@hayonaha:

Hayona Ha
Hayona Ha
Open In TikTok:
Region: SA
Friday 29 August 2025 02:06:22 GMT
387
34
4
2

Music

Download

Comments

egh113
Egh113 :
❤️❤️❤️
2025-08-29 08:22:47
0
To see more videos from user @hayonaha, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Yudha Puja Turnawan: Martabat Suatu Bangsa Adalah Lansianya Terawat GARUT – Di usia senja, setiap orang berhak merasakan hidup dengan tenang, nyaman, dan bermartabat. Namun kenyataan di lapangan sering berkata lain. Banyak lansia yang masih hidup dalam keterbatasan, bahkan sebatang kara tanpa keluarga yang mendampingi. Salah satunya adalah Emak Oni, seorang lansia dhuafa yang lumpuh dan tinggal di rumah tidak layak huni di Kampung Batususun RT 03 RW 09, Desa Sirnagalih, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut. Kondisi memprihatinkan itu mengetuk hati Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan, untuk hadir langsung memberikan perhatian. Pada Jumat (22/8/2025), ia bersama Sekmat Kecamatan Bayongbong, Susanti Widyaningsih, Kasi Trantib Kecamatan Bayongbong, perwakilan Rehabsos Dinsos Garut, serta aparatur Desa Sirnagalih menengok langsung keadaan Emak Oni. “Emak Oni ini adalah kelompok yang sangat rentan. Sebagai penyandang disabilitas yang lumpuh dan hidup seorang diri, tentu ia berhak mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Apalagi, sesuai Perda Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, kebutuhan dasar lansia seperti ini harus dipenuhi,” ujar Yudha. Dalam kesempatan itu, Dinsos Garut melalui bidang Rehabsos memberikan bantuan pangan. Yudha sendiri menyerahkan santunan berupa uang tunai dan bingkisan sembako. Namun baginya, bantuan tersebut hanyalah langkah awal. Ia menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak. “Emak Oni tidak hanya butuh pangan sesaat, tapi juga butuh rumah yang layak, akses jamban yang dekat, serta pendampingan sosial. Saya berharap ada kolaborasi pendanaan dari Baznas, dana CSR perusahaan, hingga iuran Korpri. Hanya dengan gotong royong, kita bisa menghadirkan kehidupan yang lebih layak bagi beliau di sisa usianya,” tegas Yudha. Lebih jauh, ia mengingatkan pentingnya peran lingkungan sekitar. RT, RW, hingga para tetangga memiliki andil besar dalam menjaga lansia yang hidup sendiri. “Kepedulian tidak selalu soal materi. Menengok, membantu aktivitas harian, atau sekadar menemani berbincang pun bisa menjadi bentuk kasih sayang yang bermakna bagi mereka,” tambahnya. Sekmat Bayongbong, Susanti Widyaningsih, yang turut mendampingi, mengapresiasi langkah cepat Yudha. “Kami sangat berterima kasih atas kepedulian Pak Yudha yang turun langsung melihat kondisi Emak Oni. Beliau memang benar-benar membutuhkan uluran tangan dari kita semua,” ucapnya. Kunjungan tersebut bukan hanya sebatas aksi sosial, tetapi juga pesan moral yang kuat. Bahwa martabat suatu bangsa sejatinya tercermin dari bagaimana ia merawat lansianya. Di tengah hiruk pikuk pembangunan, jangan sampai para orang tua yang telah menua justru dibiarkan terlupakan. Emak Oni hanyalah satu dari sekian banyak wajah lansia yang membutuhkan perhatian. Semoga langkah kecil ini menjadi awal dari gerakan besar: sebuah gerakan kepedulian bersama agar para lansia di Garut, bahkan di Indonesia, dapat menjalani hari tua dengan lebih layak, lebih nyaman, dan lebih bermartabat.
Yudha Puja Turnawan: Martabat Suatu Bangsa Adalah Lansianya Terawat GARUT – Di usia senja, setiap orang berhak merasakan hidup dengan tenang, nyaman, dan bermartabat. Namun kenyataan di lapangan sering berkata lain. Banyak lansia yang masih hidup dalam keterbatasan, bahkan sebatang kara tanpa keluarga yang mendampingi. Salah satunya adalah Emak Oni, seorang lansia dhuafa yang lumpuh dan tinggal di rumah tidak layak huni di Kampung Batususun RT 03 RW 09, Desa Sirnagalih, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut. Kondisi memprihatinkan itu mengetuk hati Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan, untuk hadir langsung memberikan perhatian. Pada Jumat (22/8/2025), ia bersama Sekmat Kecamatan Bayongbong, Susanti Widyaningsih, Kasi Trantib Kecamatan Bayongbong, perwakilan Rehabsos Dinsos Garut, serta aparatur Desa Sirnagalih menengok langsung keadaan Emak Oni. “Emak Oni ini adalah kelompok yang sangat rentan. Sebagai penyandang disabilitas yang lumpuh dan hidup seorang diri, tentu ia berhak mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Apalagi, sesuai Perda Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, kebutuhan dasar lansia seperti ini harus dipenuhi,” ujar Yudha. Dalam kesempatan itu, Dinsos Garut melalui bidang Rehabsos memberikan bantuan pangan. Yudha sendiri menyerahkan santunan berupa uang tunai dan bingkisan sembako. Namun baginya, bantuan tersebut hanyalah langkah awal. Ia menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak. “Emak Oni tidak hanya butuh pangan sesaat, tapi juga butuh rumah yang layak, akses jamban yang dekat, serta pendampingan sosial. Saya berharap ada kolaborasi pendanaan dari Baznas, dana CSR perusahaan, hingga iuran Korpri. Hanya dengan gotong royong, kita bisa menghadirkan kehidupan yang lebih layak bagi beliau di sisa usianya,” tegas Yudha. Lebih jauh, ia mengingatkan pentingnya peran lingkungan sekitar. RT, RW, hingga para tetangga memiliki andil besar dalam menjaga lansia yang hidup sendiri. “Kepedulian tidak selalu soal materi. Menengok, membantu aktivitas harian, atau sekadar menemani berbincang pun bisa menjadi bentuk kasih sayang yang bermakna bagi mereka,” tambahnya. Sekmat Bayongbong, Susanti Widyaningsih, yang turut mendampingi, mengapresiasi langkah cepat Yudha. “Kami sangat berterima kasih atas kepedulian Pak Yudha yang turun langsung melihat kondisi Emak Oni. Beliau memang benar-benar membutuhkan uluran tangan dari kita semua,” ucapnya. Kunjungan tersebut bukan hanya sebatas aksi sosial, tetapi juga pesan moral yang kuat. Bahwa martabat suatu bangsa sejatinya tercermin dari bagaimana ia merawat lansianya. Di tengah hiruk pikuk pembangunan, jangan sampai para orang tua yang telah menua justru dibiarkan terlupakan. Emak Oni hanyalah satu dari sekian banyak wajah lansia yang membutuhkan perhatian. Semoga langkah kecil ini menjadi awal dari gerakan besar: sebuah gerakan kepedulian bersama agar para lansia di Garut, bahkan di Indonesia, dapat menjalani hari tua dengan lebih layak, lebih nyaman, dan lebih bermartabat.

About