@punekhashkeli: #duet with @Sharique 💫 #nadeemsarwar

Dli
Dli
Open In TikTok:
Region: PK
Thursday 28 August 2025 16:17:29 GMT
110
35
4
0

Music

Download

Comments

kashif_soomro2
Kashif Soomro :
❤❤❤
2025-09-07 13:07:11
0
sudheer.machi
SUDHEER MACHI :
🥰🥰🥰
2025-08-28 17:25:58
0
masaood.masaood64
🇦🇪Baloch 🇦🇷 :
🥰🥰🥰
2025-08-28 16:42:00
0
bhemrajkumar307
BhemrajKumar :
🥰🥰🥰
2025-09-12 12:12:46
0
To see more videos from user @punekhashkeli, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Pria Tebas Warga Saat Melintas di Kebun Karet, Begini Kronologis Penangkapan Pelaku di Tanahbumbu Tayang: Jumat, 19 September 2025 19:31 WITA  BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Beberapa video yang menjadi viral di media sosial pada Jumat (19/9/2025) sekitar jam 10.00 Wita, menunjukkan upaya penangkapan seorang pria bernama Basruni di Kelurahan Gunung Tinggi, Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanahbumbu.  Penangapan ini melibatkan aparat gabungan TNI dan Polri setelah Basruni menganiaya dua warga setempat. Awalnya, pelaku terlihat di sebuah kebun karet sambil memegang parang. Petugas berulang kali meminta Basruni untuk membuang senjatanya, tetapi ia menolak dan bahkan sempat mengejar aparat serta warga yang mendekatinya. Warga dan petugas terpaksa mundur karena ancaman tersebut. Petugas sempat melepaskan tembakan peringatan, namun hal itu tidak membuat pelaku mengurungkan niatnya.Tidak menyerah, petugas kemudian menggunakan kayu panjang sebagai alat untuk menjaga jarak dan mendekati pelaku. Dengan strategi ini, petugas bersama warga berhasil mengepung Basruni hingga ia mundur ke pondoknya. Di sana, Basruni tetap tidak mau melepaskan parangnya. Warga yang geram mulai melempari pelaku dengan gumpalan tanah, kayu, dan batu.Kapolsek Batulicin, Iptu Kusnin, menjelaskan bahwa pelemparan tersebut dilakukan oleh sebagian warga. Petugas sempat mengamankan warga yang melakukan pelemparan demi keselamatan pelaku itu sendiri. Ia menegaskan, tujuan utama petugas adalah mengamankan Basruni agar tidak ada yang terluka, baik dari pihak warga maupun pelaku. Setelah Basruni masuk ke dalam pondoknya, petugas melakukan pendekatan persuasif.Mereka membujuk rayu pelaku hingga akhirnya Basruni secara sukarela melepaskan senjatanya dan menyerahkan diri.  Setelah itu, Basruni segera diamankan oleh petugas untuk menghindari amukan massa yang sudah memadati lokasi kejadian. Parang yang digunakan sebagai alat penganiayaan juga turut disita.Menurut keterangan Kusnin, tindakan penganiayaan ini diduga dipicu oleh asumsi Basruni bahwa dua korban, Nur Ali dan Zainal, adalah pencuri getah hasil sadapan karetnya yang sering hilang.  “Terkait tindakan pelaku yang ngamuk dengan parang itu, karena sadapan karetnya sering hilang, sehingga siapapun yang melintas di depan kebunnya mereka disangka sebagai pencurinya, berdasarkan pemikiran atau asumsi dari pelaku,” kata Kusnin.Nur Ali mengalami tiga luka sabetan di kepala, bahu, dan tangan, sedangkan Zainal hanya mengalami memar di bahu.  Iptu Kusnin menambahkan bahwa Basruni diduga memiliki gangguan kejiwaan, namun hal ini masih perlu didalami lebih lanjut. Saat ini, Basruni dan barang bukti telah dibawa ke Polsek Batulicin untuk proses pemeriksaan lanjut.
Pria Tebas Warga Saat Melintas di Kebun Karet, Begini Kronologis Penangkapan Pelaku di Tanahbumbu Tayang: Jumat, 19 September 2025 19:31 WITA BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Beberapa video yang menjadi viral di media sosial pada Jumat (19/9/2025) sekitar jam 10.00 Wita, menunjukkan upaya penangkapan seorang pria bernama Basruni di Kelurahan Gunung Tinggi, Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanahbumbu. Penangapan ini melibatkan aparat gabungan TNI dan Polri setelah Basruni menganiaya dua warga setempat. Awalnya, pelaku terlihat di sebuah kebun karet sambil memegang parang. Petugas berulang kali meminta Basruni untuk membuang senjatanya, tetapi ia menolak dan bahkan sempat mengejar aparat serta warga yang mendekatinya. Warga dan petugas terpaksa mundur karena ancaman tersebut. Petugas sempat melepaskan tembakan peringatan, namun hal itu tidak membuat pelaku mengurungkan niatnya.Tidak menyerah, petugas kemudian menggunakan kayu panjang sebagai alat untuk menjaga jarak dan mendekati pelaku. Dengan strategi ini, petugas bersama warga berhasil mengepung Basruni hingga ia mundur ke pondoknya. Di sana, Basruni tetap tidak mau melepaskan parangnya. Warga yang geram mulai melempari pelaku dengan gumpalan tanah, kayu, dan batu.Kapolsek Batulicin, Iptu Kusnin, menjelaskan bahwa pelemparan tersebut dilakukan oleh sebagian warga. Petugas sempat mengamankan warga yang melakukan pelemparan demi keselamatan pelaku itu sendiri. Ia menegaskan, tujuan utama petugas adalah mengamankan Basruni agar tidak ada yang terluka, baik dari pihak warga maupun pelaku. Setelah Basruni masuk ke dalam pondoknya, petugas melakukan pendekatan persuasif.Mereka membujuk rayu pelaku hingga akhirnya Basruni secara sukarela melepaskan senjatanya dan menyerahkan diri. Setelah itu, Basruni segera diamankan oleh petugas untuk menghindari amukan massa yang sudah memadati lokasi kejadian. Parang yang digunakan sebagai alat penganiayaan juga turut disita.Menurut keterangan Kusnin, tindakan penganiayaan ini diduga dipicu oleh asumsi Basruni bahwa dua korban, Nur Ali dan Zainal, adalah pencuri getah hasil sadapan karetnya yang sering hilang. “Terkait tindakan pelaku yang ngamuk dengan parang itu, karena sadapan karetnya sering hilang, sehingga siapapun yang melintas di depan kebunnya mereka disangka sebagai pencurinya, berdasarkan pemikiran atau asumsi dari pelaku,” kata Kusnin.Nur Ali mengalami tiga luka sabetan di kepala, bahu, dan tangan, sedangkan Zainal hanya mengalami memar di bahu. Iptu Kusnin menambahkan bahwa Basruni diduga memiliki gangguan kejiwaan, namun hal ini masih perlu didalami lebih lanjut. Saat ini, Basruni dan barang bukti telah dibawa ke Polsek Batulicin untuk proses pemeriksaan lanjut.

About