@surat.kabar.lama6: Polis Mungkin Dah Khilaf

Surat Kabar Lama
Surat Kabar Lama
Open In TikTok:
Region: ID
Tuesday 02 September 2025 06:00:40 GMT
621672
113770
5204
10317

Music

Download

Comments

munriverse
شازية :
anjir malah warga negara tetangga lebih paham 😭
2025-09-02 09:32:40
21376
liverbirds_lfc
Liverbirds :
Dulu dia kena pecat masa jadi jendral sebb pelanggaran HAM. sekarang jadi presiden pulak.
2025-09-02 08:38:47
13403
jalan2kerja
Rendra Ahmad :
orang Malaysia aja heran sama presiden RI 😳 apalagi kami rakyatnya 😁
2025-09-04 13:41:23
1
samuel.david277
sam_dav :
yg lebeh kacau lagi. polis yg hilaf itu dapat naik pangkat..🤣🤣
2025-09-02 12:41:15
6810
pengamat.lingkungan_
PENGAMAT LINGKUNGAN :
kalian lupa latar belakang dia 🤣
2025-09-02 06:42:09
3593
muhammadjafrisip
MAT BKEN🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨 :
yang salah bkn presiden tapi yg memilihnya jd presiden
2025-09-02 10:25:58
206
rzy_barq
𝘽𝘼𝙎𝙍𝙀𝙉𝙂 :
"ini nyawa bang" -nada bagogo
2025-09-02 10:47:48
1006
yaatwo1
Yaa :
prabowo bilang khilaf?
2025-09-02 10:25:07
71
ade.supriadi507
Ade Supriadi,SH.MH :
Sigemoy presiden omon omon😁
2025-09-04 13:31:43
1
moymoyy__
hi!! :
"INI NYAWA BANGG" 😭🙏
2025-09-02 12:38:27
2628
oi.jannah
Oi Jannah :
malu bggt di gibahin negara tetangga 😭
2025-09-02 10:12:09
266
viral_hu.b
လူပီးသားပိုက်ဆံကိုဘာလို့နမျော် :
Presiden macam apa ini
2025-09-02 11:11:11
925
maswangit
manuk ndangak :
tangkap Prabowo adili
2025-09-02 09:28:42
783
kallz._3
kal :
seinget ku di kepilih karna kasian ga pernah menang?
2025-09-02 13:53:37
1406
stefanus.rakim
Stefanus Rakim :
terimakasih Malaysia, atas kritik baik dan membangun semoga Prabowo kupingnya terbuka dan bisa mendengar
2025-09-02 09:22:13
3210
yellowwwbluee
ulyaaaaa :
beneran lebih faham negara luar dibanding pendukung Prabowo😔
2025-09-03 00:38:32
451
randomku79
Ran :
prabowo presiden baik ,ada yang adu domba kami
2025-09-02 10:20:05
9
xinmority5
akbar TB :
kapan prabowo ngomong khilaf
2025-09-02 10:17:28
11
mashmabor
tanpanama :
logika aja, berapa sih umur pak Prabowo? punya anak berapa? anak nya juga bukan di bidang politik, plus uang/aset beliau udah triliunan, usaha nya dimana mana. kalo bukan demi rakyat ngapain pak prabowo jadi presiden? padahal mah tinggal duduk manis, nikmati sisa usianya... ngapain repot-repot ngurus masyarakat, yakan
2025-09-03 01:36:16
13
kickedbydafa
dafaa :
haaa jiran pun faham teruknye president macam ni, tapi voters 02 Ya ampunnn denial parahhhh
2025-09-02 15:37:39
1081
arielsitohang
Ariel :
waduh salah paham 😞,. gak ada hubungan dengan Prabowo 😞.. DPR berdiri sendiri..huff..
2025-09-02 11:15:10
25
auramanzilaa
︵𖢷 naraaa`𖥨 :
pendukung wowo bilekk:
2025-09-03 07:26:20
96
fatimahcitaindah
Fatimah. :
Sudah dari dulu ,Pak Prabowo melanggar HAM.
2025-09-02 09:33:53
346
mrs_munu
Λᄂsᴀνᴀ :
Prabowo udah buka topengnya,aslinya emang begini
2025-09-02 15:37:29
464
donamarasoma
JUAL RUMAH SEMARANG MURAH :
presiden hatinya terbuat dari apa sih ? 🤔
2025-09-02 08:27:03
214
To see more videos from user @surat.kabar.lama6, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

SATU JAM UNTUK SELAMANYA Akhir-akhir ini, tanpa sengaja saya sering menulis ngaji bapak yang selosoan. Entah karena memang kebetulan ngajinya kitab kecil dan berisi banyak nasehat. Atau sangat mungkin karena memang bapak sering menerangkan panjang kali lebar saat ngaji seloso. Kalau ngaji ihya’ setiap harinya, bapak jarang menerangkan hingga detail.  Dan salah satu keterangan yang bapak terangkan adalah tentang sikap yang mungkin kita anggap remeh, namun ternyata bisa berakibat fatal. Bapak menerangkan:”Niki dawuhe kanjeng Nabi: ‘sinten tiange wonten wektu pagi wadul-wadul mareng menungso urusan ekonomi. Waah piye to iki,  masalah ekonomi. Ki koyo-koyo madulne gusti Allah. Gak pati terimo kaleh takdir e gusti Allah(ini dawuhnya Kanjeng Nabi SAW:’barang siapa yang pada pagi hari mengeluhkan tentang urusan ekonominya pada manusia. Waah ini bagaimana to ekonomi saya kok begini. Ini seolah-olah mengeluhkan Tuhan. Tidak begitu menerima dengan takdir yang telah ditetapkan Allah)”. “Hla seng matuk piye? Yo wiridan. Ojo mbangkong(kalau memang tidak boleh mengeluh, lalu yang baik bagaimana? Ya wiridan, jangan mbangkong_bangun kesiangan)”. “Hla opo seng diwoco? Yo sak senenge njenengan. Seng langsung apal yo moco ya hayyu ya qoyyum. Neng njero ati nyuwon rizqi seng katah. nyuwon dateng gusti Allah. Kanti dasar dawuhe gusti Allah: ud ‘uuni astakib lakum. Njaluk o sampean. Kok gak gelem njalok. Kok dulanaan hapeee ae. Dolanan hape yo dolanan hape, tapi engko. Wayahe wiridan yo wiridan(lalu wiridannya apa yang dibaca? Ya sesuka anda. Yang bisa langsung hafal ya contohnya baca ya hayyu ya qoyyuum. Dan saat wiridan ini, didalam hati sambil meminta rezeki yang banyak. Meminta kepada Allah dengan dasar firmanNya:’memintalah kepadaKu, maka akan saya beri’. Dalam dawuh ini kita disuruh meminta. Kok malah gak mau meminta, malah mainan hapeee saja. Mainan hape boleh, tapi nanti setelahnya. Ketika waktunya wiridan ya wiridan dulu)”. Kemudian bapak mencontohkan amalan lain yang bisa dibaca:”Lek pengen lengkap yo futuhatul barokah. Niku sekitar sak jam. Lek ya hayyu ya qayyum peng 7000 niku geh sami, sekitar sak jam(kalau ingin wiridan yang paket lengkap ya amalan futuhatul barokah. Yang mana bila dibaca full membutuhkan waktu sekitar satu jam. Sama dengan waktu yang dibutuhkan saat membaca ya hayyu ya qoyyum 7000 kali)”. Tentang wiridan ini memang sangat ditekankan oleh bapak. Tidak hanya kepada santri, lebih-lebih kepada anak-anaknya. Saya sendiri masih ingat, sudah mulai diajari wiridan sejak kelas dua atau tiga MI. Setelah dididik tentang ajek solat lima waktu dan jamaah, bapak kemudian berpesan untuk tidak langsung lamcing(setelah salam sholat, langsung plencing lari). Disuruh membaca sholawat singkat sebanyak 20 kali setiap bakda sholat fardlu. Lalu seiring bertambahnya usia, maka ditambah juga amalan yang disuruh baca amalkan oleh bapak kepada saya.  Tidak pernah berhenti, bahkan hingga beberapa hari yang lalu, tiba-tiba bapak memberi kitab kecil susunan beliau yang berisi amalan-amalan andalan, kepada semua anak dan menantu. Tidak lupa kemudian memotivasi kami tentang pentingnya wiridan.  Dawuh beliau:”Wong wiridan ki mesti menang. Meskipun awal-awal e rodok rekoso(orang yang mau istiqomah wiridan itu pasti menang. Meskipun pada awal-awalnya harus sedikit susah-payah)”. Tidak hanya itu, bapak juga menceritakan sekilas tentang pengalaman hidup yang sudah beliau perhatikan selama ini tentang santri. Terutama yang sudah pulang dari londok. Lanjut beliau:”Akeh-akeh e wong ngalim gak patek wani dadi kiai, menurut penelitianku kerono gak nduwe wiridan. Maleh bingung. Lak akeh teko lulusan pondok terus bingung, nyekel pondok ki piye(coba kalian perhatikan, kan banyak itu orang yang alim tapi tidak begitu punya keberanian untuk menjadi kiai, semua itu kalau menurut penelitian saya karena mereka tidak punya wiridan. Akhirnya bingung. Sekali lagi coba perhatikan, banyak sekali lulusan pesantren yang kem-nex>> ~guz muhammad muslim hann #fathululumkwagean #kwagean
SATU JAM UNTUK SELAMANYA Akhir-akhir ini, tanpa sengaja saya sering menulis ngaji bapak yang selosoan. Entah karena memang kebetulan ngajinya kitab kecil dan berisi banyak nasehat. Atau sangat mungkin karena memang bapak sering menerangkan panjang kali lebar saat ngaji seloso. Kalau ngaji ihya’ setiap harinya, bapak jarang menerangkan hingga detail. Dan salah satu keterangan yang bapak terangkan adalah tentang sikap yang mungkin kita anggap remeh, namun ternyata bisa berakibat fatal. Bapak menerangkan:”Niki dawuhe kanjeng Nabi: ‘sinten tiange wonten wektu pagi wadul-wadul mareng menungso urusan ekonomi. Waah piye to iki, masalah ekonomi. Ki koyo-koyo madulne gusti Allah. Gak pati terimo kaleh takdir e gusti Allah(ini dawuhnya Kanjeng Nabi SAW:’barang siapa yang pada pagi hari mengeluhkan tentang urusan ekonominya pada manusia. Waah ini bagaimana to ekonomi saya kok begini. Ini seolah-olah mengeluhkan Tuhan. Tidak begitu menerima dengan takdir yang telah ditetapkan Allah)”. “Hla seng matuk piye? Yo wiridan. Ojo mbangkong(kalau memang tidak boleh mengeluh, lalu yang baik bagaimana? Ya wiridan, jangan mbangkong_bangun kesiangan)”. “Hla opo seng diwoco? Yo sak senenge njenengan. Seng langsung apal yo moco ya hayyu ya qoyyum. Neng njero ati nyuwon rizqi seng katah. nyuwon dateng gusti Allah. Kanti dasar dawuhe gusti Allah: ud ‘uuni astakib lakum. Njaluk o sampean. Kok gak gelem njalok. Kok dulanaan hapeee ae. Dolanan hape yo dolanan hape, tapi engko. Wayahe wiridan yo wiridan(lalu wiridannya apa yang dibaca? Ya sesuka anda. Yang bisa langsung hafal ya contohnya baca ya hayyu ya qoyyuum. Dan saat wiridan ini, didalam hati sambil meminta rezeki yang banyak. Meminta kepada Allah dengan dasar firmanNya:’memintalah kepadaKu, maka akan saya beri’. Dalam dawuh ini kita disuruh meminta. Kok malah gak mau meminta, malah mainan hapeee saja. Mainan hape boleh, tapi nanti setelahnya. Ketika waktunya wiridan ya wiridan dulu)”. Kemudian bapak mencontohkan amalan lain yang bisa dibaca:”Lek pengen lengkap yo futuhatul barokah. Niku sekitar sak jam. Lek ya hayyu ya qayyum peng 7000 niku geh sami, sekitar sak jam(kalau ingin wiridan yang paket lengkap ya amalan futuhatul barokah. Yang mana bila dibaca full membutuhkan waktu sekitar satu jam. Sama dengan waktu yang dibutuhkan saat membaca ya hayyu ya qoyyum 7000 kali)”. Tentang wiridan ini memang sangat ditekankan oleh bapak. Tidak hanya kepada santri, lebih-lebih kepada anak-anaknya. Saya sendiri masih ingat, sudah mulai diajari wiridan sejak kelas dua atau tiga MI. Setelah dididik tentang ajek solat lima waktu dan jamaah, bapak kemudian berpesan untuk tidak langsung lamcing(setelah salam sholat, langsung plencing lari). Disuruh membaca sholawat singkat sebanyak 20 kali setiap bakda sholat fardlu. Lalu seiring bertambahnya usia, maka ditambah juga amalan yang disuruh baca amalkan oleh bapak kepada saya. Tidak pernah berhenti, bahkan hingga beberapa hari yang lalu, tiba-tiba bapak memberi kitab kecil susunan beliau yang berisi amalan-amalan andalan, kepada semua anak dan menantu. Tidak lupa kemudian memotivasi kami tentang pentingnya wiridan. Dawuh beliau:”Wong wiridan ki mesti menang. Meskipun awal-awal e rodok rekoso(orang yang mau istiqomah wiridan itu pasti menang. Meskipun pada awal-awalnya harus sedikit susah-payah)”. Tidak hanya itu, bapak juga menceritakan sekilas tentang pengalaman hidup yang sudah beliau perhatikan selama ini tentang santri. Terutama yang sudah pulang dari londok. Lanjut beliau:”Akeh-akeh e wong ngalim gak patek wani dadi kiai, menurut penelitianku kerono gak nduwe wiridan. Maleh bingung. Lak akeh teko lulusan pondok terus bingung, nyekel pondok ki piye(coba kalian perhatikan, kan banyak itu orang yang alim tapi tidak begitu punya keberanian untuk menjadi kiai, semua itu kalau menurut penelitian saya karena mereka tidak punya wiridan. Akhirnya bingung. Sekali lagi coba perhatikan, banyak sekali lulusan pesantren yang kem-nex>> ~guz muhammad muslim hann #fathululumkwagean #kwagean

About