@voxmerdeka.id: Aksi demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Cipayung Plus Se-Kalimantan Tengah di depan Markas Polda Kalteng, Sabtu (30/8/2025), sempat diwarnai ketegangan setelah massa aksi menemukan seorang oknum yang membawa senjata tajam. Insiden ini memicu kekecewaan dari para peserta aksi terhadap pengamanan yang dinilai longgar. Ketegangan bermula saat massa aksi mendapati seorang individu membawa senjata tajam di tengah kerumunan. Massa yang curiga terhadap niat provokasi dari oknum tersebut langsung bersitegang. Mereka khawatir keberadaan senjata tajam bisa membahayakan keselamatan peserta demonstrasi yang sedang menyuarakan tuntutan mereka. Andri Mulyanto, Koordinator Lapangan Aksi, mengungkapkan kekecewaannya. Ia menyesalkan adanya oknum yang mencoba menyusup dan memprovokasi massa dengan membawa senjata tajam. Menurutnya, hal ini menunjukkan kelemahan dalam sistem pengamanan yang seharusnya menjamin aksi berjalan damai dan steril dari benda-benda berbahaya. "Kami sangat kecewa dengan pihak kepolisian. Seharusnya mereka bisa mengamankan aksi ini secara menyeluruh, memastikan tidak ada benda-benda berbahaya seperti senjata tajam," ujar Andri. "Ini sangat berpotensi melukai peserta aksi yang datang dengan niat damai," tambahnya. Meskipun sempat memanas, situasi berhasil diredam berkat kesigapan massa aksi sendiri yang langsung mengisolasi oknum tersebut. Aksi demonstrasi kemudian dilanjutkan, meski dengan kewaspadaan yang lebih tinggi. Kejadian ini menjadi catatan penting bagi pihak kepolisian untuk meningkatkan pengamanan dalam setiap kegiatan unjuk rasa demi mencegah insiden yang tidak diinginkan. Selengkapnya di @voxmerdeka.id atau klik link di bio. #voxmerdekaid #voxmerdeka #berita #demodprri #demonstrasi

voxmerdeka.id

Open In TikTok:

Region: ID

Saturday 30 August 2025 11:32:07 GMT