@injangmaeumi6: POV : Kamu membelah kerumunan, menuju pusat perhatian semua orang di club malam itu. Dengan cepat kamu menarik lengan Leon— kekasihmu, untuk mundur. "Babe, what the hell are you doin?" Leon menunjuk lelaki di depannya, "Dia yang mulai duluan!" Saat kamu menoleh, ternyata di depanmu sudah ada Jake yang menatap dingin. Astaga! Kamu baru sadar kalau kedua lelaki itu udah babak belur, tapi.. kondisi Leon jelas lebih parah. Jake sempat melirikmu, hendak membela diri. "Gue—" "Shut ur mouth, Jake!" potongmu cepat. Tanpa pikir panjang, kamu menarik Leon keluar dari kerumunan dan meninggalkan club itu. ---- Tiga hari kemudian kamu kembali ke Club itu, duduk di bar, sendirian. Ah.. soal leon? Lelaki itu ternyata mendua di belakangmu, lebih parahnya dengan sahabat dekatmu. Kamu baru tau kemarin, saat datang ke apartemennya dengan niat memberi surprise. Tapi malah mendapati mereka berdua sedang beradu mesra. Frustasi, marah, hancur. Sampai tanpa sadar, kamu udah menegak gelas kelima. Untungnya, toleransi alkoholmu lumayan kuat. Baru saja ingin meneguk lagi, tanganmu tiba-tiba ditahan seseorang. Kamu menoleh cepat dan mendapati Jake sudah menunduk, wajahnya hanya sejengkal dari wajahmu. "Gila!" kamu mendorong pelan bahu Jake menjauh. Jake hanya terkekeh kecil. "Mantan kok sendirian di sini?" Kamu memutar bola mata, malas. Jake dengan kebiasaannya yang selalu menyebutmu 'mantan'. Padahal udah setahun berlalu sejak kalian putus. Tapi entah kenapa, sejak kamu sama Leon, lelaki ini ga pernah berhenti gangguin kehidupan cintamu. "Shut up. I'm not in the mood to fight with you." kamu kembali meraih gelasmu. Tanpa izin, Jake malah mengambil gelas itu dan menghabiskan sisa alkoholnya. "Jake!" serumu kesal. Dia mengangkat alis santai, "Kenapa? Cowo lo bikin masalah lagi ya?" Kamu terkejut, "Wait.. how the hell do you know?" Jake memberi kode singkat ke bartender, lalu menuangkan minuman baru ke gelas. "I knew it since the day you started dating him." Matamu membesar, "The f*ck?! Why didn't you ever tell me?" Jake mencubit pipimu pelan, "Because you never let me. Lo yang selalu ngelarang gue buat komentarin hubungan lo, (y/n)." Kamu menjatuhkan kepala ke meja bar, makin frustasi. "Sh*t! I hate you, Jake!" Jake terkekeh, mendekat ke telingamu, "Love you too." Sinting. Kamu menegakkan badan, menatap Jake dengan ekspresi setengah mabuk, setengah marah. "Wah.. lo bener-bener over pede ya?" Jake terkekeh pelan, matanya ga lepas dari wajahmu. Dia menyenderkan siku di bar, lalu mendekat lagi sampai suara bass musik club terasa kalah sama gumamannya. "Maybe.. But tell me I'm wrong." Kamu terdiam. Jantungmu berdebar cepat, Jake selalu tau caranya bikin kamu goyah. "Stop looking at me like that." Jake menegakkan tubuhnya, lalu dengan sengaja membiarkan jarinya menyentuh lenganmu pelan. "Like what? Like you still want me?" Kamu langsung menepis tangannya, "Ga usah geer, Jake." Dia malah tersenyum miring, sorot matanya jelas menantang. "Then why you're shaking, babe?" Kamu mendengus, mencoba meneguk minuman lagi, tapi Jake lebih dulu meraih gelasmu. "Enough. You'll thank me later." Sepertinya kamu sudah jengah dan mulai kehilangan kewarasan. Entah pengaruh alkohol atau apa, tetapi saat Jake merangkul pinggangmu, kamu bahkan santai dan menikmatinya. //LANJUT DI KOMEN #enhypen#fyp#foryoupage#pov#jake the fineshyyytttt🧎🏻‍♀️🧎🏻‍♀️🧎🏻‍♀️ulang post yeah

injangmaeumi

Open In TikTok:

Region: ID

Friday 29 August 2025 01:41:43 GMT