@kumparan: Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama (21), meninggal dunia dengan kondisi penuh luka, Minggu (31/8). Sebelumnya, Rheza pamit ke ayahnya hendak ngopi bersama temannya pada malam hari di kawasan Tugu Yogya. Pagi harinya, ayah Rheza, Yoyon Surono, mendapat kabar dari tetangga bahwa Rheza berada di RSUP Dr Sardjito karena terkena gas air mata. Namun, setelah didatangi, Yoyon mendapati anaknya sudah meninggal dunia. Berdasarkan informasi yang Yoyon terima, peristiwa penganiayaan yang menimpa anaknya terjadi di Jalan Ring Road, depan Polda DIY, saat terjadi aksi demo. Menurut Yoyon, ketika memandikan jenazah, ia menemukan sejumlah luka pada anaknya. Namun, Yoyon mengaku tak ada keterangan lebih lanjut dari rumah sakit soal kekerasan yang dialami Rheza. Pihak keluarganya juga menolak untuk autopsi. Terkait hal ini, Kapolda DIY Irjen Pol. Anggoro Sukartono mengungkapkan bahwa pihaknya siap menyelidiki kematian Rezha jika kemudian pihak keluarga berubah pikiran. Pesan Redaksi: Demonstrasi merupakan hak warga negara dalam berdemokrasi. Untuk kepentingan bersama, sebaiknya demonstrasi dilakukan secara damai tanpa aksi penjarahan dan perusakan fasilitas publik. 📸: Dok. kumparan/Panji, Polda DIY. Follow WhatsApp Channel kumparan untuk dapat Informasi terpercaya dikirim langsung ke WhatsApp kamu. Ketik kum.pr/WAchannel di browser kamu sekarang, agar bisa share informasi tanpa ragu. #focus #affankurniawan #news #videonews #mobilrantis

LAH :

nih kelakuan anaknya wkwkw

DEjavux :

Dimana keadilan bagi seluruh rakyat indonesia 😔

santi :

liat video dulu baru komen... kalian mah cm memihak 1 sisi doang... almarhum yg nantangin loh

Ferrer Item :

kalau memang ada kejanggalan harusnya kemaren diperbolehkan otopsi, jadi semua clear... jangan gak ngebolehin otopsi tp teriak2 ada kejanggalan...

OM RAHOP🗿 :

mereka hanya menjalankan tugas,apa salah nya

.-/xi :

secret admirer :

yg nantang polisi pake motor itu kan?

Rezzz :

yang tau trek record bocah itu pasti gak heboh dalam menanggapi berita ini 🤭 ytta gaess

iky jhoo :

mereka meminta ke Adilan untuk anak nya sementara anak nya g tau apa itu kesopanan dan tidk tau cara membeda kan antara demo untuk menyuarakan aspirasi masyarakat dengan tauran 😹😹

Dyah Astuti :

ini kehendak semesta. Jogja itu sakral. malamnya Sultan paring dawuh untuk tenang , sampaikan aspirasi dengan baik ,jaga kondusifitas Jogja diiringi Gending Raja Manggala. itu Sabda Raja yang dinaungi Semesta. jadi klo paginya rusuh ya mungkin "kualat" dah itu aja

ayamkampusjantan :

yg blm tau😭🙏🏻😱 yang sudah tau 🗿🗿🗿

rizkybprabowo :

udh ada yg liat video alm blm sebelum kesini?

violet :

pembelajaran guys..tanamakan jujur..apalagi kepada orang tua. mau kemana pamit ortupun juga hrus sesui. maka keberkahan..perlindungan pasti menyertai kita. jikapun ajakan tmn" secara dadakan..ttplah pda pendirian. ingatlah kedua orang tua/keluarga dirumah.. Turut Berduka Cita..🙏🏻semoga almarhum tenang disisiNYA

user not found🏳️ :

lahh dia nantang padahal🤣

budiologi :

kan bener merasa jadi korban, padahal asudahhhlah

AfganForger :

ternyata di paksa sibapak buat tanda tangan pas ambil mayat, ga boleh nuntut polda😭

Pak Nengah Sugiastama :

Pak Listyo Sigit, haloo Pak. Bagaimana bentuk tanggung jawab Bapak ya ?

Blubblub :

atau ini, kayaknya di dukung banget ya, sampai media bungkam

Anwar :

ayo usut lah

tirexgemoy :

sebelum liat video 😭 setelah liat video 🫣

nurfaizzah :

smoga alm Husnul khotimah..

Hadi Bambang :

apakah ini ?

santi :

liat video dulu baru komen... kalian mah cm memihak 1 sisi doang... almarhum yg nantangin loh

Yatim Premium :

InshaAllah Surga, meninggal dalam keadaan membela keadilan, melawan kedzaliman penguasa