@lolableubailey: Sweet Bleu is beyond patient with the puppies. He would let them have anything of his and never gets upset with them! He’s an amazing gentle soul, & father.🖤#dog #foryou #Love #foru #creatorsearchinsights

LBB Labs

Open In TikTok:

Region: US

Thursday 28 August 2025 10:21:47 GMT

2122

100

2

2

Music

Download

No Watermark .mp4 (4.6MB) No Watermark(HD) .mp4 (2.95MB) Watermark .mp4 (4.73MB) Music .mp3

Comments

Chiefchall :

❤❤❤

2025-08-28 11:49:26

1

purplegirl.thetherapypup :

Cucumbers 🥒🤤💜💜

2025-08-28 18:35:35

1

To see more videos from user @lolableubailey, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

let's learn kind of teste 😋. #taste #sweet #spicy #salty #bitter #sour #learnenglish #kidssong #LearnOnTikTok

let's learn kind of teste 😋. #taste #sweet #spicy #salty #bitter #sour #learnenglish #kidssong #LearnOnTikTok

BERIMBANG.COM – Perseteruan panas antara diaspora sekaligus influencer Salsa Erwina Hutagalung dan Ahmad Sahroni, politikus Partai NasDem sekaligus Wakil Ketua Komisi III DPR RI, semakin memanas. Awalnya, Salsa Erwina yang kini tinggal dan bekerja di Denmark menantang Ahmad Sahroni untuk berdebat terbuka mengenai gaji dan tunjangan DPR RI. Namun, langkahnya berujung kontroversi setelah ia mengaku mendapat informasi bahwa rumah keluarganya di Pamulang, Tangerang Selatan, hendak didatangi oleh tim Sahroni. “Aku dapat laporan tim Ahmad Sahroni sudah bergerak ke Pamulang. Di sana asal aku, keluarga aku ada di sana,” ungkap lulusan UGM itu melalui media sosial, Rabu (27/8/2025). Salsa pun memberikan peringatan keras. “Ahmad Sahroni kalau sampai kamu intimidasi keluarga aku atau ada intimidasi dari pemerintah, aku habisin kalian. Ingat, aku bukan orang bodoh dan miskin. Kalau keluarga aku diganggu, aku akan cari dukungan internasional. Aku gulingkan kalian,” tegasnya. Pernyataan tersebut sontak memicu reaksi publik. Apalagi, beredar kabar bahwa identitas pribadi Salsa ikut disebarkan (doxing), membuat situasi semakin panas. Menanggapi tudingan itu, Ahmad Sahroni sempat mengunggah klarifikasi di Instastory. Ia membenarkan niat mendatangi rumah keluarga Salsa, namun membantah maksud intimidasi. “Ane mau main ke rumah tadinya. Kegeeran Anda saya mau intimidasi wkwk. Gak zamannya bu,” tulis Sahroni. Namun, unggahan itu kemudian dihapus. Kini, publik menyoroti langkah Sahroni yang dinilai justru memperkeruh keadaan. Di sisi lain, Salsa Erwina yang vokal menyuarakan kritik dianggap semakin rentan menjadi target serangan digital maupun politik. Kasus ini membuka perdebatan lebih luas: apakah kritik warga terhadap pejabat bisa dijawab dengan argumentasi sehat, atau justru dengan ancaman fisik dan digital? #SalsaErwina #AhmadSahroni #DebatDPR #NasDem #KebebasanBerpendapat

BERIMBANG.COM – Perseteruan panas antara diaspora sekaligus influencer Salsa Erwina Hutagalung dan Ahmad Sahroni, politikus Partai NasDem sekaligus Wakil Ketua Komisi III DPR RI, semakin memanas. Awalnya, Salsa Erwina yang kini tinggal dan bekerja di Denmark menantang Ahmad Sahroni untuk berdebat terbuka mengenai gaji dan tunjangan DPR RI. Namun, langkahnya berujung kontroversi setelah ia mengaku mendapat informasi bahwa rumah keluarganya di Pamulang, Tangerang Selatan, hendak didatangi oleh tim Sahroni. “Aku dapat laporan tim Ahmad Sahroni sudah bergerak ke Pamulang. Di sana asal aku, keluarga aku ada di sana,” ungkap lulusan UGM itu melalui media sosial, Rabu (27/8/2025). Salsa pun memberikan peringatan keras. “Ahmad Sahroni kalau sampai kamu intimidasi keluarga aku atau ada intimidasi dari pemerintah, aku habisin kalian. Ingat, aku bukan orang bodoh dan miskin. Kalau keluarga aku diganggu, aku akan cari dukungan internasional. Aku gulingkan kalian,” tegasnya. Pernyataan tersebut sontak memicu reaksi publik. Apalagi, beredar kabar bahwa identitas pribadi Salsa ikut disebarkan (doxing), membuat situasi semakin panas. Menanggapi tudingan itu, Ahmad Sahroni sempat mengunggah klarifikasi di Instastory. Ia membenarkan niat mendatangi rumah keluarga Salsa, namun membantah maksud intimidasi. “Ane mau main ke rumah tadinya. Kegeeran Anda saya mau intimidasi wkwk. Gak zamannya bu,” tulis Sahroni. Namun, unggahan itu kemudian dihapus. Kini, publik menyoroti langkah Sahroni yang dinilai justru memperkeruh keadaan. Di sisi lain, Salsa Erwina yang vokal menyuarakan kritik dianggap semakin rentan menjadi target serangan digital maupun politik. Kasus ini membuka perdebatan lebih luas: apakah kritik warga terhadap pejabat bisa dijawab dengan argumentasi sehat, atau justru dengan ancaman fisik dan digital? #SalsaErwina #AhmadSahroni #DebatDPR #NasDem #KebebasanBerpendapat

'Prabowo Lebih Terhormat Mundur Jika Tak Mampu Adili Jokowi dan Keluarganya' Oleh: Damai Hari Lubis Ketua Aliansi Anak Bangsa Dalam 100 hari pertama masa kerjanya, Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, sudah tidak memiliki alasan untuk berdiam diri. Ia harus segera memerintahkan Jaksa Agung (Jagung) dan Kapolri untuk memverifikasi keaslian ijazah S-1 milik Jokowi dari UGM. Prabowo juga perlu menginstruksikan Kapolri dan Jaksa Agung untuk berkoordinasi dengan KPK guna menuntaskan laporan terhadap Gibran, Kaesang, serta kerabat-kerabat Jokowi lainnya. Kini, kekhawatiran akan potensi kerusuhan yang mungkin dipicu oleh Jokowi sebagai mantan presiden untuk menggagalkan pelantikan sudah tidak lagi relevan. Prabowo telah resmi dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024 dengan sukses dan tanpa hambatan. Jika ada upaya dari kelompok tertentu yang berusaha menciptakan kegaduhan sebagai bentuk penghalangan terhadap aparat dalam pengusutan kasus yang melibatkan Jokowi dan keluarganya, Polri harus siap bertindak tegas dan objektif sesuai hukum (rule of law) serta memastikan tidak ada diskriminasi dalam penerapannya (equality before the law). Untuk menanggulangi pihak-pihak provokator yang menghalangi upaya penegakan hukum, mayoritas masyarakat Indonesia pasti akan memberikan dukungan moral, bahkan fisik, dalam rangka mendukung tegaknya keadilan. Sebaliknya, jika Prabowo tidak mampu atau menolak menegakkan hukum terhadap Jokowi dan keluarganya, langkah yang paling ideal dan terhormat baginya adalah mengembalikan mandat kepemimpinan kepada MPR RI. Dengan demikian, MPR dapat memilih presiden pengganti yang lebih tegas dan berani dalam menegakkan hukum, serta memastikan kepastian hukum dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. #prabowosubianto #beranibersuara #beranibertindak #adil

'Prabowo Lebih Terhormat Mundur Jika Tak Mampu Adili Jokowi dan Keluarganya' Oleh: Damai Hari Lubis Ketua Aliansi Anak Bangsa Dalam 100 hari pertama masa kerjanya, Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, sudah tidak memiliki alasan untuk berdiam diri. Ia harus segera memerintahkan Jaksa Agung (Jagung) dan Kapolri untuk memverifikasi keaslian ijazah S-1 milik Jokowi dari UGM. Prabowo juga perlu menginstruksikan Kapolri dan Jaksa Agung untuk berkoordinasi dengan KPK guna menuntaskan laporan terhadap Gibran, Kaesang, serta kerabat-kerabat Jokowi lainnya. Kini, kekhawatiran akan potensi kerusuhan yang mungkin dipicu oleh Jokowi sebagai mantan presiden untuk menggagalkan pelantikan sudah tidak lagi relevan. Prabowo telah resmi dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024 dengan sukses dan tanpa hambatan. Jika ada upaya dari kelompok tertentu yang berusaha menciptakan kegaduhan sebagai bentuk penghalangan terhadap aparat dalam pengusutan kasus yang melibatkan Jokowi dan keluarganya, Polri harus siap bertindak tegas dan objektif sesuai hukum (rule of law) serta memastikan tidak ada diskriminasi dalam penerapannya (equality before the law). Untuk menanggulangi pihak-pihak provokator yang menghalangi upaya penegakan hukum, mayoritas masyarakat Indonesia pasti akan memberikan dukungan moral, bahkan fisik, dalam rangka mendukung tegaknya keadilan. Sebaliknya, jika Prabowo tidak mampu atau menolak menegakkan hukum terhadap Jokowi dan keluarganya, langkah yang paling ideal dan terhormat baginya adalah mengembalikan mandat kepemimpinan kepada MPR RI. Dengan demikian, MPR dapat memilih presiden pengganti yang lebih tegas dan berani dalam menegakkan hukum, serta memastikan kepastian hukum dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. #prabowosubianto #beranibersuara #beranibertindak #adil

كُل همي المكياج يضبط💓 #likes #fy #me #l #Minecraft

كُل همي المكياج يضبط💓 #likes #fy #me #l #Minecraft

mama capek lagi gak mood ngomel kayaknya 😅#fyp #viral #prank #mamaava

mama capek lagi gak mood ngomel kayaknya 😅#fyp #viral #prank #mamaava

📌Kisah Bapurao Tajne Gali Sumur Sendiri Demi Lawan Ketidakadilan Kasta Pada 2016, di sebuah desa di Maharashtra, India, seorang buruh harian bernama Bapurao Tajne menghadapi peristiwa yang mengubah hidupnya. Istrinya, seorang perempuan dari kasta Dalit, dipermalukan di depan umum ketika dilarang mengambil air dari sumur milik keluarga kasta atas. Kejadian ini bukan hanya soal air. Itu tentang harga diri, tentang diskriminasi yang sudah berlangsung turun-temurun. Bapurao merasa marah sekaligus sedih melihat istrinya diperlakukan seolah-olah tak layak mendapatkan hak yang sama. Namun daripada marah tanpa tindakan, Bapurao memilih cara lain. Di lahan kecil miliknya, ia memutuskan untuk menggali sumur sendiri. Bukan hanya untuk keluarganya, tapi juga sebagai simbol bahwa ia menolak tunduk pada ketidakadilan. Masalahnya, Bapurao bukan insinyur. Ia tidak punya pengalaman, apalagi alat berat. Yang ia miliki hanya cangkul, linggis, dan tekad yang tak bisa digoyahkan. Setiap hari sepulang kerja, ia memulai penggalian, sedikit demi sedikit, di bawah terik matahari. Orang-orang desa sempat menertawakannya. Mereka bilang usahanya sia-sia. Menggali sumur seorang diri di tanah yang keras dianggap pekerjaan mustahil. Tapi Bapurao tidak peduli. Ia terus menggali, menghabiskan berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk mencapai tujuannya. Setelah hampir 40 hari kerja keras, mukjizat kecil itu terjadi. Air akhirnya keluar dari dalam tanah. Sumur itu menjadi sumber kehidupan baru bagi keluarganya, sekaligus jawaban atas hinaan dan diskriminasi yang mereka terima. 📌Sumber: The Times of India – Man Digs Well After Wife Denied Water #12mb #kisahinspiratif #faktaunik #perjuanganhidup #keadilan

📌Kisah Bapurao Tajne Gali Sumur Sendiri Demi Lawan Ketidakadilan Kasta Pada 2016, di sebuah desa di Maharashtra, India, seorang buruh harian bernama Bapurao Tajne menghadapi peristiwa yang mengubah hidupnya. Istrinya, seorang perempuan dari kasta Dalit, dipermalukan di depan umum ketika dilarang mengambil air dari sumur milik keluarga kasta atas. Kejadian ini bukan hanya soal air. Itu tentang harga diri, tentang diskriminasi yang sudah berlangsung turun-temurun. Bapurao merasa marah sekaligus sedih melihat istrinya diperlakukan seolah-olah tak layak mendapatkan hak yang sama. Namun daripada marah tanpa tindakan, Bapurao memilih cara lain. Di lahan kecil miliknya, ia memutuskan untuk menggali sumur sendiri. Bukan hanya untuk keluarganya, tapi juga sebagai simbol bahwa ia menolak tunduk pada ketidakadilan. Masalahnya, Bapurao bukan insinyur. Ia tidak punya pengalaman, apalagi alat berat. Yang ia miliki hanya cangkul, linggis, dan tekad yang tak bisa digoyahkan. Setiap hari sepulang kerja, ia memulai penggalian, sedikit demi sedikit, di bawah terik matahari. Orang-orang desa sempat menertawakannya. Mereka bilang usahanya sia-sia. Menggali sumur seorang diri di tanah yang keras dianggap pekerjaan mustahil. Tapi Bapurao tidak peduli. Ia terus menggali, menghabiskan berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk mencapai tujuannya. Setelah hampir 40 hari kerja keras, mukjizat kecil itu terjadi. Air akhirnya keluar dari dalam tanah. Sumur itu menjadi sumber kehidupan baru bagi keluarganya, sekaligus jawaban atas hinaan dan diskriminasi yang mereka terima. 📌Sumber: The Times of India – Man Digs Well After Wife Denied Water #12mb #kisahinspiratif #faktaunik #perjuanganhidup #keadilan

About

Robot

Legal

Privacy Policy