pov: Kamu adalah art dirumah Jay, kamu sudah bekerja selama 1 tahun dirumahnya. Jay seorang pemilik perusahaan terkenal yang ada dikotamu. Jay dikenal sebagai orang yang cukup cuek, terutama pada wanita. Selama ini, Jay belum pernah yang namanya menikah. Itu juga karna dia sedang mencari wanita dan anaknya yang dia cari selama ini. Hari ini Jay udah siap buat berangkat ke kantor. Pakaiannya rapi, parfume semerbak memenuhi ruang tamu—tapi ga nyengat sampai nusuk hidung. Kamu udah siapin beberapa makanan diatas meja. Jay duduk, kamu siapin sarapannya. Dan Jay, sibuk sama ponselnya. Mungkin hal penting. ”Tuan, kamu mau makan apa? biar aku ambilin.” tanyamu sambil menatap Jay yang masih menatapi layar ponselnya. ”Saya udah bilang jangan panggil saya tuan, y/n,” Jay meletakkan ponselnya dimeja lalu menatapmu. ”Ambilkan saya nasi goreng saja.” jawab Jay. Kamu mengangguk, lalu mengambilkan makan untuknya. Setelah selesai makan, Jay bersiap untuk pergi kekantor. ”Baik baik dirumah, jaga dirimu.” Ucap Jay sebelum masuk ke mobilnya. Kamu hanya mengangguk dan melambaikan tanganmu. Pukul tujuh malam, seorang wanita tiba tiba datang kerumah Jay. Tanpa izin atau mengetuk pintu, dia langsung membuka pintu dan masuk kedalam rumah. ”Maksud lo apa!? Lo kenapa kerja dirumah nya Jay?” Tanyanya sambil menepalkan tangannya. ”Gue udah bilang jangan pernah deketin Jay lagi, kenapa lo malah jadi art nya?” ”Aku juga butuh pekerjaan Seana, untuk hidupin anak aku! Lagipula Jay gatau hal ini..” Seana tertawa pelan, ”Lo kalo miskin, ya udah y/n.. gausah dipaksa mau kerja buat anak lo, mending ngemis aja dipinggir jalan.” Ejeknya sambil mendorong satu bahumu. ”Jay juga ga akan pernah tau kalo lo itu pernah hamil dan ngelahirin anak kandungnya.” BRRAKK! Pintu terbuka lebar, cahaya bulan masuk lewat pintu diikuti langkah Jay yang mulai berjalan ke arah kalian berdua. ”Jay..” ”Wanita jahat! Kamu berani membuat orang yang saya cari selama ini takut dan tidak berani cerita apapun ke saya?” Jay menampar pipi Seana dengan keras. ”Dia malah memilih untuk menjadi art dirumah saya demi menghidupi dia dan anaknya! Yang seharusnya dia sekarang istri saya malah menjadi art saya.” Jay mengepalkan tangannya. Wajahnya memerah karna emosi, rahangnya mengeras. ”Jay, aku ga bermaksud begitu, aku cuma gamau-” ”Tidak mau gagal jadi calon istri saya!? Kamu bahkan tidak pantas menjadi istri saya, Seana.” Seana menatapmu tajam, tangannya terangkat siap untuk menamparmu kapan saja. Tapi sebelum itu Jay sudah menahannya. ”Jauhkan tangan kotormu dari wajah calon istri saya.” Jay mencengkram tangan Seana membuat seana sedikit merintih kesakitan. ”Kamu pilih pergi dari rumah saya, atau saya yang bikin kamu pergi dari dunia?” Seana pergi dengan rasa kesal, dan marah. Sekarang, Jay mendekat ke arahmu. Menggendong mu tanpa izin dan membawamu kekamar. ”Kenapa kamu ga pernah bilang tentang ini?” Pertanyaan dilontarkan oleh Jay ke kamu. ”Aku takut, dia ancam aku bakal habisi anak aku kalau aku cerita tentang ini ke kamu..” Jay meraih dagumu pelan, ”Untuk apa takut dengannya? Saya lebih takut jika wanita yang aku hamiIi saat di cIub malam itu, menghilang dari hadapan saya.” Jay menarikmu, membuat tubuh kalian tidak ada jarak sedikitpun. ”Bawa Juan besok kerumah.” kamu mengangguk pelan. ”Dan kamu..” ”Tidur dikamar saya mulai hari ini.” Kamu menatapnya, terkejut dengan apa yang Jay ucapkan tadi. ”Jay, aku.. aku gabisa.” Kamu balik badan, dan mau pergi dari kamar itu. Tapi Jay. Dia narik tangan kamu, buat kamu jadi jatuh ke dalam pelukannya. ”Tidak ada kata penolakan.” Kamu terdiam, menatap wajah Jay yang sekarang hanya beberapa inci dari wajahmu. ”Kamu, milikku sekarang. Selamanya.” Jay mendorongmu ke dinding. membuatmu terjebak antara dinding dan tubuhnya. ”Juan anak aku, dan kamu.. calon istriku.” Jay mencium bibirmu. Kamu melingkarkan tanganmu dileher Jay, dan Jay melingkarkan tangannya dipinggangmu. Ciuman itu terlalu nyaman untuk dilepas. Kalian jatuh diatas ranjang. #pov #fyp #jay _______ lanjutannya dikomen. - @lulaaa_luvvhee