Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@terpadu19: #demodpr #demo #karnival #horegjawatimur
Anak terakhir😊
Open In TikTok:
Region: ID
Sunday 31 August 2025 14:49:10 GMT
1190
66
0
5
Music
Download
No Watermark .mp4 (
3.63MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
1.76MB
)
Watermark .mp4 (
3.91MB
)
Music .mp3
Comments
There are no more comments for this video.
To see more videos from user @terpadu19, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
#anakmuda #drama #pertemanan #lingkungan
Setelah maldives sekarang paris😭 ngeditny aja baper😭😭 #johnnysuh #johnnynct
nasib jd cw ga sempurna🤓☹️ #fouryoupage #katakata #☹️☹️ #lewatberanda #xybcafyp #fyppp
POV [real] : Malam itu Jakarta udah gak lagi keliatan kayak kota. Jalanan dipenuhi asap, ban terbakar, dan suara teriakan orang-orang yang lari menyelamatkan diri. Listrik padam, gedung-gedung gelap kayak bayangan raksasa yang gak ada gunanya. Hanya sorotan lampu mobil tentara dan api obor rakyat yang jadi penerang. Suara letusan senjata bersahut-sahutan. Bukan sekadar peluru karet, ini peluru tajam. Tubuh-tubuh jatuh, beberapa langsung gak bangun lagi. Ada yang diseret, ada yang ditendang ke selokan. “Bang, ampun bang, gua gak bisa berenang!” jerit seorang cowok muda, sebelum tubuhnya dilempar ke sungai. Air hitam itu menelan teriakannya sampai hilang. Kamu berdiri di dalam gedung DPR, jas hakim masih rapih di badan. Tanganmu bergetar nahan amarah. Di depanmu, para pejabat duduk dengan wajah datar. Beberapa sibuk main HP, sebagian lagi bisik-bisik kayak lagi bahas hal sepele. “rakyat mati di luar sana,” suara kamu meninggi, gema di ruang rapat yang dingin. “Kalian pikir mereka cuma angka? Setiap malam listrik dimatiin, orang-orang ditembak, dipukulin, dilempar ke sungai! Ini bukan lagi keamanan negara, ini pelanggaran HAM!” Seorang pejabat menyeringai. “Jangan lebay. Mereka yang turun ke jalan itu provokator. Kalau mati, itu resiko.” Kamu mengepalkan tangan. “Resiko? Mereka manusia! Nyawa bukan resiko, nyawa itu hidup!” “Kalau hakim ikut emosional begini, apa bedanya dengan rakyat bodoh di luar sana?” suara pejabat lain menohokmu. Gelak tawa kecil terdengar. Sementara itu, di luar gedung, Yoshi berdiri di barisan depan. Matanya merah karena gas air mata, tapi langkahnya gak mundur. Tangannya cuma pegang kayu bekas bendera yang patah, berhadapan dengan tameng baja tentara. “Jangan maju lagi!” salah satu pendemo berteriak. “Kalau kita berhenti, kita mati sia-sia!” Yoshi balas teriak. Napasnya berat, tapi matanya penuh api. Pasukan maju, dan bentrokan pecah. Yoshi nendang tameng, mukul helm tentara dengan kayu sampai patah. Dia dipukul balik, darah muncrat dari pelipisnya, tapi dia tetap lawan. Satu, dua, tiga pukulan mendarat di tubuhnya, tapi Yoshi gak mundur. Sampai akhirnya, dia berhasil jatuhin satu tentara. Suara jeritan bercampur dengan teriakan rakyat lain yang ikut maju. Chaos, gak ada lagi batas antara hidup dan mati. Kamu keluar dari gedung, langkahmu goyah, hati kamu berantakan. Telinga kamu masih kebayang suara pejabat tadi, sementara mata kamu langsung nyaksiin neraka di depan. Api di jalan, orang-orang berdarah, jeritan minta tolong yang kayak gak ada ujung. Dan di tengah itu semua, kamu lihat dia. Yoshi. Dia udah berdarah di pelipis, bajunya sobek, napasnya ngos-ngosan. Tapi dia masih berdiri, masih ngelawan. Kamu panggil namanya, suara pecah. “Yoshi!” Dia noleh. Ada sepersekian detik tatapannya lunak, kayak Yoshi yang kamu kenal. Tapi detik berikutnya, tatapan itu berubah dingin. Dia jalan terseok ke arahmu, darah netes di pipi. Rakyat lain udah jatuh satu-satu di belakangnya. “Kamu di sini juga…” suaranya serak. Dia senyum miris. “Jadi bener… kamu bagian dari mereka.” “Nggak, Yoshi. Aku di sini buat nyari keadilan, buat minta mereka turun!” kamu berusaha jelasin, air mata udah ngumpul. “Turun?” Yoshi ketawa hambar. “Sementara kami semua dipukulin, ditembak, dibuang ke sungai. Kamu duduk di dalam sama mereka… kamu pikir aku masih bisa percaya?” “Denger aku dulu!” suara kamu pecah. Tapi Yoshi udah geleng. “Nggak ada lagi yang bisa aku denger.” Dia maju satu langkah. Tatapannya ngunci ke kamu. Dulu tatapan itu penuh cinta, hangat, bikin kamu merasa aman. Tapi sekarang… yang kamu lihat cuma benci. “Kita selesai. Mulai malam ini, lo bukan pacar gua. Lo bagian dari mereka. Lo musuh gua.” Kata-kata itu nusuk lebih tajam daripada peluru. Kamu ngerasa dunia berhenti muter. Suara tembakan di sekeliling kayak jauh, padahal masih meledak di telinga. Yoshi berdiri di depanmu, berdarah, hancur, tapi tegak. Dan kamu tahu, gak ada jalan buat narik dia balik. [COMING SOON ON WATTPAD] #4upage #xyzbca #fyp #demo #yoshitreasure
কত বড় তিমির মাছ সাপোর্ট করলে সাপোর্ট পাবেন ১০০% ব্যাক পাবেন
Plis ih, gua aja nyantay aja anj😭 biarkan hati gua aja yang dag-dig-dug
About
Robot
Legal
Privacy Policy