. Menurutnya, banyak tersebar di media sosial yang beragam informasi yang menyesatkan. Eva menegaskan kronologi awal hanya terjadi saat serempetan di Simpang Empat dan telah dilakukan ganti rugi sekaligus damai. Pihaknya berharap agar peristiwa kericuhan tersebut tak terulang kembali. Ia juga menegaskan bahwa suporter harus lebih menghormati peraturan larangan suporter hadir dalam laga away Super League 2025/2026. "Yang perlu kita pahami dan sampaikan tadi ke semua suporter ini bahwa peraturan Liga Indonesia pertandingan away tak ada suporter yang datang. Ini yang perlu dipahami, dan ke depan jangan terulang kembali," katanya. Presiden Brajamusti, Muslih Burhanuddin 'Thole', menyatakan kericuhan yang terjadi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman karena lebih banyak kesimpangsiuran isu di lapangan melalui media sosial. "Kejadian yang terjadi di Pingit itu sudah diselesaikan dan waktu itu juga kami mengutus teman-teman dari DPP dan saya langsung komunikasi dengan Pak Kapolres juga. Kemudian ada kejadian lain yang disangkutpautkan, padahal itu sama sekali tidak ada," jelasnya. Dalam pertemuan yang berlangsung dua jam lebih tersebut, pihaknya memastikan tak ada lagi permasalahan antara kedua suporter. "Jadi dengan pertemuan sore hari ini, kami sudah sepakat antara Brajamusti, The Maident, Bobotoh, Viking, Ultras, sudah tidak ada persamalahan lagi," terangnya. Thole juga akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada wadah suporter agar peristiwa kericuhan tak terulang kembali, karena bisa mengganggu proses laga PSIM Jogja. "Kita akan mencoba memberikan edukasi maupun sosialisasi kepada adik-adik, bahwa kejadian kemarin adalah hal yang sangat tidak boleh diulangi. Apalagi itu bisa mengganggu perizinan kita di home berikutnya, dan tentu menggangu Jogja sebagai Kota Wisata pada umumnya," tutur Thole. Sementara itu, Ketua Viking Persib Club, Tabias Ginanjar, menyatakan bahwa pihaknya ingin permasalahan segera selesai antara kedua suporter. "Buat kami, Jogja itu selalu mendapatkan tempat yang istimewa. Kita tidak ingin ada permasalahan yang berlarut-larut dengan suporter PSIM. Kita ingin semuanya cepat selesai, tidak melebar kemana-mana. Tabias juga menyebutkan telah membahas semua kronologi dan peristiwa kerucuhan, di mana hal tersebut karena informasi yang tidak benar melalui media sosial, sehinga menyebabkan pihak yang tak bersalah menjadi korban. "Jadi, mudah-mudahan ini pelajaran untuk suporter lebih bijak lagi, menyikapi infomrasi di media sosial dan superoter tidak saling melempar isu yang tidak-tidak," ucapnya. Pihaknya yang datang ke Yogyakarta pun telah berkoordinasi dengan Brajamusti, di mana para suporter Persib Bandung melakukan nonton bareng di Pantai Cangkring, Bantul, DIY. Tabias menegaskan di lokasi tersebut aman terkendali. "Bahkan kemarin kita juga menemukan pihak yang di luar Bandung dan Jogja yang ikut memanas-manasi. Jadi mudah-mudahan kita menutup ruang-ruang untuk provokator," tandasnya. #jogjaupdate #beritajogja #infoyogyakarta #psimjogja #persibbandung #fypage

disway jogja

Open In TikTok:

Region: ID

Thursday 28 August 2025 03:06:42 GMT