@thenewstalker: #fyppppppppppppppppppppppp #fypシ゚viral #fypシ #fyp #foryou #zodiac #signos #brasil #viral #viralvideo

thenewstalker
thenewstalker
Open In TikTok:
Region: BR
Sunday 31 August 2025 19:57:00 GMT
13903
904
21
50

Music

Download

Comments

user4607332900377
user4607332900377 :
É verdade 🥰
2025-09-01 09:51:59
1
lussiaangelo
Lussia Ângelo :
verdade
2025-09-01 21:50:36
1
user7250282935175
Luiz :
É verdade câncer é bém assim sou de câncer 19 7
2025-09-02 23:24:56
0
ms.pamelasilva450
ms.pamelasilva450 :
isso mesmo
2025-09-01 12:56:02
1
gilmaraconceiaoam
Gilmara :
e verdade
2025-09-04 23:14:35
0
silvaniaclaudino59
bela :
Vedd eu sou assim
2025-09-03 14:48:18
0
user476512182717
user476512182717 :
é verdade eu sou assim 🙏
2025-09-03 02:10:32
0
catia.silva0011
Cátia Silva :
bem assim mesmo
2025-09-02 17:25:22
0
vivoavidafeliz
⚡Júlio César ⚡😎 :
é verdade
2025-09-03 01:35:46
0
solangerangel349
solangerangel349 :
E verdade
2025-09-02 16:45:55
0
ednalda.costa37
Ednalda Costa :
🥺
2025-09-09 16:52:17
0
hosana.souza172
Hosana Souza :
😳😳😳
2025-09-04 18:17:59
0
hosana.souza172
Hosana Souza :
😂😂😂
2025-09-04 18:17:53
0
zildamartins2178
zildamartins2178 :
😁😁😁
2025-09-04 02:07:24
0
xavielmawqg
xavier :
👏👏👏
2025-09-02 20:03:15
0
seusignododia
🔮signododia🔮 :
🤝✨
2025-09-02 15:24:18
0
ana.paula.soares503
Ana Paula Soares :
fala por vc
2025-09-04 01:17:55
0
fabio.de.oliveira54
Fabio De Oliveira :
bem por aí tubarão força e honra gratidão 🙏❤️❤️
2025-09-03 00:35:41
1
janselmo123
JANSELMO 🪞⚡ 🦀 🌙 🎲 🪓 🔱 :
ou seja precisa de alguém pra colocar ele no rumo 😔😔😔😔
2025-09-03 16:23:09
0
rosy50685
Lima :
são complicado meu filho é de câncer da muito trabalho pq é teimoso cabeça dura não sabe confiar nas pessoas verdadeiras adoro andar enbando
2025-09-02 20:01:12
0
To see more videos from user @thenewstalker, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

“Aku mau ke reuni SMA. Yakin mau nganter?” Setahuku Arman bukan orang yang suka dengan reuni. Setiap kali diundang reuni ia tidak pernah mau datang. Bahkan ia juga tidak mau masuk ke grup WA sekolah. Aku dan Arman satu SMA dan satu angkatan hanya beda kelas. Lucunya, aku baru tahu saat hendak menikah dengan Mas Arya. Padahal kata Erna, Arman ini cukup populer di sekolah. Ia masuk tim basket yang sering membawa pulang piala kejuaraan. Entah ke mana saja aku selama ini. Ada, sih, beberapa anak basket yang aku kenal, karena memang pernah berurusan dengan mereka untuk kebutuhan mading dan buletin sekolah, tapi bukan Arman. Di luar kepentingan sekolah, aku biasanya tak acuh. Beda dengan teman-teman perempuanku yang rata-rata hapal dengan deretan cowok tampan dan keren di sekolah. Ah, aku tak punya waktu untuk itu. Selain sibuk dengan pelajaran dan ekskul jurnalistik yang kuikuti, aku juga turut membantu Ibu mencari nafkah dengan menitipkan dagangan di kantin sekolah. Yang ada di pikiranku, bagaimana bisa berprestasi di sekolah agar terus dapat beasiswa dan membantu Ibu cari uang. “Oke  kita ke reuni. Masuk!” Matanya memberi isyarat padaku untuk segera masuk ke dalam mobil. Entah mengapa aku pun menurut begitu saja. “Biasanya kamu tidak suka datang ke reuni? Kenapa sekarang ...
“Aku mau ke reuni SMA. Yakin mau nganter?” Setahuku Arman bukan orang yang suka dengan reuni. Setiap kali diundang reuni ia tidak pernah mau datang. Bahkan ia juga tidak mau masuk ke grup WA sekolah. Aku dan Arman satu SMA dan satu angkatan hanya beda kelas. Lucunya, aku baru tahu saat hendak menikah dengan Mas Arya. Padahal kata Erna, Arman ini cukup populer di sekolah. Ia masuk tim basket yang sering membawa pulang piala kejuaraan. Entah ke mana saja aku selama ini. Ada, sih, beberapa anak basket yang aku kenal, karena memang pernah berurusan dengan mereka untuk kebutuhan mading dan buletin sekolah, tapi bukan Arman. Di luar kepentingan sekolah, aku biasanya tak acuh. Beda dengan teman-teman perempuanku yang rata-rata hapal dengan deretan cowok tampan dan keren di sekolah. Ah, aku tak punya waktu untuk itu. Selain sibuk dengan pelajaran dan ekskul jurnalistik yang kuikuti, aku juga turut membantu Ibu mencari nafkah dengan menitipkan dagangan di kantin sekolah. Yang ada di pikiranku, bagaimana bisa berprestasi di sekolah agar terus dapat beasiswa dan membantu Ibu cari uang. “Oke kita ke reuni. Masuk!” Matanya memberi isyarat padaku untuk segera masuk ke dalam mobil. Entah mengapa aku pun menurut begitu saja. “Biasanya kamu tidak suka datang ke reuni? Kenapa sekarang ..." “Rania tanggung jawabku.” Dengan cepat ia memotong ucapanku. “Mulai sekarang aku yang akan menjaga kalian, menggantikan Mas Arya.” Aku menarik napas panjang. Antara senang ada sosok yang menyayangi dan melindungi Rania seperti ayahnya, tetapi juga jengah ,karena Arman jadi suka mengatur kehidupanku melebihi Mas Arya sewaktu masih ada. Akhirya kami sampai di tempat reuni, sebuah restoran yang cukup mewah di tengah kota Semarang. Resto ini punya beberapa ruang privat yang bisa di-booking untuk acara meeting, arisan atau reuni. Makanan di sini cukup mahal. Kawan sekelasku yang kini bekerja di Irlandia yang menjadi sponsor acara. Kebetulan ia sedang pulang ke Indonesia untuk suatu urusan. “Kita masuk sendiri-sendiri saja. Aku turun duluan, ya,” kataku sambil membuka seat belt saat mobil telah terparkir. "Kenapa harus begitu?” “Aku nggak mau teman-teman berpikir kita ada apa-apa," jawabku. "Oh, iya, teman-teman kita masih banyak yang single lho, siapa tahu kamu ada yang cocok!" Kulihat Arman menggelengkan kepala sambil berdecak. Ia lalu mencabut kunci mobil dan memasukkan di saku celananya. “Rania biar sama aku,” katanya sesaat sebelum turun dari mobil. “Hah?” Apa aku tidak salah dengar? Adik iparku itu lalu membuka pintu mobil bagian belakang tempat Rania duduk, “Ayo Rania, sama Paman, ya.” “Asiik!” Rania terlihat senang. Sambil menggendong Rania, Arman kemudian membuka pintu mobil di sisi tempatku duduk. Aku ikut turun dari mobil dan berjalan bersisian dengannya menuju resto. “Nadiaa!” Erna memanggil saat aku menoleh kanan kiri depan resto mencari kawan-kawan. Aku pun melambaikan tangan ke arahnya. Setelah bersalam-salaman dan sedikit ngobrol dengan beberapa orang kawan yang duluan kutemui di area depan resto, aku berjalan menuju Erna. Ia tampak sedang mengobrol dengan sekumpulan teman-teman perempuan. Sementara itu, Arman bergabung bersama teman-teman pria di sisi yang lain. Kulihat ia bercakap cukup akrab dengan beberapa orang teman sekelasku yang ikut ekstra kurikuler basket saat SMA. “Nadia, kamu sama Arman ....” Aku sudah bisa menebak arah pertanyaan Viona. “Dia adik almarhum suamiku, Vi.” Tanpa diminta, dengan cepat aku memberikan klarifikasi. Beberapa teman SMA sepertinya masih ada yang belum tahu kalau Arman adik iparku. Aku memang tidak pernah memberi pengumuman ke teman sekelas bahwa aku menikah dengan kakak kandung Arman, karena menurutku tidak penting. “Hah, adik ipar?” Viona nampak terkejut mendengar jawabanku. "Syukurlah." -- Baca sampai tamat di KBM App. Judul: IPAR POSESIFKU. Penulis: Rahmi A #novel #iparposesifku

About