1. Home
  2. Detail

@jdkdjauwlez: I was tryna resist the temptation of putting the silver filter on this but I couldn’t 💔 i Alr stopped using the beauty filter how much more do I have to give up 💔#08 #brunette #makeup #marsargo #clairo

.
.
Open In TikTok:
Region: US
Thursday 28 August 2025 19:55:11 GMT
281
26
0
0

Music

Download

No Watermark .mp4 (1.2MB) No Watermark(HD) .mp4 (1.2MB) Watermark .mp4 (1.24MB) Music .mp3

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @jdkdjauwlez, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

SHAMPOO PRANK 🤣 #funny #comedia #me #fun #CapCut
SHAMPOO PRANK 🤣 #funny #comedia #me #fun #CapCut
не по теме акка, но все равно тгк: auntolegs_shelter #манул #pallascat #cats #trend #alightmotion #рекомендации #популярное #foryoupage #viral #fyp #on #auntoleg
не по теме акка, но все равно тгк: auntolegs_shelter #манул #pallascat #cats #trend #alightmotion #рекомендации #популярное #foryoupage #viral #fyp #on #auntoleg
#Investigasi.News Borok Tambang Pasir Ilegal Nongsa: Keruk Tanah, Hisap Uang, Lenyapkan Hukum Batam, Investigasi.news – Ada yang busuk di Nongsa — dan bangkai besarnya tak lagi bisa ditutupi. Di Kebun Sayur, tepat di belakang Perumahan Bida Asri 3, suara mesin cuci pasir meraung tak kenal waktu, seperti alarm yang menantang aparat dan hukum agar datang menindak. Tapi anehnya, yang datang justru diam. Yang terlihat malah pembiaran. Yang terdengar hanya bisik-bisik warga. Aktivitas ilegal ini bukan lagi sembunyi-sembunyi. Belasan mesin berdiri pongah. Truk pengangkut pasir keluar-masuk bak raja jalanan. Di balik hingar-bingar itu, muncul satu nama: Hs — sosok yang disebut warga sebagai “pengendali skema haram” lapangan. “Yang ngatur semua ya dia. Delapan mesin beroperasi, beda pemilik, tapi tetap dibawah arahan dia,” ujar seorang warga, dengan nada getir, Senin (18/8). Tak satu pun izin terpampang. Semua bergerak di atas hukum yang dilumpuhkan. Padahal, tahun 2022, Polda Kepri pernah menangkap pelaku serupa di area yang sama. Nyatanya, penindakan itu hanya jadi tontonan — efek jeranya nol besar. Kini, praktik tambang ilegal di Nongsa justru tumbuh lebih liar, lebih percaya diri, seakan kebal sentuhan. Pertanyaannya: kemana polisi, DLH, dan pengawas tambang? Mati rasa atau sengaja pura-pura mati? UU Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 158 jelas mengancam pelaku tambang ilegal dengan pidana. Tapi di depan mafia pasir, pasal-pasal itu seperti lumpur yang diinjak, bukan hukum yang ditakuti. Ada dugaan kuat aroma kongkalikong mengular hingga membuat praktik terlarang ini tetap hidup: uang mengalir, mulut tertutup, kuasa digenggam. Sementara itu, kerusakan lingkungan menganga — air keruh, tanah longsor, jalan rusak, suara mesin memekakkan telinga warga saban hari. Tambang kotor ini bukan sekadar bisnis. Ini penjajahan gaya baru atas tanah rakyat. Selama aparat memilih membisu dan instansi tutup mata, mafioso pasir akan terus tertawa — mengeruk tanah sambil mematahkan hukum. Hingga berita ini ditulis, pewarta masih memburu konfirmasi dari Kepolisian, Dinas Lingkungan Hidup, serta Hs sebagai aktor lapangan tambang pasir ilegal Nongsa yang kini namanya semakin bergaung.
#Investigasi.News Borok Tambang Pasir Ilegal Nongsa: Keruk Tanah, Hisap Uang, Lenyapkan Hukum Batam, Investigasi.news – Ada yang busuk di Nongsa — dan bangkai besarnya tak lagi bisa ditutupi. Di Kebun Sayur, tepat di belakang Perumahan Bida Asri 3, suara mesin cuci pasir meraung tak kenal waktu, seperti alarm yang menantang aparat dan hukum agar datang menindak. Tapi anehnya, yang datang justru diam. Yang terlihat malah pembiaran. Yang terdengar hanya bisik-bisik warga. Aktivitas ilegal ini bukan lagi sembunyi-sembunyi. Belasan mesin berdiri pongah. Truk pengangkut pasir keluar-masuk bak raja jalanan. Di balik hingar-bingar itu, muncul satu nama: Hs — sosok yang disebut warga sebagai “pengendali skema haram” lapangan. “Yang ngatur semua ya dia. Delapan mesin beroperasi, beda pemilik, tapi tetap dibawah arahan dia,” ujar seorang warga, dengan nada getir, Senin (18/8). Tak satu pun izin terpampang. Semua bergerak di atas hukum yang dilumpuhkan. Padahal, tahun 2022, Polda Kepri pernah menangkap pelaku serupa di area yang sama. Nyatanya, penindakan itu hanya jadi tontonan — efek jeranya nol besar. Kini, praktik tambang ilegal di Nongsa justru tumbuh lebih liar, lebih percaya diri, seakan kebal sentuhan. Pertanyaannya: kemana polisi, DLH, dan pengawas tambang? Mati rasa atau sengaja pura-pura mati? UU Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 158 jelas mengancam pelaku tambang ilegal dengan pidana. Tapi di depan mafia pasir, pasal-pasal itu seperti lumpur yang diinjak, bukan hukum yang ditakuti. Ada dugaan kuat aroma kongkalikong mengular hingga membuat praktik terlarang ini tetap hidup: uang mengalir, mulut tertutup, kuasa digenggam. Sementara itu, kerusakan lingkungan menganga — air keruh, tanah longsor, jalan rusak, suara mesin memekakkan telinga warga saban hari. Tambang kotor ini bukan sekadar bisnis. Ini penjajahan gaya baru atas tanah rakyat. Selama aparat memilih membisu dan instansi tutup mata, mafioso pasir akan terus tertawa — mengeruk tanah sambil mematahkan hukum. Hingga berita ini ditulis, pewarta masih memburu konfirmasi dari Kepolisian, Dinas Lingkungan Hidup, serta Hs sebagai aktor lapangan tambang pasir ilegal Nongsa yang kini namanya semakin bergaung.


USAPANG TOTOO lamang
USAPANG TOTOO lamang
good thing i never played softball😂
good thing i never played softball😂

About

Legal