@faktaindonesia2: KETIKA MEDIA INDONESIA DI BUNGKAM HABIS-HABISAN MEDIA KOREA JUSTRU IKUT BERSUARA! Di Indonesia, terungkapnya fakta bahwa para anggota parlemen menerima tunjangan perumahan lebih dari 4 juta won per bulan sejak tahun lalu telah memicu aksi demonstrasi besar-besaran. Menurut Jakarta Globe pada 26 Agustus lalu, ribuan mahasiswa dan pekerja menggelar aksi protes massal di sekitar kompleks parlemen di Senayan, Jakarta Selatan. Demonstrasi ini dipicu setelah pemerintah menyetujui pemberian tunjangan perumahan sebesar 50 juta rupiah (sekitar 4,3 juta won) per bulan untuk setiap anggota DPR. Kemarahan publik semakin memuncak ketika media melaporkan bahwa 580 anggota DPR sudah menerima tunjangan tersebut sejak September tahun lalu. Jumlah 50 juta rupiah itu setara dengan sekitar 20 kali lipat upah minimum di wilayah miskin Indonesia. Selain itu, tunjangan bahan pokok juga naik menjadi 10–12 juta rupiah per bulan, sedangkan tunjangan bahan bakar mencapai 5–7 juta rupiah per bulan. Dengan gaji pokok dan berbagai tunjangan lainnya, para anggota DPR dilaporkan bisa menerima lebih dari 100 juta rupiah (sekitar 8,6 juta won) per bulan. Ketua DPR Puan Maharani menjelaskan bahwa “tunjangan tersebut telah ditinjau secara menyeluruh dan disesuaikan dengan biaya hidup di Jakarta saat ini.” Namun, massa tetap menuntut penghapusan tunjangan berlebihan dan pembubaran parlemen. Sebagian demonstran mencoba menerobos barikade di sekitar gedung DPR, sehingga bentrok dengan aparat. Massa melempari polisi dengan batu dan menyalakan petasan sebagai bentuk perlawanan. Polisi membalas dengan gas air mata dan water cannon untuk membubarkan kerumunan. Dalam aksi tersebut, 312 orang ditahan, termasuk 205 remaja di bawah umur. Laporan: Junalis Moon Kyung-geun.

Indonesia 2045

Open In TikTok:

Region: ID

Saturday 30 August 2025 06:41:50 GMT